KOMPAS.com - Sampai saat ini, sampah masih menjadi permasalahan masyarakat dan pemerintah. Untuk itu, perlu berbagai inovasi agar sampah dapat ditanggulangi.
Bahkan bisa diminimalisir dengan dimanfaatkan. Hanya saja, perlu inovasi agar sampah bisa bermanfaat. Seperti apa saja itu?
Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan inovasi.
Ternyata, mereka mengolah limbah pabrik tahu menjadi biogas dan pupuk. Sehingga limbah tersebut dapat dimanfaatkan.
Usung tema industri kreatif
Menurut Arfais Rahman selaku ketua kelompok KKN UNS, tahu sendiri merupakan salah satu komoditas usaha yang menjamur di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten, Boyolali sehingga limbah yang dihasilkan pun tidak sedikit.
"Dalam KKN ini, kami mengusung tema Industri Kreatif yang mana tidak pernah lepas dari limbah atau sampah," ujarnya seperti dikutip dari laman UNS, Sabtu (20/2/2021).
"Oleh karena itu, kami mengusung program pemanfaatan limbah tahu," imbuhnya.
Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS tersebut menjelaskan bahwa dalam program ini, mereka menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali dan Kelompok Agni Mandiri.
"Kami bekerja sama dengan dinas serta Kelompok Agni Mandiri yang bergerak dalam penanganan sampah di Boyolali. Jadi, mulai dari sosialisasi sampai praktik, kami dibantu oleh mereka," terangnya.
Tak hanya sosialisasi saja, praktik juga diberikan guna memperjelas teori yang sudah disampaikan oleh DLH Kabupaten Boyolali dan Kelompok Agni Mandiri.
Untuk praktik terfokus pada limbah tahu untuk pupuk, selain bahan dan alat yang mudah digunakan, pengerjaannya dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.
Bahan dan cara membuatnya
Bahan yang digunakan yaitu limbah tahu sebanyak 150 liter, gula merah 4 kg, air 5 liter, cairan aktivator 1 liter, tong bervolume 200 liter, dan pengaduk.
Cara membuatnya, semua bahan dicampur ke dalam tong lalu diaduk hingga tercampur, setelah itu didiamkan selama kurang lebih 15 hari. Setelah 15 hari, limbah tersebut dapat langsung digunakan.
Dia berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penanganan limbah khususnya limbah tahu.
Ia menegaskan bahwa masalah sampah yang ada merupakan tanggung jawab bersama sebagai masyarakat.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/02/20/135030471/diolah-mahasiswa-uns-limbah-ini-jadi-pupuk-dan-biogas