KOMPAS.com - Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya mengarah pada kesehatan fisik masyarakat, tapi juga kesehatan mental. Pada akhirnya mempengaruhi aktivitas dan kinerja masyarakat.
Dosen Fakultas Psikologis Universitas Airlangga (Unair), Atika Dian Ariana menjelaskan, kelompok remaja dan dewasa awal yang memiliki risiko tinggi akibat pandemi Covid-19.
Secara fisik dan psikologis, kelompok remaja dan dewasa awal memiliki kebutuhan bersosialisasi serta tuntutan beraktivitas yang tinggi seperti kuliah dan bekerja.
"Namun pada masa pandemi ini diberlakukan pembatasan interaksi sosial, sehingga keadaan ini dapat menyebabkan kelompok masyarakat tersebut frustasi," ucap Atika melansir laman ITS, Senin (15/3/2021).
Atika menyebut, salah satu perubahan besar yang sulit diadaptasi oleh seseorang di masa pandemi Covid-19 adalah bekerja atau belajar dari rumah. Hal ini berdampak pada berbagai hal, terutama penurunan produktivitas.
"Sebagian mahasiswa mengeluhkan fasilitas pembelajaran jarak jauh yang terbatas, penurunan motivasi belajar, kesulitan berkonsentrasi, penurunan prestasi, hingga keterlambatan lulus," ucapnya.
Oleh karena itu, dia membagikan beberapa hal yang dapat diterapkan untuk menjaga produktivitas selama masa pembelajaran jarak jauh, yakni:
Berbicara mengenai proaktif, bilang dia, dapat diwujudkan oleh kalangan remaja dengan bertanya dan terlibat dalam diskusi kelas.
Kedua kegiatan itu dapat mengkondisikan mental mereka saat belajar.
"Motivasi dan mood akan semakin naik seiring dengan keaktifannya dalam kelas," ucap dia.
Selain itu, dia juga menegaskan pentingnya mengambil istirahat di antara kelas, karena layar gawai memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan mata.
"Waktu jeda ini lebih baik digunakan untuk makan, minum, jalan-jalan, atau berbaring sejenak," terangnya.
Tips jaga kesehatan mental
Atika membagikan tips menjaga kesehatan mental, yakni:
1. Melakukan aktivitas fisik
2. Makan makanan sehat.
3. Tidur delapan jam dalam sehari
4. Curhat kepada orang-orang terpercaya.
5. Menghabiskan waktu bersama keluarga.
6. Mengunjungi profesional apabila dibutuhkan.
Bantuan profesional, tambah dia, dapat dijangkau dengan mudah di poli psikologi puskesmas atau rumah sakit.
"Selain secara luring, bantuan profesional juga disediakan secara daring melalui layanan Sejiwa (119 ekstensi 8) dan laman situs www.himpsi.or.id," pungkas dia.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/03/15/142402771/pakar-unair-tips-remaja-jaga-kesehatan-mental-akibat-pandemi-covid-19