KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan meningkatkan minat baca anak adalah tanggung jawab bersama.
Hal itu, kata Nadiem, bisa dimulai dari menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Dengan begitu, anak jatuh cinta untuk membaca buku.
"Mari kita beri contoh baik kepada anak-anak kita untuk membaca buku," kata Nadiem melansir laman Instagram pribadinya @nadiemmakarim, Selasa (16/3/2021).
Nadiem menegaskan, untuk gemar membaca buku tidaklah instan, perlu dilatih dan terbiasa untuk melakukannya.
Nadiem mengaku, dirinya dikenalkan oleh orangtua dengan buku-buku yang menyenangkan. Sehingga buku itu menarik untuk dibaca.
Tak hanya itu, bilang dia, orangtuanya sering mengajak diskusi terkait cerita di dalam buku yang pernah dibacanya.
Di akhir tahun lalu, Nadiem pernah mengatakan, anak-anak Indonesia harus dibiasakan baca buku mulai dari nol sampai lima tahun.
Adapun prosesnya bisa dilakukan dengan banyak cara, tapi harus dengan cara yang seru dan menyenangkan.
"Bisa dilakukan setiap hari, setiap malam. Dengan begitu tidak mungkin anak tidak akan cinta buku, mereka akan suka baca buku," ungkap Nadiem.
Nadiem menyatakan, proses membaca buku sejak dini oleh anak, harus dibimbing oleh orangtua di rumah.
Paling tidak, orangtua bisa membacakan buku kepada anaknya sejak dia lahir, seperti buku dongeng, cerita, dan sebagainya.
Bila anak sudah tumbuh besar, kata Nadiem, maka bisa diberi buku yang diinginkan. Jangan sampai memberikan buku yang diinginkan oleh orangtua.
"Secara otomatis buku itu akan mengajari mereka, terkait literasi dan kemampuan membaca buku mereka akan mengalami peningkatan," tutur Nadiem.
Langkah ini, tentu akan memperbaiki indeks aktivitas literasi membaca di Indonesia yang masih berada di posisi rendah.
Peran orangtua
Untuk itu, dia mengaku, peran orangtua dan orang dewasa atas minat baca anak sangat penting dilakukan.
"Kalau literasi adik-adik (anak-anak) Indonesia rendah, tentu ada sisi yang salah dari orang dewasanya. Karena, orang dewasa selalu memberikan buku orang dewasa kepada adik-adik agar dibaca," tegas Nadiem.
Nadiem mencontohkan, perpustakaan di sekolah seharusnya diisi dengan buku yang asyik dibaca oleh anak-anak.
Jangan sampai isinya kebanyakan buku-buku paket pelajaran.
Bila sudah banyak buku yang diinginkan anak-anak di perpustakaan, dia memastikan, maka anak-anak sekolah akan sering ke perpustakaan. Pastinya, anak-anak akan gemar membaca buku.
"Entah itu komik atau bentuk literasi yang membuat anak tertarik harus ada di perpustakaan, biar mereka cinta baca buku," jelas Nadiem.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/03/16/095241371/mendikbud-tingkatkan-minat-baca-anak-tanggung-jawab-bersama