KOMPAS.com - Universitas Terbuka (UT) menggelar pemilihan rektor untuk masa jabatan 2021-2025 secara luring dan daring pada Selasa, 30 Maret 2021. Sebelumnya, UT telah melakukan tahapan penjaringan bakal calon rektor yang telah terlaksana pada Februari - Maret 2021.
Dalam pemilihan tersebut, keempat bakal calon rektor menyampaikan visi, misi dan strategi mereka untuk UT ke depan. Keempat bakal calon yang masuk dalam bursa pemilihan rektor UT yakni: Prof. Ojat Darojat, Prof. Udan Kusmawan, Maman Rumanta dan Muhammad Husni Arifin.
Rencananya, setelah tahapan presentasi bakal calon Rektor melalui Rapat Senat Terbuka, akan dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan meliputi: penetapan calon (30/3/2021), penyerahan hasil ke Kemendikbud (31/3/2021), pemilihan calon rektor dalam rapat senat tertutup (25/5/2021) dan ditutup dengan penetapan dan pelantikan rektor baru UT (25/7/2021).
Paparan visi misi bakal calon rektor
Setelah Ketua Senat Prof. Chanif Nurcholis membuka Rapat Senat Terbuka, agenda rapat senat terbuka dilanjutkan dengan pembacaan tata tertib oleh Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Rektor UT Prof. Maximus Gorky Sembiring.
1. Prof. Drs. Udan Kusmawan, M.A., Ph.D.
Mendapatkan kesempatan pertama, Prof. Udan Kusmawan dalam presentasinya mendorong inovasi dalam "UT Transformasi di Era Society 5.0" melalui beberapa program yaitu UT Chat Bot, UT Personal Hub, UT Dashboard, UT System Hub.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Udan menyatakan bahwa budaya organisasi yang baik membuat UT lebih mudah beradaptasi dengan perubahan di era digital.
"Saya ingin menyempurnakan ekosistem digital. Juga ekosistem penelitian berkualitas dengan meningkatkan jumlah publikasi," ujarnya.
2. Prof. Ojat Darojat, M.Bus.
Giliran berikutnya, petahana Prof Ojat Darojat kembali mengungkapkan komitmennya untuk mewujudkan visi dan misi UT menjadi perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh (PTTJJ) berkualitas dunia.
“Untuk merumuskan strategi dan arah ke depan maka kita harus paham betul tentang kondisi serta gambaran umum apa yang telah dicapai oleh UT selama 36 tahun ini,” ujarnya.
Prof Ojat juga menyatakan selama kepemimpinannya banyak hal yang sudah dilakukan. Mulai dari peningkatan kualitas akademik, transformasi bahan ajar yang serba digital sehingga menciptakan efisiensi.
Selain memperkokoh kewibawaan akademik dalam digital ekosistem, Prof. Ojat juga menekankan keunggulan daya jangkau UT yang luas mampu meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi.
"Kalau sentra layanan UT terbangun di kabupaten-kabupaten maka prodi UT tidak akan tertandingi paling tidak selama 5 tahun ke depan," tegasnya.
3. Dr. Maman Rumanta, M.Si.
Dalam kesempatan sama, Maman Rumanta, bakal calon rektor lainnya mengangkat isu SDM yang akan dibenahinya jika terpilih sebagai rektor. Menurutnya, transformasi UT menjadi PTN BH akan lebih mudah membenahi kualitas dosen.
"Prodi sebagai bisnis utama akan jadi prioritas ke depan," ujar Maman.
Menurutnya, peningkatan layanan akademik, akan fokus pada membantu mahasiswa untuk dapat melakukan pembelajaran yang fleksibel, distribusi bahan ajar cepat dan akurat, peningkatan pelaksanaan ujian berbasis online proctoring, serta membangun sistem prima bagi program studi maupun fakultas.
4. Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D.
Paparan keempat disampaikan Muhammad Husni Arifin, yang fokus mengangkat pentingnya sinergi membangun keunggulan UT.
Sinergi keunggulan UT, tambah Husni, dapat ditempuh dengan meningkatkan mutu dan jumlah publikasi nasional maupun internasional, pemanfaatan hasil riset untuk policy making, serta membentuk pusat riset unggulan.
Jumlah, kualifikasi SDM, struktur organisasi dan tata kerja serta peningkatan mutu bahan ajar dan proses pembelajaran juga menjadi isu lain diangkat Husni Arifin guna mengantar UT menjadi universitas unggulan.
"Selain itu prestasi mahasiswa dan kualitas lulusan perlu ditingkatkan," tambahnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/03/31/114504371/mengintip-program-4-bakal-calon-rektor-universitas-terbuka-2021-2024