KOMPAS.com - Salah satu mahasiswa termuda yang berhasil masuk Universitas Airlangga (Unair) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yakni Ainiyah Hasna Fadhilah.
Pada umumnya, anak berusia 15 tahun masih berada di jenjang SMP atau awal SMA. Namun Hasna berhasil diterima di di Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) di usianya yang baru menginjak 15 tahun 4 bulan.
Prestasi ini tentu tidak diraih secara instan. Perlu kerja keras dan perjuangan semasa sekolah hingga akhirnya Hasna bisa mencapai titik ini.
Komitmen dalam mengejar cita-cita dan bijaksana membagi waktu juga menjadi tips sukses Hasna berhasil lolos di jalur SNMPTN 2021.
SD-MA ditempuh dalam 10 tahun
Gadis asal Madiun itu hanya membutuhkan waktu 10 tahun untuk menempuh pendidikan SD hingga MA.
“Saya masuk jenjang SD umur 6 kurang. Kemudian saat di MTsN ikut program akselerasi PDCI (Peserta Didik Cerdas Istimewa) 2 tahun. Dan Alhamdulillah di MAN juga ikut program akselerasi SKS (Sistem Kredit Semester) 2 tahun,” ujar Hasna seperti dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis (1/4/2021).
Hasna mengaku, salah satu tips bisa sukses lolos SNMPTN adalah cerdas membagi waktu. Hasna tak menampik jika semasa sekolah, dia harus rajin belajar untuk menaikkan grafik rapornya. Apalagi Hasna masuk dalam program 2 tahun akselerasi.
Tips sukses
Selama di MAN, lanjut Hasna, ia aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di English Club.
"Selebihnya saya fokus untuk lebih memaksimalkan pencapaian materi. Saya lebih memfokuskan diri dalam menaikkan grafik nilai di rapor yang ditempuh dalam waktu 2 tahun akselerasi," ungkap Hasna.
Semua siswa bisa berprestasi seperti Hasna. Asal punya komitmen dan kerja keras. Hasna berpesan kepada seluruh siswa dan mahasiswa untuk terus konsisten dengan apa yang sudah ditargetkan di awal.
"Buatlah rencana-rencana kegiatan serta atur waktu dengan baik antara sekolah dan refreshing," imbuh Hasna.
Sempat galau pilih jurusan
Sebelum dinyatakan lolos SNMPTN, Hasna sempat galau menentukan jurusan. Awalnya, Hasna berencana untuk mendaftar di prodi Teknik karena ingin mengikuti jejak sang ayah di prodi Teknik Listrik.
Namun saat H-1, Hasna lebih memantapkan diri dan akhirnya memilih prodi Kesehatan Masyarakat yang ditekuni ibunya dulu.
“Alhamdulillah pada saat pengumuman dengan izin Allah saya lolos pilihan 1 di FKM UNAIR,” beber Hasna.
Dukungan dari keluarga dan teman
Hasna mengaku, selama ini ia selalu mendapat dukungan dari keluarga dan lingkungan sekolahnya.
Berkat dukungan ini pula, Hasna bisa berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri di usianya yang masih sangat belia.
Terlebih, keluarganya mendukung dengan memberikan motivasi, inspirasi, dan doa yang kuat dari kedua orangtuanya. Selain itu, para guru madrasah yang mengajar juga sangat memfasilitasi akses kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi maksimal.
“Orang tua saya memberi motivasi dan dukungan saya untuk menuntaskan apa yang sudah saya pilih. Dan yang terpenting, orangtua banyak membantu saya dalam hal doa-doa baik untuk keberhasilan saya,” pungkas Hasna.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/02/132043271/jadi-mahasiswa-unair-termuda-ini-tips-sukses-snmptn-ala-hasna