KOMPAS.com - Lulus dari perguruan tinggi merupakan momen penuh suka cita bagi mahasiswa. Dari sanalah, momen untuk menggapai karier impian dimulai.
Namun, pandemi Covid-19 yang berdampak bagi banyak perusahaan, bisa membuat pencarian kerja lebih menantang bagi para lulusan perguruan tinggi.
Hal ini diperparah dengan kondisi masih rendahnya angka serapan lulusan perguruan tinggi di dunia kerja dibandingkan lulusan SMP dan SD.
Berbagai faktor ditengarai menjadi penyebabnya. Salah satunya adalah kelalaian para mahasiswa dalam menentukan tujuan, yang diawali dengan kekeliruan pemilihan program studi (jurusan).
Menurut penelitian yang dilakukan Indonesia Career Center Network (ICCN) pada tahun 2017, sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia mengaku keliru memilih jurusan.
Dalam penelitian tersebut, para responden mengaku jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan minat mereka. Umumnya, mereka lebih memilih untuk diterima di perguruan tinggi negeri atau kampus prestigious meskipun jurusannya tidak mereka sukai.
Lebih jauh, mereka mengatakan bahwa kekeliruan pemilihan jurusan ini berakibat pada kebimbangan untuk menentukan tujuan hidup setelah menyelesaikan perkuliahan.
Meski begitu, saat "nasi sudah jadi bubur" dan jurusan telah dipilih, bukan berarti mahasiswa maupun lulusan baru tak bisa menggapai karier impian.
Kenali dan gali passion
Menyelesaikan pendidikan di dua jurusan dalam waktu yang bersamaan di Columbia University, New York, Cinta Laura Kiehl membagikan ceritanya untuk mahasiswa dan wisudawan Universitas Pertamina dalam menggapai karier impian dan cepat mendapatkan pekerjaan di tengah pandemi.
Menurutnya, mahasiswa masih bisa menggali passion-nya sedini mungkin dan berupaya untuk mengembangkannya.
Mahasiswa dan wisudawan dinilainya harus mampu beradaptasi untuk hidup dengan cara yang lebih inovatif dan kreatif, terlebih di tengah pandemi Covid-19.
"Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Dunia menjadi semakin kompetitif. Kalian harus menjadi versi terbaik dari diri kalian. Set your goals dan kembangkan passion sedari dini," ucapnya dalam Wisuda Virtual Universitas Pertamina periode Maret 2021, Rabu (31/3/2021).
Kembangkan keterampilan (skill)
Meraih predikat cumlaude di program studi Psikologi dan Sastra Jerman dari salah satu kampus bergengsi di dunia, menurut Cinta, diperolehnya dengan bersusah payah.
"Kembangkan dan asah soft skill dan hard skill yang kalian miliki untuk mencapai tujuan kalian. Jangan terpengaruh oleh hal-hal negatif dari orang lain," imbaunya.
Cinta juga menekankan pentingnya manajemen waktu dan membiasakan diri terhadap perubahan yang membangun.
“Aku terbiasa menjadikan tantangan sebagai sumber pembelajaran. Tantangan juga membuatku mengembangkan skill yang aku miliki. Dengan membiasakan diri dengan cara pandang ini, aku menjadi lebih dewasa dalam menyikapi segala sesuatu,” lanjutnya.
Tak berhenti belajar
Cinta juga menghimbau kepada seluruh wisudawan agar tidak berhenti belajar dan selalu memanfaatkan peluang di mana pun berada.
Hal serupa disampaikan oleh Rektor Universitas Pertamina I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja. ia mengajak seluruh wisudawan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat atau lifelong learner, yaitu pribadi yang tidak lelah untuk terus belajar.
“Anak-anakku harus menjadi pribadi yang memiliki rasa keingintahuan tinggi. Sehingga ke depan, akan menjadi individu yang mengetahui banyak hal, individu yang fleksibel dan mampu beradaptasi di segala kondisi. Ini adalah cara terbaik untuk bertahan di tengah dunia yang serba tidak pasti,” ungkapnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/05/124945871/cinta-laura-beri-tips-untuk-mahasiswa-agar-sukses-di-dunia-kerja