Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perkuat Kompetensi Bahasa, Anglia Indonesia Gelar "English Learning Experience 2021"

KOMPAS.com - Kemampuan komunikasi, termasuk penguasaan bahasa asing, menjadi salah satu keterampilan penting yang perlu dimiliki dalam menghadapi tantangan Era Revolusi Industri 4.0 selain kemampuan berpikir kritis, kreatif dan kemampuan berkolaborasi.

“Indonesia dikelilingi negara-negara lain yang mayoritasnya menggunakan Bahasa Inggris, baik sebagai bahasa ibu, maupun sebagai bahasa keduanya," ujar Eko Indrajit, Presiden Smart Learning and Character Center (SLCC) PGRI.

Peran penting Bahasa Inggris ini mengemuka dalam pembukaan program "Anglia Indonesia English Learning Experience 2021, yang diselenggarakan secara daring menggunakan On-line learning platform Anglia pada 7 April 2021.

Prof. Eko menekankan, untuk mempelajari Bahasa Inggris dengan benar dan cara yang tepat kini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, serta berbagai cara yang positif serta menyenangkan.

"Bersama Anglia, kedua hal itu dapat diwujudkan, bahkan sekaligus membangun jaringan, sebagai sebuah keluarga dan komunitas belajar secara internasional,” tambah Prof. Eko.

Belajar dan membangun jaringan

Anglia Examinations England merupakan program yang komprehensif dan terstruktur untuk menilai kompetensi bahasa Inggris di 50 negara di seluruh dunia dengan ujian internasional yang disetarakan tingkat level Common European Framework (CEFR).

Dalam kesempatan sama, Prof. Arnold Agustjin, akademisi bahasa Inggris serta pengembang Anglia di Belanda mengemukakan perlu adanya keseimbangan dan keseriusan dalam setiap tahapan pembelajaran Bahasa Inggris.

Menurutnya, pembelajaran Bahasa Inggris dapat dikombinasikan dengan kegiatan menyenangkan, atraktif dan menginspirasi seperti pertemuan berskala global atau internasional dalam sesi kelompok kecil. 

“Pembelajar di Indonesia telah memulai suatu awal yang baik bersama Anglia International Network Project (Proyek Membangun Jaringan Internasional). Terima kasih atas support yang telah diberikan oleh para kepala sekolah, orangtua, guru dan siswa yang telah berani melihat sebuah peluang baru dalam sebuah kerja sama internasional,” imbuh Prof. Arnold.

Hal senada disampaikan Noviya Setiyawaty, Project Manager & Indonesia Representative Asean Education Group (AEG) Anglia Indonesia.

Dalam pandangannya, belajar bahasa Inggris itu harus secara lengkap serta mencakup keempat kompetensi dasar yang ada yaitu aspek membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.

"Keempat kompetensi tersebut harus terus dibangun secara terstruktur serta bertahap, ini menjadi sebuah keharusan yang praktikal dan juga bermakna saat pembelajaran berlangsung," tambahnya.

Yang menarik, ungkap Noviya, program ini membuka kesempatan para pembelajarnya untuk membangun networking yang luas guna mempraktekan bahasa Inggris secara praktis, baik kontekstual dalam keseharian maupun secara akademik.

Jejaring ini tidak saja dibangun bersama sekolah lain di Indonesia, namun dengan negara-negara lain dari berbagai jaringan Anglia secara global.

Kerja sama sekolah dan PGRI

Pada gelombang pertama ini terdapat 11 sekolah di Indonesia yang telah bergabung mengikuti program mewakili jenjang SMP, SMA dan atau SMK. Jenjang SMP, antara lain SMP Cipta Cendikia Bogor, SMP Regina Pacis Surakarta, SMP Edu Global Bandung, dan SMP Maria Assumpta Klaten.

Sementara jenjang SMA diwakili SMA Plus PGRI Cibinong, SMA Negeri 2 Bogor, SMAIT At Taufiq Bogor, SMA Regina Pacis Surakarta, dan SMAK 1 Penabur Jakarta. Tidak ketinggalan dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga ikut bergabung, yaitu SMK Negeri 26 Jakarta, dan SMK Cor Jesu Malang.

Program gelombang pertama ini akan berjalan selama 10 minggu ke depan, didampingi dan dikembangkan sebagai sebuah proses pengalaman baru bagi Anglia maupun sekolah-sekolah yang terlibat.

Anglia Indonesia sendiri sejak 2018  telah menjadi bagian dari Asean Education Group dan pada 2021 telah mengembangkan program pembelajaran Bahasa Inggris melalui aplikasi pembelajaran Anglia Online Platform dan mulai diperkenalkan di Indonesia.

Selain itu, Anglia Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk memberdayakan lebih banyak pembelajar di sekolah, baik siswa maupun guru.

Fransiska Susilawati, Perwakilan Pengurus Besar - Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri PGRI menyampaikan generasi muda Indonesia harus mampu dan terampil menggunakan apa saja untuk belajar dan harus siap untuk belajar dari siapa saja dan dimana saja.

“Kesempatan belajar bersama Anglia ini diharapkan mampu memberikan kesempatan yang baik dan seluas luasnya bagi peserta didik Indonesia untuk bertemu dan belajar dengan teman sebayanya yang berasal dari belahan dunia yang berbeda,” ungkap Fransiska.

“Dengan begitu anak-anak kita akan memiliki wawasan yang lebih luas dan sekaligus pada saat yang bersamaan dapat membangun international network yang baik,” tambahnya.

Untuk program yang didukung Pemerintah Belanda ini, Anglia Indonesia masih membuka program untuk gelombang kedua dan seterusnya.

Tujuannya, memberikan kesempatan kepada sekolah terpilih untuk belajar menggunakan platform Anglia dan program belajar setaraf Common European Framework Reference (CEFR) level A1, A2, dan B1.

Hal itu dilakukan untuk membangun pengalaman belajar bahasa Inggris bersama-sama pada level tersebut secara tidak berbayar, sebagai bentuk bantuan atau dukungan dan riset program di Indonesia.

Untuk kedepannya, Anglia telah menetapkan program keanggotaan bagi sekolah-sekolah maupun siswa atau pembelajar dewasa yang tertarik dengan program ini. Jika sekolah tertarik, dapat mengakses informasi laman resmi Anglia.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/10/210805471/perkuat-kompetensi-bahasa-anglia-indonesia-gelar-english-learning-experience

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke