Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perkuat Kompetensi Siswa, Mentari Group Gelar "Pelajar Berkreasi 2021"

KOMPAS.com - Kondisi pembelajaran jarak jauh yang tidak optimal melahirkan sejumlah kekhawatiran terjadinya loss learning seperti yang pernah diungkapkan Kemendikbud. Kondisi ini semakin mempersulit kondisi Indonesia yang sedang berjuang meningkatkan kompetensi siswa.

“Kita sedang berjuang meningkatkan kompetensi pelajar. Pada PISA 2018, posisi pelajar Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara lain, yaitu urutan ke-72 dari 79 negara," ungkap Natalina Rimba, Direktur Program "Pelajar Berkreasi".

Dalam forum wicara daring bertajuk "Membangun Kompetensi dan Karakter Anak Sejak Dini" yang digelar Mentari Group (17/4/2021), Natalian menyebut kondisi pandemi membuat tantangan justru semakin bertambah.

"Pelajar rentan sekali kecanduan gawai. Bahkan berdasarkan laporan Kemendikbud RI, learning loss sudah benar-benar terjadi,” ujarnya.

Natalina menambahkan, padahal survei BPS telah menyatakan populasi terbesar di Indonesia pada 2020 adalah Gen Z yang merupakan para pelajar. "Artinya, mereka ini memiliki peranan besar untuk kemajuan Indonesia," tegas Natalina.

Gelar kompetisi "Pelajar Berkreasi"

Dalam kesempatan sama, Reda Gaudiamo, penulis dan pendiri Kamar Kata-Kata, menegaskan peran penting orangtua dan sekolah untuk memberikan kompetensi utama dan mengembangkan karakter anak sejak usia dini.

“Lebih mudah membangun anak-anak menjadi kuat daripada memperbaiki para orang dewasa. Maka, lakukanlah sekarang," saran Reda kepada 400 peserta gelar wicara yang terdiri dari pimpinan sekolah, guru, dan orangtua.

Ia memaparkan beberapa aspek penting perlu diperhatikan orangtua dan sekolah dalam meningkatkan kompetensi dan karakter anak.

Berkaitan hal ini, Reda mengafirmasi orangtua dan sekolah harus menyalurkan minat anak dengan berbagai kegiatan dan membuka jalan mereka untuk mencoba hal-hal baru yang bermanfaat. 

Menjawab tantangan penguatan kompetensi siswa, Mentari Group menghadirkan "Pelajar Berkreasi". Program ini merupakan seri perlombaan yang mendukung pelajar di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan literasi, numerasi, karakter, dan kreativitas.

"Pelajar Berkreasi" diadakan pada Maret-Oktober 2021, dan akan menjadi kegiatan tahunan.

Natalina menjelaskan "Pelajar Berkreasi" dirancang sesuai kebutuhan pelajar saat ini, yaitu menjawab tantangan Asesmen Kompetensi Minimum yang fokus pada literasi, numerasi, karakter.

Selain itu, kegiatan "Pelajar Berkreasi" diharapkan akan mampu mendukung pelajar dalam mengasah kemampuan nonteknis abad ke-21, seperti berpikir kritis, berkolaborasi, berkreasi, berkomunikasi, serta bernalar tingkat tinggi atau higher order thinking skill (HOTS).

Ia menjelaskan, "Pelajar Berkreasi" akan didukung tenaga ahli di bidangnya.

“Misalnya pada salah satu lomba, Mentari Mathematics Olympiad atau MEMO, yaitu lomba matematika dalam bahasa Inggris. Tim perancang soal memastikan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan bersifat kontekstual dan tidak membuat pelajar sekadar mengandalkan rumus," ungkap Natalina.

"Pelajar harus mampu memahami permasalahan pada soal dan mencari solusi dari permasalahan tersebut," jelasnya.

"Atau Lomba Koki Cilik. Pelajar dilatih untuk mampu memahami resep dan mengaplikasikan. Mereka juga harus mampu mempresentasikan kepada juri mengenai cara memasak dan masakan yang dibuat," tambah Natalina.

"Ini kan sebenarnya melatih kemampuan 4C (creativity, critical thinking, communication and colaboration) pelajar, namun mereka tetap rileks dan senang menjalaninya," pungkas Natalina.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/17/145336771/perkuat-kompetensi-siswa-mentari-group-gelar-pelajar-berkreasi-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke