Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Olahraga yang Cocok Saat Puasa Ramadhan ala Pakar UGM

KOMPAS.com - Aktivitas fisik atau berolahraga harus dilakukan seseorang. Hal ini agar tubuh menjadi sehat dan bugar.

Tetapi ketika bulan puasa, apakah seseorang masih boleh untuk berolahraga? Karena ketika puasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Beraktivitas fisik saat berpuasa harus memerhatikan beberapa hal. Pertama, berpuasa itu tidak makan sekitar 12-14 jam sehingga sumber energi berbeda dengan saat tidak berpuasa.

Sedangkan yang kedua, selain tidak makan, bagi yang menjalankan ibadah puasa juga tidak minum. Padahal kebutuhan cairan sangat penting untuk beraktivitas fisik.

Disarankan olahraga ringan hingga sedang

Oleh karena itu, kedua hal tersebut harus dipertimbangkan. Apa saja itu? Melansir laman Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Jumat (16/4/2021), ini penjelasannya.

Adapun penjelasan mengenai olahraga yang cocok di bulan Ramadhan 2021 ini oleh pakar fisiologi olahraga di Departemen Fisiologi FK-KMK UGM, dr. Rakhmat Ari Wibowo, M.Sc.

"Saat berpuasa disarankan untuk berolahraga bertipe aerobik yang ringan hingga sedang," ujarnya dikutip dari laman FK UGM.

Ini karena saat berolahraga dengan intensitas ringan atau sedang, mayoritas menggunakan sumber energi dari lemak. Hal itu terjadi disebabkan saat berpuasa asupan glukosa berkurang.

"Peluang bagi yang ingin menurunkan berat badan, karena pada saat berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang akan membakar lemak-lemak tubuh dan cadangan energi glukosa tidak banyak digunakan, sehingga tidak mudah lapar," terangnya.

Dijelaskan, olahraga dari segi intensitasnya dibagi menjadi tiga yaitu ringan, sedang, dan berat. Untuk mendapatkan ukuran yang presisi dapat menggunakan dengan mengukur denyut nadi.

Metode pengukurannya

Namun untuk pengukuran sederhananya dapat menggunakan dengan:

1. Talk test yakni untuk intesitas ringan seseorang masih mampu bernyanyi setelah berolahraga.

2. Intensitas sedang seseorang masih mampu bercakap-cakap setelah oahraga.

3. Untuk intensitas berat seseorang bercakap dengan terengah-engah setelah berolahraga.

Olahraga dengan intensitas berat sumber energi utama yang digunakan berasal dari cadangan glukosa, saat berpuasa tidak ada asupan glukosa dan karbohidrat lainnya.

"Jadi kalau kita melakukan olahraga berat lalu cadangan glukosa dibakar, akibatnya ketika cadangan glukosa menurun tubuh merasa lemas dan lapar," terang dr. Rakhmat.

Sehingga tidak disarankan melakukan olahraga dengan intensitas berat saat berpuasa Ramadhan 2021 ini.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/19/111312671/ini-olahraga-yang-cocok-saat-puasa-ramadhan-ala-pakar-ugm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke