Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siswa, Yuk Cegah Peredaran Hoaks di Internet dengan 6P

KOMPAS.com - Seiring kemajuan zaman, tentu membawa perubahan disegala bidang. Tak terkecuali bidang teknologi dan informasi.

Internet adalah salah satu hasil dari perkembangan teknologi. Dengan hadirnya internet membuat segalanya terhubung ke dalam satu dunia maya dan memberikan banyak manfaat.

Dampak positifnya ialah mempermudah komunikasi, menjadi sarana penambah wawasan, dan juga menjadi media hiburan.

Kendati demikian, ada dampak negatif dari hadirnya internet tersebut. Salah satunya adalah menjadi tempat peredaran informasi bohong atau yang lebih dikenal dengan istilah hoaks (hoax).

Hoaks sendiri cukup berbahaya karena dampaknya dari informasi yang salah dapat menimbulkan kekacauan di masyarakat.

Karena itu, penting sekali siswa sekolah mengetahui kiat-kiat membendung peredaran hoaks di internet dengan melakukan 6P.

Seperti apa 6P itu? Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud, ini kiat-kiatnya:

1. Perhatikan hati

Informasi yang beredar terkadang membuat penerimanya merasa marah, emosi, benci, ataupun sakit hati. Meski begitu, kita tidak boleh langsung mengambil kesimpulan dan menyebarkan informasi tersebut.

Tenangkan hati dan pikiran, setelah itu lakukan cross check untuk memastikan kabar yang beredar benar atau tidak.

2. Pesan berantai

Siswa perlu berhati-hati apabila menerima pesan di internet dan media sosial yang diakhiri dengan perintah sebarkan, forward, dan share alias selalu meminta untuk diviralkan.

Jadi, jangan sampai ikut menyebarkan berita tersebut tanpa mengetahui kebenarannya.

3. Periksa sumber

Sumber adalah hal yang paling utama dalam memeriksa keabsahan dari sebuah informasi. Biasanya kabar hoaks tidak menyertakan sumber atau bukti asal informasi tersebut.

Jika pun ada, informasi bukan berasal dari sumber yang meyakinkan. Jadi, coba periksa sumber berita itu.

4. Periksa redaksi

Bisa saja informasi hoaks memiliki sumber, namun tidak meyakinkan. Periksa info kontak dan redaksi dari situs yang menyebarkan informasi hoaks.

Biasanya situs abal-abal tidak memiliki info kontak dan juga redaksi yang jelas. Sehingga ini patut dicurigai sebagai hoaks.

5. Pakai akal sehat

Menggunakan akal sehat adalah langkah selanjutnya untuk memastikan apakah informasi tersebut valid atau tidak. Bila informasinya tidak masuk akal, terlalu aneh, dan mustahil kemungkinan besar adalah hoaks.

6. Penyakit kambuhan

Hoaks adalah penyakit kambuhan. Apabila seseorang sudah sering menyebarkan informasi yang menyesatkan, waspadailah informasi yang diberikan olehnya.

Jangan sampai mudah memercayai kabar yang disampaikan dari orang tersebut.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/25/051700871/siswa-yuk-cegah-peredaran-hoaks-di-internet-dengan-6p

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke