KOMPAS.com - Anak adalah anugerah yang dititipkan Tuhan Yang Masa Esa kepada orang tua. Karena itu, anak harus dirawat dan dijaga dengan baik.
Meski demikian, ada sebagian orang tua yang belum paham bagaimana memberikan pendampingan pada anaknya. Bahkan pernah mengalami emosi.
Padahal, emosi orang tua yang berlebih akan berdampak kurang baik pada perkembangan anak. Karena itu, penting sekali orang tua dapat mengelola emosinya.
Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berikut penjelasannya.
Emosi adalah perasaan yang kita miliki ketika berada dalam situasi tertentu atau ketika berhubungan dengan seseorang yang dianggap penting.
Saat kegiatan atau proses pengasuhan, ketika orang tua bisa mengelola emosinya, orang tua akan lebih siap mengajarkan anak untuk mengelola emosi.
Dengan demikian, anak akan mendapatkan contoh tentang bagaimana cara mengelola emosi yang baik dari lingkungan terdekat, yaitu orang tua.
Untuk itu, orang tua perlu mengetahui dan mampu mengelola emosi dalam kehidupannya sehari-hari.
6 cara kelola emosi
Lantas, bagaimana cara mengelola emosi orang tua pada pengasuhan anak usia dini? Berikut ini 6 caranya:
1. Mengenali emosi yang muncul dan penyebabnya. Semakin kita jujur pada diri sendiri, maka semakin mudah kita mengenali emosi kita dan penyebabnya.
2. Ubah pikiran-pikiran negatif dengan pikiran positif. Misalnya ketika kita berpikir bahwa "kita tidak pernah bisa jadi orang tua yang baik", gantilah menjadi "kita sedang berusaha menjadi orang tua yang baik".
3. Jangan takut menyampaikan pikiran kita ke orang lain. Misalnya daripada menunggu orang lain untuk membantu kita membereskan piring setelah makan, lebih baik kita bilang.
"Sekarang ibu sedang marah karena tidak ada yang membantu membereskan piring. Kita sudah punya perjanjian, setiap orang wajib membereskan piring masing-masing setelah makan".
4. Ketika kita merasa ragu, sebaiknya menjauh sebentar. Ketika kita sedang merasakan emosi negatif dan tidak yakin bisa mengendalikannya, lebih baik kita menjauh sebentar dari orang lain sampai merasa cukup tenang.
5. Latihlah kemampuan mengelola emosi kita setiap hari. Ada lima teknik yang bisa digunakan untuk mengelola emosi negatif kita, yaitu:
6. Minta bantuan para ahli. Orang tua sebaiknya tidak sungkan meminta bantuan para ahli seperti psikolog atau konselor jika emosi negatif kita terasa sangat mengganggu.
Berikut ini hal-hal yang perlu dihindari:
1. Hindari kata-kata yang memancing amarah, menghina, atau mengejek. Ayah dan Bunda, memilih kata-kata yang baik akan membantu kita meredam emosi negatif kita.
Sebaliknya, jika kita mengucapkan kata-kata yang buruk, maka emosi negatif kita akan semakin besar. Jadi, sebisa mungkin perilaku ini dihindari.
2. Melakukan kekerasan fisik yang membahayakan keselamatan orang lain. Ayah dan Bunda, kekerasan fisik kemungkinan besar akan melukai fisik dan mental anak.
Jadi, sebaiknya perilaku ini dihindari. Jika selama ini Ayah dan Bunda sudah terlanjur melakukannya, maka segera hentikan.
Minta maaflah kepada anak dan katakan bahwa cara Ayah dan Bunda menyalurkan rasa marah dengan melakukan kekerasan fisik bukan sesuatu yang tepat.
Kemudian menjauh dari anak agar Ayah dan Bunda dapat menenangkan diri sebentar sampai rasa marah itu mereda. Setelah itu baru orang tua kembali kepada anaknya dengan penuh kasih sayang.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/28/034700071/6-cara-kelola-emosi-saat-hadapi-anak-usia-dini