KOMPAS.com - Guna mendorong bangkitnya pariwisata dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mencetuskan gagasannya berupa aplikasi berbasis permainan.
Bucin Travelling Indonesia (Bitrado) merupakan aplikasi berbasis permainan yang menyuguhkan pengalaman berupa sensasi mengelilingi daerah di Indonesia.
Bitrado tak hanya bisa dimainkan oleh satu orang, melainkan juga bisa beberapa orang. “Kami menyediakan fitur yang bisa digunakan untuk bermain bersama teman,” tutur Raul Ilma Rajasa, ketua tim penggagas Bitrado, seperti dilansir dari laman ITS, Rabu (28/4/2021).
Selain Raul, kedua mahasiswa lainnya dari Departemen Teknik Informatika yang tergabung dalam tim bernama Kesehatanmu Rek adalah Nur Muhammad Ainul Yaqin dan Fian Awamiry Maulana.
Raul berharap aplikasi ini dapat dengan segera dipublikasikan dan berimplikasi secara nyata pada UMKM serta pariwisata daerah yang sedang merosot.
Adapun fitur-fitur yang tersedia di dalam aplikasi tersebut ialah Food Shop, Clothes Shop, Mini Online Game, dan Cultural Quiz Task yang dapat dimainkan dengan dua karakter, yakni Rino dan Rika.
Banyaknya fitur yang ada menjadikan aplikasi ini cukup kompleks untuk dimainkan.
“Bitrado memanglah kompleks, tapi saya jamin akan menyenangkan untuk dimainkan,” ucapnya.
Fitur Food Shop adalah salah satu fitur di mana karakter Rino atau Rika bisa menghampiri UMKM daerah di Indonesia untuk memperoleh makanan. Nantinya, karakter bisa menambah energi dengan memakan hidangan dari UMKM yang ada.
UMKM daerah pada fitur ini merupakan UMKM yang benar adanya di kehidupan nyata. Informasi terkait UMKM juga ditunjukkan sebagai ajang promosi.
“Rawon setan, salah satu contoh makanan UMKM di daerah Surabaya,” imbuh Raul.
Selain itu, ada fitur Clothes Shop di mana Rino atau Rika bisa memperoleh pakaian tradisional dari daerah yang dikunjungi karakter dalam gim.
Uniknya, fitur Clothes Shop menyediakan informasi kontak UMKM penyedia pakaian agar bisa dihubungi. Hal ini ditujukan agar pengguna bisa mengontak langsung pemilik UMKM untuk melakukan pemesanan apabila tertarik dengan pakaian yang ditampilkan.
Sementara itu, fitur Mini Online Game merupakan salah satu fitur yang tak kalah seru. Fitur ini memperkenalkan permainan-permainan tradisional yang bisa dimainkan bersama teman, di antaranya ialah petak umpet, gobak sodor, dan kelereng secara daring.
Sedangkan fitur Cultural Quiz Task mengajak pengguna untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibungkus dalam permainan kuis kedaerahan. Menu ini berisikan nilai kearifan lokal dengan tampilan simulasi konsep multiple choice.
“Pengguna akan diberi tugas untuk menjawab pengetahuan kebudayaan mengenai kota atau daerah yang sedang dikunjunginya,” terangnya.
Dikerjakan selama tiga bulan lebih, beberapa fitur-fitur yang ada kini juga dikembangkan dalam bentuk tiga dimensi sehingga lebih menarik dan diikutkan pada sebuah kompetisi.
Berkat segala keunikan dan kelebihannya, aplikasi yang kini sedang dikembangkan lagi ini telah berhasil meraih juara 3 dan Favorit dalam Lomba Robot Nasional Baronas 2021 pada kategori umum.
“Saya berharap aplikasi ini bisa menjadi turning point dan memberi pengalaman baru bagi pemilik UMKM untuk mempromosikan usahanya,” tutupnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/28/140328771/bucin-travelling-indonesia-cara-mahasiswa-its-dongkrak-pariwisata-dan-umkm