Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Atasi Polusi, Mahasiswa ITS Gagas Alat Pengubah Karbon Dioksida Jadi Oksigen

KOMPAS.com - Peduli akan dampak negatif polusi udara yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor bagi kesehatan, tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mencoba menggagas inovasi EvoGreen.

Mereka adalah Hartandi Wisnumukti dan I Made Ayu Nandini dari Departemen Teknik Elektro ITS angkatan 2018.

EvoGreen merupakan sebuah alat pengubah karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen (O2) dengan menggunakan alga yang diberi nama EvoGreen.

Hartandi menjelaskan, EvoGreen adalah Schneider Electric Homes Bio Reactor guna menangkap CO2 untuk menciptakan udara yang lebih bersih.

Bioreaktor ini, lanjut dia, dibuat dengan maksud tertentu yakni membuat habitat buatan untuk alga hidup.

"Alga dipilih sebab telah terbukti dapat menangkap CO2 lebih baik daripada tumbuhan biasa. Selain itu alga juga lebih fleksibel dalam hal perawatannya,” jelasnya seperti dikutip dari laman ITS, Kamis (29/4/2021).

Bukan sebagai air purifier biasa

Ia menjelaskan lebih lanjut, EvoGreen bekerja dengan cara menyedot udara kotor dari lingkungan yang kemudian akan disimpan di tangki kotor.

Setelahnya, campuran alga dan udara kotor tadi akan dipompa ke rangkaian pipa bening agar alga tersebut dapat melakukan proses fotosintesis dan mengubah CO2 menjadi O2.

“Sehingga proses panjang ini akan menghasilkan oksigen yang dapat dilepaskan kembali ke udara,” terangnya.

Menariknya, EvoGreen bekerja bukan sebagai air purifier biasa, namun sebagai pengonversi karbon dioksida menjadi oksigen.

Sehingga alat rancangannya ini bukan hanya berpengaruh pada manusia, tetapi juga berpengaruh kepada lingkungan sekitar. Selain itu, dengan dilakukan proses lebih lanjut, alga yang telah digunakan pun dapat dijadikan biomassa.

Menyerap 10 kali lebih efisien dari pohon

EvoGreen ini dapat menyerap 10 kali lebih efisien daripada pohon dan dapat dipasang di rumah, sehingga semua orang dapat berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon.

Selain itu, EvoGreen juga diintegrasikan secara digital dengan AVEVA (perangkat rumah pintar) yang membuat pengguna bisa mendapatkan data secara real time melalui aplikasi tersebut.

“Konsep terbaru inilah yang nampaknya memikat para juri saat kami mengikuti kompetisi,” tandasnya.

Berdasarkan inovasinya tersebut, tim ini telah berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi Schneider Go Green 2021, awal April lalu.

Dalam ajang yang diselenggarakan oleh Schneider Electric tersebut, tim ini berhasil mengalahkan 121 proposal lainnya se-Indonesia.

“Harapannya alat ini dapat mewujudkan tujuan utama kami dalam mengurangi polusi udara,” pungkasnya penuh harap.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/29/190032371/atasi-polusi-mahasiswa-its-gagas-alat-pengubah-karbon-dioksida-jadi-oksigen

Terkini Lainnya

Cek Batas Waktu Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Jalur SNBP, Klik kip-kuliah.kemdiktisaintek.go.id

Cek Batas Waktu Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Jalur SNBP, Klik kip-kuliah.kemdiktisaintek.go.id

Edu
Tingkatkan Akses Pendidikan Berkualitas, Pembangunan Middle School HighScope Bengkulu Resmi Dimulai

Tingkatkan Akses Pendidikan Berkualitas, Pembangunan Middle School HighScope Bengkulu Resmi Dimulai

Edu
Syarat Guru Dapat Tunjangan dari Kemenag meski Ada Efisiensi Anggaran

Syarat Guru Dapat Tunjangan dari Kemenag meski Ada Efisiensi Anggaran

Edu
H-2 Ditutup, Cek 21 Jurusan Kedokteran di PTN Pulau Jawa untuk SNBP 2025

H-2 Ditutup, Cek 21 Jurusan Kedokteran di PTN Pulau Jawa untuk SNBP 2025

Edu
Efisiensi Anggaran, Kemenag Tetap Salurkan Tunjangan Guru Non-PNS

Efisiensi Anggaran, Kemenag Tetap Salurkan Tunjangan Guru Non-PNS

Edu
Beasiswa CMK Foundation, Bisa Kuliah 2 Semester Gratis ke Korea Selatan

Beasiswa CMK Foundation, Bisa Kuliah 2 Semester Gratis ke Korea Selatan

Edu
Malaysia International Scholarship, Kuliah S2-S3 Gratis dan Ada Tunjangan Hidup

Malaysia International Scholarship, Kuliah S2-S3 Gratis dan Ada Tunjangan Hidup

Edu
Kapan Terakhir Finalisasi SNBP 2025?

Kapan Terakhir Finalisasi SNBP 2025?

Edu
Sosok Dede, Guru PJOK yang Ajari Siswa Setrika dan Melipat Baju

Sosok Dede, Guru PJOK yang Ajari Siswa Setrika dan Melipat Baju

Edu
5 Hal Bikin Gagal Lolos Seleksi Administrasi Beasiswa LDPP 2025

5 Hal Bikin Gagal Lolos Seleksi Administrasi Beasiswa LDPP 2025

Edu
Beasiswa LPDP 2025 Tahap 1 Ditutup Besok, Ini Cara Daftar dan Linknya

Beasiswa LPDP 2025 Tahap 1 Ditutup Besok, Ini Cara Daftar dan Linknya

Edu
Unesa Punya 109 Prodi di Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri, Ada yang Terakreditasi Internasional

Unesa Punya 109 Prodi di Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri, Ada yang Terakreditasi Internasional

Edu
Isi Lengkap Surat Edaran Instruksi Efisiensi Anggaran di Kemdiktisaintek

Isi Lengkap Surat Edaran Instruksi Efisiensi Anggaran di Kemdiktisaintek

Edu
Pegawai Langgar Aturan Efisiensi, Kemdiktisaintek Akan Berikan Sanksi Disiplin

Pegawai Langgar Aturan Efisiensi, Kemdiktisaintek Akan Berikan Sanksi Disiplin

Edu
Efiesiensi Kemdiktisaintek: Rapat Kerja Hybrid, Perjalanan Dinas Diganti Telekonferensi Video

Efiesiensi Kemdiktisaintek: Rapat Kerja Hybrid, Perjalanan Dinas Diganti Telekonferensi Video

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke