Penulis: Dionisius Wisnu, Public Relations PT Gramedia Pustaka Utama
KOMPAS.com - Tidak ada kehidupan yang berjalan buruk selama 24 jam setiap harinya. Pasti akan ada waktu yang menyenangkan yang kamu rasakan.
Intinya, jangan pernah sekalipun menyerah dengan keadaan karena kamu tidak tau esok hari hal apa yang terjadi di kehidupan.
Kalau kamu ingin sekali membuka pikiranmu agar tidak mudah menyerah, cobalah melihat kisah Tara Westover di buku berjudul Terdidik.
Tara bukan tokoh fiktif. Ia sendiri sosok nyata yang berjuang melawan hidupnya dengan cara menjadi pelajar terbaik dan berprestasi.
Kisahnya, dimulai saat Tara Westover berusia tujuh belas tahun ketika ia pertama kali mulai belajar di sekolah.
Ia lahir dari keluarga komunitas penyintas di pegunungan Idaho yang membuatnya dan saudara-saudaranya sangat terisolasi dari masyarakat kebanyakan.
Tidak ada yang memastikan apakah mereka mendapatkan pendidikan, tidak ada juga yang turun tangan saat salah satu dari mereka melakukan kekerasan.
Ketika seorang kakak laki-lakinya masuk perguruan tinggi, Tara memutuskan untuk mencoba kehidupan baru. Pencarian akan pengetahuan lalu mengubah dan membawanya melintasi lautan dan benua.
Ia menerima gelar BA dari Brigham Young University pada tahun 2008, dan mendapatkan Gates Cambridge Scholarship.
Menyusul gelar MPhil dari Trinity College, University of Cambridge, pada tahun 2009, dan pada tahun 2010 dia menjadi visiting fellow di Harvard University. Ia kemudian kembali ke Cambridge dan meraih gelar PhD dalam sejarah pada tahun 2014.
Kisah Tara yang dibukukan dengan judul asli Educated ini masuk daftar buku terlaris The New York Times selama dua tahun berturut-turut dan telah diterjemahkan ke dalam 45 bahasa.
Buku terlaris ini dianggap menyerukan pentingnya keterbukaan pikiran untuk dapat mengubah jalan hidup seseorang.
“Jangan menyerah dengan keadaan, itulah semangat yang disampaikan Tara Westover lewat buku ini. Bisa dibayangkan jika kegigihan yang Tara miliki dapat juga menyebar kepada para pembaca di Indonesia, sebuah masa depan di mana semakin banyak anak muda terpacu untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik,” tutur Hetih Rusli, Editor Senior Gramedia Pustaka Utama.
Pada tahun 2018, Terdidik terpilih menjadi salah satu dari 10 Buku Terbaik versi The New York Times dan meraih penghargaan Nonfiction Book of the Year dari Asosiasi Penjual Buku Amerika.
Hingga Desember 2020, buku ini telah terjual lebih dari 6 juta eksemplar di seluruh dunia.
“Setelah belajar setinggi itu, baru kemudian Tara bertanya-tanya apakah dia telah pergi terlalu jauh? Apakah perjalanannya untuk memperjuangkan pendidikan justru membuatnya berjarak dari keluarga yang ia tinggalkan? Kegalauan-kegalauan ini yang kemudian coba ia redam dengan menulis Terdidik,” tambah Hetih.
Penasaran? Cek bukunya disini: https://www.gramedia.com/products/terdidik-educated-sebuah-memoar
Cek ini juga ya : http://bit.ly/voucher_artikel
Ada voucher menarik untuk kamu.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/05/02/132407571/nyerah-belajar-coba-baca-dulu-kisah-tara-westover-di-buku-terdidik