Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tips Pahami Rasa Takut pada Anak

KOMPAS.com - Setiap orang pasti memiliki rasa takut, apalagi anak kecil. Jika di malam hari yang gelap, maka perasaan takut pada anak akan muncul.

Tetapi, apa rasa takut itu? Takut adalah suatu kondisi perasaan cemas berlebihan yang memberikan dampak kekhawatiran pada diri sendiri.

Perasaan takut terjadi karena hadirnya suasana, objek, dan orang lain yang tidak diharapkan dan selalu ditiadakan oleh anak.

Sedangkan sumber rasa takut ini adalah pengalaman anak yang tidak mengenakan, cerita orang lain yang membuat asosiasi takut, serta menyaksikan kejadian yang memberikan dampak takut pada diri sendiri.

Artinya, takut adalah suatu kondisi perasaan yang akan selalu dialami oleh anak-anak.

Namun pertanyaannya adalah bagaimana menyikapi dan mengatasi perasaan takut yang dialami oleh anak? Tapi yang sering terjadi adalah saat anak-anak sedang merasakan takut, orang tua justru menyalahkan anak.

Apalagi jika rasa takut itu meuncul karena hal sepele yang dianggap orang tua, anak tidak seharusnya takut. Sikap salah yang sering dilakukan orang tua tampak dari ekspresi kata-kata yang diucapkan.

Misalnya, "Ah, kamu penakut, sama semut saja takut", "Jangan penakut, hantu itu tidak ada", "Ayo minum obat. Sama obat saja takut".

Ungkapan-ungkapan itu menunjukkan sikap orang tua yang menyalahkan anak dan rasa takutnya. Padahal rasa takut adalah hal yang alamiah, yang bisa terjadi pada siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

Tapi, yang harus dilakukan orang tua adalah memahami kebutuhan yang diharapkan anak saat sedang takut.

Merangkum laman Ruang Guru PAUD Kemendikbud Ristek, berikut ini 4 hal yang seharusnya dilakukan orang tua ketika anaknya mengalami rasa takut.

1. Harus segera hadir

Orangtua segera mungkin hadir di dekat anak-anak, jangan menunda nanti karena perasaan takut dan cemas itu darurat untuk segera diatasi.

Saat takut anak-anak sangat membutuhkan seseorang yang bisa membantunya, maka segeralah untuk mendekat ke anak. Tinggalkan semua pekerjaan dan rutinitas, segerakah mendekat dan duduk bersama anak untuk membantu mengatasi rasa takut anak.

2. Coba ekspresikan kepedulian kita

Coba tunjukkan bahwa rasa takut yang sedang dihadapi anak adalah hal yang serius, jangan remehkan dengan menganggap rasa takut anak tidak pantas dan keterlaluan, ini akan membuat anak kecewa.

Ekspresi ini akan meyakinkan anak bahwa rasa takut yang sedang dihadapi ini dipahami oleh orang tuanya, sehingga akan timbul harapan besar anak pada orang tuanya untuk melindungi dan membantu menyelesaikan rasa takutnya.

3. Coba katakan perhatian dengan ungkapan

Ungkapan yang menunjukkan dua hal yakni:

  • orang tua akan melindungi
  • membantu menyelesaikannya

Misalnya, "Kamu harus tenang, Nak. Jangan takut, Ayah dan Ibu akan tetap di samping kamu. Ayah dan Ibu akan melindungmu dari hantu yang berkelebat itu".

Jika ungkapan yang menunjukkan perlindungan sudah, maka katakan hal yang menunjukkan sikap ingin membantu mengatasi rasa takut.

4. Orangtua peluk anak

Agar menciptakan efek keterlibatan dan perhatian yang lengkap, maka peluklah anak. Saat anak sedang takut dia membutuhkan perlindungan dalam pelukan.

Saat memeluk inilah, kemudian kita mengatakan hal-hal yang menunjukkan kesedian orang tua memberikan perlindungan dan keikutsertaan mengatasi ketakutan ini akan membuat anak semakin tenang.

Karenanya, melalui sikap-sikap di atas, maka anak akan memahami bahwa ketakutan boleh datang menghampiri, tetapi dia punya orangtua yang selalu melindungi dan membantu untuk mengatasinya dengan baik.

Hal ini akan membuat anak-anak berani dalam mengatasi setiap ketakutan yang dihadapi. Kepercayaan diri anak akan tumbuh, dan pada gilirannya, anak-anak ke depannya akan semakin bisa mengatasi berbagai ketakutan yang dialaminya.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/05/09/133414971/4-tips-pahami-rasa-takut-pada-anak

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke