Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ajak Anak Muda Cegah Berita Hoaks, Mahasiswa Undiksha Lakukan Hal Ini

Berita bohong atau biasa disebut hoaks ini perlu diwaspadai. Masyarakat membutuhkan edukasi lebih lanjut agar tidak mudah percaya dengan berita yang dibaca khususnya di medsos.

Untuk mengajak generasi muda lebih sadar dalam menangkal berita hoaks, mahasiswa Program Studi S2 Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar program kepekaan sosial.

Acara ini melibatkan pelajar dari sejumlah SMA/SMK dan Perguruan Tinggi di Kabupaten Buleleng, Bali.

Adakan pelatihan jurnalistik

Para peserta terlibat aktif dalam pelatihan jurnalistik praktis. Pelatihan ini sebagai salah satu media untuk mewujudkan pemberitaan yang berkualitas dan menghindari hoaks.

Ketua Panitia, Putu Sosiawan menjelaskan, eksistensi jurnalistik di tengah perkembangan teknologi semakin tinggi.

Berita sebagai karya dari jurnalistik sangat mudah disebarluaskan melalui berbagai jenis media. Seperti koran, majalah dan televisi, ataupun medsos seperti blog, Facebook, Instagram dan Twitter.

Media ini juga sangat mudah diakses oleh publik atau pembaca, terlebih yang berbasis digital. Menurutnya, saat ini jurnalistik telah masuk di dunia pendidikan. Setiap sekolah maupun perguruan tinggi telah membentuk pers siswa maupun pers mahasiswa.

Peran pers siswa dan pers mahasiswa

Organisasi ini berperan dalam mempublikasikan berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan. Baik prestasi yang diraih, program unggulan, pelaksanaan kegiatan hingga penerimaan siswa maupun mahasiswa.

"Keikutsertaan pelajar dalam kegiatan jurnalistik memberikan manfaat yang sangat penting untuk lembaga pendidikan. Selain itu melalui organisasi ini dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan keahlian berorganisasi serta melakukan wawancara," terang Putu Sosiawan seperti dikutip dari laman Undiksha, Sabtu (15/5/2021).

Berita yang dihasilkan siswa dan mahasiswa

Putu Sosiawan mengungkapkan, melalui pelatihan jurnalistik ini, diharapkan berita yang dibuat pers siswa maupun mahasiswa bisa menyajikan beberapa hal berikut ini:

  • Informasi yang akurat
  • Terpercaya
  • Berkualitas
  • Menarik

Dalam praktiknya, pelajar masih ada yang menghadapi hambatan dalam kegiatan menulis, yang diklasifikasikan menjadi hambatan secara umum dan khusus.

Hambatan penulis pemula

Hambatan umum, yaitu hambatan yang dialami oleh semua penulis pemula, antara lain:

1. Menentukan topik yang akan ditulis

2. Penyusunan kalimat efektif

3. Menentukan judul

4. Pemilihan kata

Hambatan khusus, bersumber pada diri seseorang, bisa berupa:

1. Kehilangan mood menulis

2. Kendala di lapangan saat pelaksanaan peliputan

"Berangkat dari sejumlah persoalan tersebut, kami berinisiatif melaksanakan kegiatan pelatihan ini," jelasnya.

Tingkatkan wawasan insan pers

Putu berharap melalui kegiatan ini, ada manfaat yang didapatkan berkenaan dengan jurnalistik praktis dan bisa diaplikasikan di sekolah atau kampus.

Selama pelatihan, para siswa diberi materi teknik dasar jurnalistik. Mulai dari tata cara penulisan berita maupun strategi peliputan. Selain itu juga ada beberapa hal yang harus dipegang seorang jurnalis. Seperti keberimbangan pemberitaan, kejujuran, dan kecermatan. Tiga hal tersebut sekaligus untuk mengantisipasi munculnya berita hoaks.

Sementara itu, Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Undiksha, Prof. I Wayan Rasna menambahkan, dengan adanya pelatihan terjadi peningkatan wawasan para insan pers sekolah maupun perguruan tinggi.

"Tentu program ini arahnya adalah untuk meningkatkan pengetahuan. Kami berharap peserta mendapatkan itu. Mendapatkan manfaat dari kegiatan ini," imbuhnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/05/16/131423071/ajak-anak-muda-cegah-berita-hoaks-mahasiswa-undiksha-lakukan-hal-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke