KOMPAS.com - Di era revolusi industri 4.0, generasi mahasiswa perlu memiliki kompetensi untuk menghadapi dunia kerja. Salah satunya yakni kompetensi di bidang teknologi.
Youth Studies Centre (Yousure) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM mengadakan riset kolaborasi dengan lembaga riset Indonesia Presidential Studies untuk mengetahui persepsi publik atas perkembangan dunia pekerjaan dan dunia kerja anak muda di era digital.
Hasilnya, seseorang yang memiliki keahlian teknologi digital lebih mempunyai peluang untuk mendapatkan pekerjaan ideal di masa depan ternyata lebih tinggi.
Hasil riset menunjukkan, angka kemampuan teknologi digital di dunia kerja mencapai 55,7 persen.
Kemampuan yang harus dimiliki di dunia kerja
Selain itu, hasil riset menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki modal sosial, ekonomi, kultural, serta didukung keahlian pengoperasian teknologi digital memiliki kemungkinan lebih besar mendapatkan pekerjaan ideal di masa depan.
Peneliti Indonesia Presidential Studies sekaligus Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM Nyarwi Ahmad mengatakan, saat ini kondisi dunia kerja sudah mengalami perubahan atau beralih kepada serba digital.
Mengacu kepada fenomena ini, riset Yousure dan Indonesia Presidential Studies menemukan bahwa 53,2 persen masyarakat sepakat bahwa modal sosial dan ekonomi menjadi varibel yang menentukan untuk mendapatkan pekerjaan ideal di masa depan.
"Kalau tidak ada modal ekonomi, tidak ada modal sosial, maka peluangnya itu (mendapatkan pekerjaan ideal) makin mengecil," kata Nyarwi Ahmad seperti dikutip dari laman UGM, Jumat (21/5/2021).
Kaum muda miliki optimisme tinggi
Nyarwi mengungkapkan, riset kolaboratif ini juga mengungkapkan bahwa kaum muda Indonesia ternyata cukup memiliki optimisme yang tinggi dalam menghadapi dunia kerja digital.
Sementara itu Peneliti Yousure sekaligus dosen Departemen Sosiologi UGM, Oki Rahadianto, menambahkan, mayoritas kaum muda Indonesia optimis bahwa dunia kerja digital dapat dihadapi dan berpeluang untuk menembus kesenjangan dalam masyarakat.
Menyikapi hasil survei itu, Oki menekankan, optimisme kaum muda merupakan modal yang sangat penting. Selain itu juga perlu untuk dijaga dalam menghadapi dunia kerja digital.
"Modal penting bagi generasi muda dalam konteks kebangkitan nasional ini adalah optimisme menghadapi masa depan, ini harus dijaga," urai Oki.
Tiga hal untuk menyambut dunia kerja digital
Oki menerangkan, ada beberapa peran yang perlu dilakukan kaum muda untuk menyambut dunia kerja digital kontemporer ini, antara lain:
1. Kaum muda perlu untuk mengeksplorasi lebih jauh keahlian-keahlian yang diperlukan dalam dunia digital.
2. Kaum muda juga dituntut untuk memperluas jaringan sosialnya. Tidak hanya dalam lingkup nasional, kaum muda diharapkan dapat memperluas modal sosialnya sampai kepada lingkup global.
3. Kaum muda juga didorong untuk menjalin solidaritas sosial secara global.
"Kaum muda Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat dunia," urai Oki.
Riset ini dilakukan secara nasional di 34 provinsi di Indonesia dan dilaksanakan bulan Maret-April 2021 lalu. Metode pengambilan sampelnya menggunakan teknik multistage random sampling dengan memperhatikan proporsi sampel dari setiap daerah penelitian.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/05/22/084052571/riset-ugm-mahasiswa-perlu-skill-ini-agar-dapat-pekerjaan-ideal