Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hasil Riset: Mencegah Kanker Salah Satu Keunggulan Teh Asli Indonesia

Menyeduh teh dan menikmatinya selagi hangat bisa menjadi cara untuk merelaksasi diri.

Teh ternyata memiliki sejarah panjang. Karena beragam manfaatnya, di dunia internasional juga ada hari khusus untuk memperingati Hari Teh Sedunia.

Hari Teh Sedunia diperingati setiap tanggal 15 Desember. Namun per tahun 2019, Hari Teh Internasional berubah menjadi tanggal 21 Mei yang diperingati setiap tahunnya.

Tahukah kamu rata-rata orang Indonesia mengonsumsi sekitar 340 gram/kapita/tahun atau hanya setengah cangkir teh per orang per hari.

Konsumsi teh di Indonesia masih rendah

Angka ini sebenarnya menjadi yang terendah dibanding 7 negara produsen utama teh dunia lainnya seperti yakni Tiongkok, India, Sri Lanka, Kenya, Vietnam dan Turki.

Dilansir dari akun Instagram Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) Republik Indonesia, konsumsi teh Indonesia kini semakin terdesak dengan teh impor yang membanjiri pasar.

Padahal kualitas teh Indonesia tak kalah dengan kualitas teh dari negara lain. Hal ini dibuktikan melalui proyek riset pendanaan RISPRO LPDP, tim peneliti dari PT Riset Perkebunan Nusantara yang diketuai Rohayati Suprihatini.

Rohayati gencar melakukan sosialisasi manfaat teh lokal Indonesia guna meningkatkan konsumsi teh di masyarakat.

Teh dalam negeri tinggi antioksidan

Sebagai ketua penelitian, Rohayati dan tim membuktikan teh dalam negeri mengandung antioksidan yang bermanfaat dalam pencegahan kanker.

Teh Indonesia telah memenangkan penghargaan The International Society of Antioxidant in Nutrition and Health/ISANH di Paris tahun 2009 sebagai teh dengan kandungan antioksidan tertinggi di antara teh produksi negara mana pun di dunia.

Melalui sejumlah riset yang sudah dilakukan, tim peneliti PT. Riset Perkebunan Nusanatara juga mengungkap teh asli Indonesia mempunyai beberapa khasiat, seperti:

1. Menghambat pertumbuhan sel-sel kanker pada manusia, efektivitasnya bahkan terbilang tinggi, yakni:

  • Teh hijau sebesar 77 hingga 79 persen.
  • Teh hitam CTC dan orthodox sebesar 82 persen.

2. Teh Indonesia juga mampu menetralkan dampak negatif dari racun kontaminan. Termasuk residu pestisida yang tanpa disadari dapat termakan dari bahan-bahan makanan lain yang diproduksi dengan cara tidak sehat.

Lakukan riset produk teh dan kina

Perkebunan teh yang menjadi lokus layanan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) berada di Gambung, Bandung. Lokasi ini dibangun sejak 1973 untuk pengembangan riset produk teh dan kina yang inovatif dan berdaya saing tinggi.

Dengan ditetapkannya sebagai Pusat Unggulan Teh (PUI) teh dan kina sejak tahun 2015, menjadikan PPTK sebagai lembaga acuan (center of excellent) bagi perkembangan industri teh dan kina.

Tiga produk teh unggulan PPTK dengan jenis teh hitam, teh hijau dan teh putih.

Jangan ragu minum teh

Dengan bukti-bukti ilmiah ini, masyarakat Indonesia hendaknya tak perlu ragu lagi untuk mengonsumsi teh lokal yang berpotensi lebih menyehatkan.

Tim peneliti juga berharap masyarakat dapat meningkatkan dosis minum tehnya dari rata-rata hanya setengah cangkir per hari menjadi 3 cangkir per hari sesuai anjuran Harvard Health Publication.

Selain itu kamu  juga bisa minum teh 5 cangkir per hari untuk masyarakat yang secara genetic maupun faktor lingkungan memiliki risiko tinggi mengidap kanker.

Itulah informasi mengenai Hari Teh Sedunia dan manfaat dari minum teh menurut hasil riset para peneliti.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/05/23/195219971/hasil-riset-mencegah-kanker-salah-satu-keunggulan-teh-asli-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke