KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang sangat beragam. Letak geografis serta iklim tropis Indonesia merupakan anugerah bagi masyarakat Indonesia. Kekayaan dan hasil alam Indonesia telah menarik perhatian banyak negara lain di dunia.
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang sangat beragam. Letak geografis serta iklim tropis Indonesia merupakan anugerah bagi masyarakat Indonesia. Kekayaan dan hasil alam Indonesia telah menarik perhatian banyak negara lain di dunia.
Namun, program jalur rempah yang mulai hangat digaungkan pada tahun 2020 masih menimbulkan banyak miskonsepsi. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya sosialisasi pemerintah kepada masyarakat mengenai program tersebut.
Kondisi ini mendorong Perhimpunan Pelajar Indonesia Daerah Kawasan Amerika Eropa (PPIDK Amerika Eropa) melakukan kajian mengenai program jalur rempah bertema “Jalur Rempah Sebagai Jaringan Peradaban Global” dan melalui Simposium Amerika Eropa (SAE) Iberia 2021, Sabtu (5/6/2021).
Kegiatan tersebut dibagi menjadi 3 panel. Panel pertama bertema “Visi Pemajuan Budaya Indonesia” dihadiri oleh TK SAE Iberia 2021, Yulianto Yudo yang menyampaikan materi berjudul “Laporan Iberia 2021: Pemajuan Budaya Melalui Kesadaran Sejarah Jalur Rempah”.
Hasil laporan tersebut merupakan hasil dari kajian tim yang terdiri dari pelajar Indonesia yang berada di seluruh penjuru Eropa.
“Di masa kini kita melihat jalur rempah sebagai program gotong-royong untuk memajukan budaya Indonesia. Kita tidak lagi melihat jalur rempah sebagai komoditas, namun kita mengambil nilai-nilai yang masih relevan di masa kini,” papar Yulianto.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid juga hadir menyajikan materi “Jalur Rempah dan Visi Pemajuan Budaya Indonesia” disampaikan oleh .
Hilmar menyampaikan bahwa amanat memajukan kebudayaan Indonesia tertera di dalam UUD 1945 pasal 32 ayat 1. Ia juga menyampaikan rumusan demi kemajuan budaya Indonesia, “Berpijak pada sumber daya lokal, memperkuat tatanan nasional, dan berkiprah di dunia internasional.”
Panel kedua bertema “Visi Pemajuan Ekonomi Indonesia” dihadiri oleh Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Ia menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki potensi yang besar untuk sukses pada bidang industri kreatif. Pemerintah telah melakukan upaya untuk meningkatkan dan membangkitkan industri ekonomi kreatif yang terkena dampak negatif pandemi Covid-19.
“Generasi milenial dapat menjadi agen perubahan dan ikut berkontribusi dalam industri ekonomi kreatif Indonesia," harap Sandiaga.
Sementara Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksono Tri Handoko hadir sebagai salah satu pembicara di panel ketiga yang bertema “Visi Pemajuan Riset Indonesia”.
Dengan diselenggarakannya Simposium SAE Iberia 2021 diharapkan dapat memberikan pencerahan dan semangat baru kepada generasi muda Indonesia dengan memberikan kontribusi dan peran aktif serta inovasi yang dibutuhkan untuk memajukan Indonesia terutama melalui program jalur rempah.
Hasil kajian ini juga ditujukan untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam memajukan upaya inskripsi Jalur Rempah Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/06/16/125529871/ppi-dunia-teliti-jalur-rempah-di-simposium-amerika-eropa-2021