Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hamil Saat Pandemi Covid-19, Pakar UGM Sarankan Hal Ini

KOMPAS.com - Perempuan yang tengah berbadan dua di masa pandemi Covid-19 memang menghadapi tantangan lebih.

Ibu hamil harus tetap menjaga kondisi tubuhnya tetap fit agar perkembangan janin berjalan normal sesuai usia kandungannya.

Hamil di masa pandemi Covid-19 bukan menjadi sesuatu yang dilarang. Tetapi perlu direncanakan sebaik mungkin.

Hal ini diutarakan oleh Pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Irwan Taufiqur Rachman.

Risiko perempuan hamil dengan komorbid

Menurut Irwan, kehamilan pada masa pandemi Covid-19 bukan sesuatu yang tidak direkomendasikan. Namun kehamilan sebaiknya direncanakan dengan baik.

"Sebaiknya sebelum kehamilan calon ibu sudah melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap, dan mengonsumsi asam folat minimal 1 tablet per hari selama dua bulan," kata Irwan seperti dikutip dari laman UGM, Sabtu (10/7/2021).

Irwan mengungkapkan, perempuan yang sedang mengandung memang tidak meningkatkan risiko tertular infeksi Covid-19 jika dibandingkan orang pada umumnya.

Namun saat hamil bisa meningkatkan risiko mengalami kondisi yang lebih buruk ketika terinfeksi.

Risiko ini lebih besar terlebih pada perempuan hamil yang memiliki komorbid seperti:

  • Hipertensi
  • Diabetes melitus
  • Obesitas
  • Penyakit paru kronik.

"Calon ibu yang memiliki komorbid disarankan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk mengoptimalkan kondisinya sebelum merencanakan kehamilan," tegas Irwan.

Penanganan ibu hamil positif Covid-19

Ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan jika ibu hamil dinyatakan positif Covid-19.

Irwan menjelaskan, ibu hamil tanpa komorbid, biasanya akan merasakan gejala ringan ketika terinfeksi Covid-19.

Selanjutnya ibu hamil dapat melakukan isolasi mandiri di rumah selama minimal 10 hari atau 10 hari ditambah 3 hari bebas gejala.

Obat yang dikonsumsi cukup obat yang bersifat simptomatis dan multivitamin yang diperlukan.

Sementara itu, untuk ibu hamil dengan gejala sedang sampai berat sebaiknya dilakukan observasi di rumah sakit. Rumah sakit yang dituju pun disarankan memiliki ruang isolasi dengan tenaga dokter dan mampu merawat ibu dan bayi.

Selalu terapkan prokes

Bagi ibu hamil, lanjut Irwan, penting untuk memiliki istirahat yang cukup selain tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) menghadapi pandemi Covid-19.

Selain itu ibu hamil juga wajib mengonsumsi vitamin secara bijaksana sesuai anjuran dokter.

Irwan menerangkan, mengonsumsi vitamin atau micronutrient dalam dosis tertentu sangat bermanfaat bagi kerja sistem imun tubuh.

Namun jika dikonsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kehamilan.

"Saat ini tidak hanya vitamin yang dikonsumsi secara berebihan, namun obat imunomodulator juga ada kecenderungan dikonsumsi secara berlebihan. Sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter," ungkapnya.

Dia menambahkan, ibu hamil berisiko tinggi perlu segera berkonsultasi kepada dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan rekomendasi vaksinasi yang dapat dilakukan pada umur kehamilan 13 hingga 33 minggu. Begitu juga bagi ibu yang sedang menyusui.

Irwan menekankan, dalam kondisi gelombang Covid-19 kedua seperti saat ini, lebih banyak menemukan kasus ibu hamil terinfeksi Covid-19 yang memerlukan terapi suplemen oksigen.

Mulai dari derajat sedang hingga berat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

"Terutama ibu hamil yang memasuki trimester kedua sampai awal trimester ketiga. Kemungkinan memerlukan terapi oksigen lebih tinggi dibandingkan pada wanita yang tidak hamil," imbuhnya.

Irwan juga mengingatkan agar ibu hamil waspada terhadap gejala infeksi Covid-19 antara lain:

  • Demam
  • Batuk
  • Anosmia
  • Nyeri telan
  • Kesulitan bernafas atau gejala lainnya.

"Bila ada gejala yang mengarah ke Covid-19, segera ke dokter untuk memastikan status Covid-19," tandas Irwan.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/07/10/102900271/hamil-saat-pandemi-covid-19-pakar-ugm-sarankan-hal-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke