Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ayah Bunda, Pahami 6 Tahap Bermain pada Anak

KOMPAS.com - Umumnya, anak kecil suka bermain. Ini karena bermain merupakan aktivitas yang tak bisa dilepaskan dari dunia anak.

Melalui bermain, anak bisa berpikir, berinteraksi, dan terlibat secara aktif dengan lingkungannya. Bermain juga dapat membantu berbagai aspek perkembangan anak tumbuh secara optimal, termasuk aspek perkembangan sosialnya.

Untuk itu, Ayah dan Bunda perlu memberikan ruang bagi anak untuk bermain. Sebab, saat bermain anak dapat menunjukkan perkembangan sosial melalui berbagai interaksi yang dilakukannya.

Tentu, interaksi ini menunjukkan adanya berbagai tahap bermain berdasarkan tingkat perkembangan sosial anak.

Tahapan tersebut oleh Milded Patren dikategorikan menjadi 6 jenis yang dibedakan berdasarkan bentuk interaksi anak usia dini.

Melansir laman Ruang Guru PAUD Kemendikbud Ristek, Jumat (9/7/2021) berikut 6 tahapan bermain yang menggambarkan tingkat perkembangan sosial anak:

1. Bermain Unoccupied

Pada tahap ini anak belum terlibat langsung dalam kegiatan bermain, ia lebih banyak mengamati segala sesuatu yang menarik perhatian.

Baik berupa kegiatan anak lain maupun kejadian-kejadian di sekitarnya. Jika anak tak menemukan hal menarik perhatiannya, ia akan bermain dan menyibukkan dirinya sendiri.

Misalnya dengan menyentuh-nyentuh bagian tubuhnya, bergerak tak beraturan, dan sebagainya.

2. Bermain Solitary

Di tahap ini anak mulai bisa bermain secara aktif, namun hanya asyik sendiri. Ia cenderung tidak memperhatikan kehadiran anak-anak lain di sekitarnya.

Pada tahap ini sifat egosentris masih dominan, di mana anak memusatkan perhatiannya pada diri sendiri dan belum ingin berinteraksi dengan anak di sekitarnya.

Anak baru akan menerima dan menyadari kehadiran orang lain apabila merasa diganggu. Misalnya anak sedang bermain sebuah benda, lalu seseorang mengambil benda tersebut.

3. Bermain Onlooker

Pada tahap ini anak mulai senang memerhatikan lingkungan sekitarnya dan melihat anak-anak lain bermain. Hal yang membedakan tahap ini dengan tahap unoccupied adalah adanya minat anak yang besar terhadap kegiatan yang diamatinya.

Anak mulai menyadari bahwa ia adalah bagian dari lingkungannya. Walaupun anak sudah tertarik, namun ia belum bergabung ke dalam kegiatan tersebut.

Sehingga pada tahap ini, ia biasanya berada di pusat aktivitas hanya untuk melihat, mengamati, dan mendengarkan anak lain asyik bermain.

Ketiga tahap bermain di atas yaitu unoccupied, solitary, dan onlooker merupakan tahap awal yang belum menunjukkan kemampuan anak untuk berinteraksi secara aktif. Sehingga ketiganya sering disebut bermain non-social.

4. Bermain Paralel

Pada tahap ini anak sudah bisa bermain secara berdampingan atau berdekatan dengan anak-anak yang lain. Namun tidak mempedulikan satu dengan yang lain, mereka fokus pada permainan dan peralatan bermain mereka sendiri.

Atau memainkan permainan yang sama namun tidak terjadi kontak nyata diantara mereka. Mereka bermain di waktu dan tempat yang sama namun belum menunjukkan interaksi sosial.
Misalnya tiga orang anak bermain mobil-mobilan di tempat yang sama namun tidak bermain bersama.

5. Bermain Asosiatif

Untuk tahap ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan bermain yang dilakukan di tempat, waktu, dan jenis permainan yang sama namun tidak terjadi bentuk kerja sama.

Interaksi yang dilakukan anak sebatas percakapan sederhana atau saling meminjam alat bermain. Tahap bermain ini belum menunjukkan adanya pembagian peran atau kegiatan yang mengarah ke tujuan yang sama.

Misalnya anak sedang mewarnai bersama, interaksi yang dilakukan sebatas meminjam pensil warna dari teman bermainnya.

6. Bermain Kooperatif

Sedangkan pada tahap ini anak mulai menunjukkan adanya kerja sama hingga berbagai tugas dan peran yang terorganisir dalam melakukan suatu kegiatan bermain.

Permainan yang dilakukan memiliki tujuan yang diinginkan dan dituntaskan secara bersama-sama. Misalnya anak mulai bermain sepak bola secara sederhana dengan memilih dua tim yang saling berlawanan dan dipimpin oleh dua kapten tim.

Dalam permainan tersebut anak sudah menampakkan kemampuan bekerja sama dan pembagian peran.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/07/12/155639971/ayah-bunda-pahami-6-tahap-bermain-pada-anak

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke