KOMPAS.com - Universitas Terbuka (UT) menggelar Temu Public Figure (TPF) menghadirkan Kamasean Yoce Matthews dan Jahru dalam gelar wicara bertajuk "Meningkatkan Kualitas Diri Bersama UT" secara daring pada 15 Juli 2021.
Kamasean Yoce merupakan mahasiswi jurusan Ilmu Hukum UT Jakarta, berprofesi di dunia tarik suara dan menjadi runner up Indonesian Idol 2012. Sedangkan Jahru merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan menjadi Duta Pariwisata Provinsi Banten.
Kegiatan Temu Public Figure sendiri merupakan acara rutin dies natalis UT yang tahun ini memasuki tahun ke-37. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa UT dan masyarakat luas untuk tidak kenal menyerah terus belajar guna meningkatkan kualitas diri.
Acara TPF UT tahun-tahun sebelumnya memang selalu mengundang mahasiwa aktif UT yang sekaligus menjadi figur publik untuk berbagi semangat belajar mandiri, meski di tengah kesibukan yang mereka jalani.
Beberapa figur publik yang sempat berbagi inspirasi dalam TPF tahun-tahun sebelumnya, diantaranya; Tamara Geraldine, Tina "Toon", Joshua Suherman, Chica Koeswoyo, Novi "Cherrybelle" hingga Arumi Bachsin.
Tantangan belajar mandiri
"Salah satu benefit menjadi mahasiswa UT adalah proses belajar yang sangat dipermudah, sangat personal dan sangat customize dengan schedule saya, dengan kemampuan saya. Kalau boleh saya jujur, masa pandemi ini yang bisa membuat saya tidak stress ya dengan kuliah," ungkap Sean, panggilan akrab Kamasean.
Fleksibilitas waktu menjadi alasan utama mengapa Sean memilih UT sebagai pilihan berkuliah. "Saya tidak akan bisa mengatur waktu untuk bolak-balik ke kampus menyesuaikan jadwal kerja sebagai seorang penyanyi yang tidak menentu. Dan akhirnya, Universitas Terbuka menjadi pilihan," ungkap Sean.
Sementara bagi Jahru, faktor biaya menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih UT sebagai kelanjutan studi.
"Saya menjadi kuliahan yang benar-benar terjangkau dari segi biaya. Pada saat itu yang saya tahu UT itu swasta. Setelah mencari tahu, dan ternyata memang negeri dan banyak keuntungan-keuntungan yang didapat," ujar Jahru.
Selain biaya terjangkau dan fleksibitas waktu belajar, Jahru menyampaikan UT juga menjangkau berbagai kalangan dan beragam usia dan dari mana saja.
Dalam masa pandemi, Sean justru menyampaikan tidak mengalami kesulitan dengan banyaknya perubahan pola belajar yang dialami banyak pendidikan tinggi menjadi berbasis digital.
"Meski lockdown semua, universitas dan sekolah belajar dan juga pekerjaan jadi working from home, saya sudah tidak kaget lagi karena selama ini sudah menjalaninya di UT," ungkap Sean.
"Sekarang (semua pembelajaran) online basisnya. Dan UT sejak pertama, pandemi tidak pandemi sudah online. Jadi suatu kebanggaan tersendiri bisa menyampaikan keistimewaan UT ini ke teman-teman. Mendadak UT semuanya," tambah Jahru.
"Menurut saya UT adalah institusi pendidikan yang benar-benar bisa membantu semua orang yang punya keinginan belajar dari semua kalangan, baik yang memiliki keterbatasan biaya maupun keterbatasan waktu," harap Sean.
"Saya yakin UT bisa menjadi pioner untuk inovasi-inovasi sistem pendidikan Indonesia karena hal ini berperan dalam menghasilkan SDM unggul," pungkasnya.
Jahru menambahkan, "semoga UT terus meningkatkan kualitasnya di segala bidang, menjangkau lebih banyak lagi mahasiswa. Pastinya bisa lebih banyak lagi mahasiswa yang memiliki daya saing dan unggul."
Menjadi agen perubahan
Terkait tema dies natalis ke-37 UT "Membangun SDM Unggul melalui Digital Learning Ecosystem", Rektor Prof. Ojat Darojat menyampaikan sudah menjadi tugas UT sebagai pelopor PJJ (pembelajaran jarak jauh) untuk terus melakukan inovasi.
"Saat pandemi melanda, masyarakat dituntut untuk bekerja dan belajar jarak jauh dari rumah. Dalam hal ini UT menjadi rujukan banyak perguruan tinggi dalam melakukan PJJ satu tahun terakhir," ungkap Prof. Ojat.
Selain membantu banyak perguruan tinggi, UT juga terus meningkatkan layanan pendidikan terhadap mahasiswanya, termasuk fleksibitas dalam belajar bagi mahasiswa.
"Salah satu bentuk keluwesan atau fleksibilitas UT dalam layanan pendidikannya adalah Take Home Exams atau THE yang telah berhasil diikuti oleh seluruh mahasiswa UT sejak semster yang lalu," ujar Rektor.
Lebih jauh Prof. Ojat berharap agar para lulusan UT nantinya dapat menjadi agen perubahan di tengah masyarakat dan berkontribusi secara nyata bagi pembangunan bangsa dan negara.
"SDM unggul menjadi kunci untuk memenangkan persaingan global, cerdas dan memiliki nilai produktivitas tinggi," pungkas Prof. Ojat.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/07/15/120217371/dies-natalis-ke-37-ut-gelar-temu-public-figure-untuk-berbagi-inspirasi