KOMPAS.com - Lumba-lumba merupakan satwa air yang cukup dekat dengan manusia.
Oleh karena itu, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Prof. Yusli Wardiatno membagikan beberapa fakta terkait lumba-lumba.
Menurut penuturan Yusli, saat ini terdapat 49 spesies lumba-lumba dengan 42 tipe dolphin dan tujuh tipe porpoise.
Di Indonesia sendiri terdapat 16 jenis. Diantaranya lumba-lumba belang (stenella coeruleoalba), lumba-lumba fraser (lagenodelphis hosei), lumba-lumba gigi kasar (steno bredanensis), dan lumba-lumba hidung botol (tursiops truncatus).
Kemudian ada lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik (tursiops aduncus), lumba-lumba moncong panjang (Delphinus capensis), lumba-lumba pemintal (stenella longirostris), lumba-lumba punggung bungkuk Indo-pasifik (sousa chinensis), dan lumba-lumba risso (grampus griseus).
Selanjutnya ada lumba-lumba totol (stenella attenuata), paus elektra (peponocephala electra), paus pembunuh (orcinus orca), paus pembunuh kerdil (feresa attenuata), paus pembunuh palsu (pseudorca crassidens), paus pilot sirip pendek (globicephala macrorhynchus), dan pesut (orcaella brevirostris).
"Orca (paus pembunuh) adalah lumba-lumba terbesar, sementara Lumba-lumba Hector dan Franciscana adalah dua yang terkecil," kata dia melansir laman IPB, Jumat (16/7/2021).
Dia menyebut, meski selalu disebut ikan lumba-lumba, sebenarnya lumba-lumba termasuk ke dalam mamalia yang menyusui anaknya dan bernafas menggunakan paru-paru.
Maka dari itu, lumba-lumba harus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara dan melahirkan.
Kehamilan lumba-lumba berlangsung antara sembilan hingga enam belas bulan.
Anak-anak dari lumba-lumba jenis Orca akan tinggal bersama dengan induknya seumur hidup.
Dia mengaku, umur maksimum lumba-lumba bervariasi, dari sekitar 20 tahun pada spesies lumba-lumba yang lebih kecil, hingga 80 tahun atau lebih untuk lumba-lumba yang lebih besar seperti Orca.
Jenis makanan lumba-lumba
Dia mengatakan, lumba-lumba memakan ikan, cumi-cumi dan krustasea.
Mereka memiliki gigi berbentuk kerucut, dengan jumlah antara 14 – 240 gigi tergantung jenisnya.
Meski begitu, mereka tidak mengunyah makanannya akan tetapi memecahnya menjadi potongan-potongan kecil sebelum akhirnya ditelan.
Dalam perilaku makan, lumba-lumba akan menelan ikan mulai dari sisi kepala terlebih dahulu agar duri ikan tidak tersangkut di tenggorokan. Saat berburu, lumba-lumba menghasilkan gelembung untuk menggiring mangsanya ke permukaan.
"Mereka terkadang juga menggunakan teknik berburu yang disebut 'fish-whacking', yakni menggunakan ekornya untuk memukul ikan dan membuat mereka pingsan serta lebih mudah untuk ditangkap," ujar Pakar Biologi Perairan IPB ini.
Dikenal memiliki kecerdasan di atas rata-rata hewan pada umumnya, lumba-lumba memiliki serangkaian suara menarik menyerupai peluit atau jeritan.
Suara itu, bilang dia, akan digunakan untuk komunikasi dan ekolokasi yang berkembang dengan baik.
Selain kemampuan komunikasi yang baik, lumba-lumba, khususnya jenis hidung botol, merupakan salah satu dari sedikit spesies, bersama dengan kera dan manusia, yang memiliki kemampuan untuk mengenali diri mereka sendiri di cermin.
Lumba-lumba jenis hidung botol, sambung dia, juga memiliki kemampuan untuk tidur dengan mengaktifkan separuh otaknya dan mata yang tetap terbuka.
"Perilaku ini merupakan upaya untuk mengawasi kelompok agar tetap bersatu dan untuk mengidentifikasi keberadaan predator dalam upaya menghindarinya," tambahnya.
Lanjut dia menyebut, lumba-lumba Maui adalah jenis yang paling terancam punah.
Terdapat kurang dari 50 ekor yang tersisa, serta kurang dari 10 vaquitas (spesies porpoise) bertahan hidup.
"Pencemaran suara dan alat tangkap perikanan seperti jaring merupakan ancaman pada lingkungan hidup lumba-lumba," tukas dia.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/07/16/155739071/mengenal-lebih-dekat-lumba-lumba-bersama-guru-besar-ipb