KOMPAS.com - Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro (Undip) terus berupaya memperbaharui materi kuliah Internet of Things (IoT) yang diberikan kepada mahasiswa di semua program studi (prodi).
Dekan FPP Undip, Prof Bambang Waluyo Hadi Eko Prasetiyono mengatakan materi kuliah IoT menjadi salah satu bekal bagi lulusan Undip menghadapi era digital.
Menurutnya, pemberian bekal Internet of Things di semua jenjang pendidikan adalah sebuah keniscayaan.
“Semula Internet of Things sebenarnya hanya alat bantu saja. Namun kini kami melihatnya sebagai hal esensial yang harus dikuasai sebagai bekal di era industry 4.0,” kata Prof Bambang seperti dirangkum dari laman Undip, Jumat (16/7/2021).
IoT sendiri adalah teknologi yang memungkinkan sebuah objek tertentu memiliki kemampuan untuk mengirimkan data lewat melalui jaringan dan tanpa adanya interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer.
IoT yang sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai metode komunikasi, mengalami perkembangan yang sangat cepat, mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel, microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code.
Adapun unsur-unsur dalam IoT setidaknya meliputi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), penggunaan perangkat yang ukurannya makin kecil dengan efektivitas dan daya hasil yang tinggi, adanya sensor baik untuk sensor cahaya, sensor suara maupun sensor pendeteksi lain, serta peningkatan keterlibatan aktif peralatan atau mesin dalam menjalankan fungsinya.
“Apapun istilahnya, apakah modern farm, digital farming ataupun smart farming, itu tantangan yang harus kita hadapi bersama. Dalam konteks sebagai lembaga pendidikan tinggi, kami juga berkomitmen untuk menyiapkan lulusan kita menghadapi tantangan yang ada sesuai jenjang dan tuntutan keahlian,” paparnya.
Materi IoT relevan dengan ilmu dan kebutuhan
Karena dianggap esensial, lanjut dia, FPP Undip berupaya selalu memperbaharui materi kuliah IoT yang diselenggarakannya agar relevan dan mampu menjawab kebutuhan yang ada.
"Perkembangan yang ada, serta masukan dari para pemangku kepentingan menjadi pertimbangan penting dalam memperbaharui materi kuliah IoT di FPP Undip," imbuh dia.
Dia mencontohkan, kandang ayam closed house milik FPP Undip yang difungsikan sebagai unit usaha sekaligus laboratorium untuk praktek para mahasiswa dan para peneliti kini sudah dilengkapi dengan teknologi modern.
Dalam sistem pengelolaannya, pemanfaatan teknologi informasi menjadi bagian penting termasuk dalam teknis pengaturan suhu, pengaturan kelembaban dan pengaturan gas amonia di kandang agar produktivitas yang diraih bisa maksimal.
Sehingga, pembaruan materi sendiri tidak hanya menyangkut konten dari materi kuliah, tapi juga metode, cara pencapaian dan cakupan materinya.
Selain updating dalam kaitannya perkembangan teknologi internet dan aplikasi-aplikasi yang terkait, FPP juga berupanya menjaga relevansi IoT khususnya yang terkait dengan bidang keilmuan Peternakan dan Pertanian.
“Relevansi dengan bidang ilmu tetap penting untuk menunjang penerapannya secara langsung dalam kegiatan praktikum sampai pada penelitian dan pembuatan karya ilmiah,” dia menambahkan.
Selain update dalam perkembangan teknologi internet dan aplikasi-aplikasi yang terkait, ia menyebut FPP juga berupanya menjaga relevansi IoT khususnya yang terkait dengan bidang keilmuan Peternakan dan Pertanian.
“Relevansi dengan bidang ilmu tetap penting untuk menunjang penerapannya secara langsung dalam kegiatan praktikum sampai pada penelitian dan pembuatan karya ilmiah,” dia menambahkan.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/07/16/172301871/dekan-fpp-undip-internet-of-things-bekal-mahasiswa-hadapi-era-digital