Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rektor IPB Jelaskan "Growth Mindset", Modal Sukses Mahasiswa Selain IPK

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19, perkembangan teknologi yang begitu cepat, dan kebutuhan di dunia kerja yang kian banyak dan baru, menghadapkan mahasiswa pada sejumlah perubahan.

Perubahan yang mengharuskan mahasiswa beradaptasi dengan cepat untuk bisa bersaing saat lulus nanti.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan ada tiga ciri perubahan yang perlu dipahami mahasiswa.

Pertama adalah kecepatan perubahan yang sangat tinggi. Mahasiswa dituntut untuk merespon perubahan dengan cepat sehingga skala ukuran kecepatan menjadi penting.

Kedua ialah perubahan yang penuh dengan ketidakpastian, yakni pandemi. Covid-19, lanjut Arif, adalah salah satu sumber ketidakpastian yang memerlukan kemampuan untuk bisa beradaptasi terhadap situasi.

Lalu ketiga, adalah ciri kompleksitas yang satu sama lain saling terkait.

"Yang mampu survive adalah yang mampu merespons perubahan. Maka IPB University Insya Allah akan terus berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan Anda semua sebagai mahasiswa untuk memiliki bekal agar siap menghadapi perubahan,” ujar Arif dalam Studium Generale Mahasiswa Baru IPB University Angkatan 58, seperti dilansir dari laman IPB, Senin (19/7/2021).

Prof Arif menambahkan bahwa dibutuhkan satu mindset baru berupa kepercayaan diri, cara berpikir serta orientasi. Ketiganya adalah modal menuju kemajuan.

“Kita perlu memiliki future mindset dan adaptive mindset. Orang yang memiliki growth mindset adalah orang-orang yang yakin bahwa dirinya bisa berubah. Kita juga memerlukan softskill baru dan hardskill baru. Oleh karena itu IPB University berupaya untuk menyeimbangkan antara hardskill dan softskill. Kita hidup bukan sendiri, sehingga membutuhkan adanya kolaborasi, leadership dan influence. Jadilah seorang learner, pembelajar yang lincah, cepat dan tangguh, sebagai modal kita beradaptasi,” imbuh dia.

Sementara itu, Alim Setiawan Slamet, Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier IPB University menambahkan bahwa "excellent innovation" berasal dari kekuatan mindset.

Orang fixed mindset melihat keberhasilan atau kegagalan adalah hanya dari kemampuan atau keterbatasan dirinya semata. Mereka tidak melihat usaha sebagai faktor penting.

Tapi, tegasnya, orang yang memiliki growth mindset melihat kesuksesan atau keberhasilan itu ada effort (upaya), usaha dan ada strategi.

“Setiap kesuksesan itu terdapat kesempatan untuk belajar dan learning menjadi lebih baik. Apabila Anda bekerja keras lebih dari yang lain maka Anda akan meraih yang terbaik,” terangnya.

Dalam pemaparannya, Alim juga menjelaskan bahwa masalah yang ada kian kompleks. Sehingga membutuhkan solusi high order thinking skill dan tidak bisa diselesaikan secara monodisiplin. Pendekatan transdisiplin memerlukan komunikasi yang baik dan kolaborasi antar inovator.

“Karena itu kita mendorong kerja sama lintas bidang, lintas departemen, lintas fakultas dan lintas universitas. Skripsi pun di IPB University dapat dikerjakan secara kolaboratif lintas bidang,” tuturnya.

Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Drajat Martianto menambahkan mahasiswa tidak cukup hanya memiliki IPK 4 untuk bisa sukses di dunia kerja.

“Kita tidak akan mempersiapkan mahasiswa IPB University yang sekedar memiliki IPK 4, tetapi tidak punya daya adaptasi yang kuat dan baik. Yang hanya bermodalkan ijazah yang ditenteng ke sana ke mari untuk mencari kerja. Bukan seperti itu lulusan IPB University yang akan kita hasilkan. Jika Anda ingin sukses belajar dan lulus dari IPB University, nomor satu yang dibutuhkan adalah kejujuran dan kedisiplinan,” ulasnya.

Menurutnya, Kurikulum 2020 telah ditetapkan tahun lalu sebagai rancangan kurikulum IPB 4.0. Kurikulum ini untuk menyiapkan dan mendukung mahasiswa IPB University menjadi manusia yang cakap dalam berbagai hal.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/07/19/170000671/rektor-ipb-jelaskan-growth-mindset-modal-sukses-mahasiswa-selain-ipk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke