Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alumnus UGM Bagikan Tips Cegah Rasa Cemas Hadapi Pandemi Covid-19

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang belum juga usai menimbulkan rasa cemas terhadap sebagian orang. 

Hal ini disampaikan psikolog dan penasihat Motherhope Indonesia Anisa Cahya Ningrum. Menurutnya, rasa cemas yang muncul adalah hal wajar.

Munculnya rasa cemas merupakan penanda bahwa seseorang merasa waspada. Pasalnya, jika tidak cemas, maka tidak ada kewaspadaan. Dengan adanya rasa cemas ini, tidak ada perilaku yang melakukan tindakan antisipatif.

"Justru kecemasan itu normal supaya kita melakukan tindakan antisipatif. Menjadi gangguan ketika terjadi sekian lama dan intensitasnya tinggi," terang Anisa seperti dikutip dari laman Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Minggu (8/8/2021).

Alumnus Fakultas Psikologi UGM ini menerangkan, banyak orang bahkan dari seluruh dunia mengalami kecemasan akibat pandemi Covid-19.

"Keluarga kita, orang terdekat kita banyak yang mendahului kita. Dan itu bisa membuat kita cemas karena kehilangan orang-orang tercinta kita," imbuhnya.

Ada pribadi-pribadi yang berisiko mengalami rasa cemas, yakni pribadi yang panik, overthinking, negative thinking dan perfeksionis. Bahkan ada obat-obatan tertentu juga dapat membuat orang menjadi cemas.

Tips cegah rasa cemas hadapi pandemi Covid-19

Anisa membagikan tips untuk mengatasi kecemasan dengan melakukan grounding. Anisa menjelaskan, grounding adalah kondisi membumi dengan memaksimalkan sensasi inderawi.

Caranya, begitu merasa cemas setingkat apa pun, segera lakukan kelima hal ini, yakni melakukan cara 54321.

1. Cara 5 yaitu melihat lima hal di sekitar. Hal ini berguna untuk menstimulasi otak supaya tidak berpikir ke mana-mana. "Ayo lihat lima hal. Kemudian bisa ditulis dengan bolpoin atau diucapkan saja," jelasnya.

2. Cara 4 adalah menyentuh empat hal yang ada di sekitar. Rasakan tekstur indera perabanya. Supaya pikiran tidak ke mana-mana. Orang yang mengalami kecemasan, inderanya seperti terkunci. Cara 4 ini untuk melatih supaya indera tetap aktif.

3. Cara 3, menggunakan indera pendengaran. Dengar suara apa saja, seperti sirene ambulans, lift, bunyi handphone atau bunyi lainnya.

4. Cara 2 yakni mengaktifkan indera penciuman. Anisa menganjurkan untuk mencari suatu yang berbau. Misalnya bau masakan, bau parfum, atau bahkan bau pakaian sendiri.

5. Cara 1 adalah mencicipi, indera perasa. Inilah cara membumikan diri kita dari imajinasi-imajinasi yang menakutkan.

"Mengicipi apapun. Kalau ada yang diminum, diminum. Kalau di jalan, lift, bawalah permen. Rasakan sensasi inderawinya," imbuh Anisa.

Dengan mengenali sekitar membuat seseorang lebih merasakan secara realistis. Ini adalah gabungan semuanya. "Dirasakan, nyata atau tidak, kita bisa rasakan body awarneses," tutur dia.

Anisa mengatakan, jika seseorang sedang merasa cemas, sadarilah tentang tubuh sendiri. Sadari tentang 5 sensasi inderawi.

Hal itu merupakan cara mengalihkan pikiran terhadap imajinasi-imajinasi atau negatif thinking yang mengganggu pikiran. "Kita serahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Itu adalah self healing yang bisa kita lakukan," ujarnya.

Anisa menambahkan, dengan melakukan cara 54321, harapannya bisa meraih kebahagiaan di tengah sulitnya kehidupan saat ini. Seseorang perlu mengupayakan kegembiraan tersebut.

"Kita sendiri yang harus menciptakan kegembiraan, kita nggak bisa menunggu orang lain menggembirakan kita, membahagiakan kita," tutup Anisa.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/08/09/070200771/alumnus-ugm-bagikan-tips-cegah-rasa-cemas-hadapi-pandemi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke