KOMPAS.com - Indonesia dan Jepang menjadi negara yang paling banyak mencatat korban jiwa akibat hantaman gelombang pasang tsunami dalam sejarah peradaban manusia.
Meski begitu, tsunami Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 merupakan yang paling mematikan. Tsunami ini dipicu gempa di kedalaman 30 km di lepas pantai Sumatra.
Berkekuatan 9,1-9,3 SR, gempa ini tercatat sebagai salah satu yang terbesar, sementara gelombang yang menyusul setelahnya menjadi salah satu tsunami paling mengerikan dan mematikan di dunia.
Dalam peristiwa yang memilukan ini, setidaknya merenggut 280.000 korban jiwa di 14 negara dan menenggelamkan sejumlah permukiman pesisir. Indonesia sendiri menjadi negara yang terdampak paling parah, bersama Sri Lanka, India, dan Thailand.
Tsunami dapat terjadi karena banyak hal, dari perpindahan air yang signifikan di lautan atau danau, pergerakan lempeng tektonik di bawah dasar laut selama gempa bumi, hingga letusan gunung berapi, ukiran glasial, dampak meteorit atau tanah longsor
Dari segi dampak, tak melulu mematikan. Meski begitu, sejarah mencatat tak sedikit tsunami yang telah merenggut nyawa banyak orang dan meluluhlantakkan satu atau banyak wilayah.
Merangkum platform edukasi Kelas Pintar, Jumat (13/8/2021), selain tsunami Sumatera di Indonesia, berikut 6 (enam) tsunami paling mengerikan di dunia melansir laman Australiangeographic:
1. Pantai Pasifik Utara, Jepang (11 Maret 2011)
Tsunami dahsyat dengan kecepatan 800 km per jam dengan gelombang setinggi 10m menyapu pantai timur Jepang, dan menewaskan lebih dari 18.000 orang.
Tsunami ini dipicu oleh gempa berkekuatan 9,0 SR yang mencapai kedalaman 24,4 km – menjadikannya gempa terbesar keempat yang pernah tercatat.
Guncangan hebat ini juga mengakibatkan keadaan darurat nuklir, di mana pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi mulai mengeluarkan uap radioaktif.
2. Lisbon, Portugal (1 November 1755)
Gempa berkekuatan 8,5 di Lisbon berujung pada tiga gelombang besar yang menghantam berbagai kota di sepanjang pantai barat Portugal dan Spanyol selatan. Tingginya kala itu sekitar 30 meter.
Tsunami ini bahkan ikut menerjang Carlisle Bay, Barbados, di mana gelombang dikatakan naik 1,5 meter.
Akibat gempa bumi dan tsunami ini, sekitar 60.000 orang di Portugal, Maroko dan Spanyol dinyatakan tewas.
3. Krakatau, Indonesia (27 August 1883)
Tsunami paling mematikan berikutnya kembali datang dari Indonesia. Kala itu, peristiwa tsunami dikaitkan dengan ledakan gunung berapi kaldera Krakatau.
Di mana gelombang ganda setinggi 37 meter disebut telah menghancurkan kota Anjer dan Merak. Laut dilaporkan surut dari pantai di Bombay, India.
Peristiwa ini menewaskan sekitar 40.000 orang secara total. Namun, sebanyak 2.000 kematian dapat dikaitkan langsung dengan letusan gunung berapi, ketimbang tsunami yang terjadi setelahnya.
4. Laut Enshunada, Jepang (20 September 1498)
Gempa bumi, diperkirakan setidaknya berkekuatan 8,3 SR, menyebabkan gelombang tsunami di sepanjang pantai Kii, Mikawa, Surugu, Izu dan Sagami.
Ombaknya cukup kuat untuk menembus lubang, yang sebelumnya memisahkan Danau Hamana dari laut. Ada laporan rumah-rumah banjir dan hanyut di seluruh wilayah, dengan total sedikitnya 31.000 orang tewas.
5. Nankaido, Jepang (28 Oktober 1707)
Gempa berkekuatan 8,4 SR menyebabkan gelombang laut setinggi 25 meter menghantam pantai Pasifik Kyushyu, Shikoku dan Honshin. Pun demikian dengan Osaka.
Sebanyak hampir 30.000 bangunan rusak di daerah yang terkena dampak dan sekitar 30.000 orang tewas.
Dilaporkan bahwa sekitar selusin gelombang besar dihitung antara pukul 3 sore dan 4 sore, beberapa di antaranya memanjang beberapa kilometer ke daratan di Kochi.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/08/13/124352071/6-tsunami-paling-mematikan-sepanjang-sejarah-dua-kali-di-indonesia