Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswa UB Gagas Teknologi Budidaya Jamur Tiram Lewat Smartphone

KOMPAS.com - Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur komodi pertanian yang cukup digemari masyarakat. Selain mudah diolah, jamur tiram mempunyai kandungan nutrisi tinggi, antioksidan, dan zat yang dapat menurunkan kolesterol.

Jamur ini dapat diolah menjadi sayur, sate, sambal bertema jamur bahkan jamur crispy yang kerap menjadi pilihan bisnis kuliner. Mengingat jamur ini mudah didapat.

Namun, budidaya jamur tiram bukan tanpa tantangan. Seperti yang dihadapi UKM Jamur Suka Suka, salah satu usaha yang bergerak khusus dalam bidang budidaya jamur tiram yang memproduksi jamur tiram segar, nugget jamur tiram dan olahan frozen food jamur tiram.

Produksi jamur tiram di tempat ini belum optimal karena dihadapkan pada kendala penyiraman yang masih konvensional yaitu membutuhkan 3-4 orang serta waktu yang tidak sedikit.

Hal ini menyebabkan suhu dan kelembaban ruang tumbuh jamur berfluktuasi serta debit air yang diterima pada setiap baglog berbeda sehingga menyebabkan jamur tumbuh tidak baik.

Berkomitmen untuk mendukung produksi jamur tiram secara bekelanjutan baik secara kualitas dan kuantitas, lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik berkolaborasi dalam merancang dan menerapkan teknologi otomatisasi penyiraman jamur tiram bernama Penyiraman Jamur Tiram secara Otomatis atau Petajatis.

Kelima mahasiswa penggagas Petajatis ialah Vanda Inayah Oktavia Mayang, Irmadinza Citrasanty Putri, Wulan Permatasari, Akmal Berlian Rinaldi, dan Azzam Rasyiq El-Faraby.

Teknologi otomatisasi pengendali sprayer berbasis Internet of Things ini memanfaatkan ESP8266 sebagai komponen IoT yang dihubungkan dengan sensor suhu dan kelembapan sehingga pompa air dan compact room heater bekerja secara otomatis.

Teknologi ini juga dilengkapi dengan ESP32 CAM untuk dapat memantau perkembangan jamur tiram yang dapat diakses melalui aplikasi PETAJATIS pada Smartphone.

“Kami menggunakan Internet of Things dengan harapan petani mampu mengontrol kondisi proses produksi jamur dari jarak jauh,” terang Vanda mewakili tim, seperti dirangkum dari laman UB, Rabu (18/8/2021).

Ide ini telah mendapatkan bantuan dana dari Kemendikbudristek dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2021 bidang Penerapan Iptek dan akan mengikuti seleksi PIMNAS XXXIV.

Dosen pembimbing proyek Petajatis, Budi Waluyo mengatakan saat ini telah diujikan di UKM Jamur Suka Suka Gondanglegi Kabupaten Malang.

“Ketika diujikan hasilnya bagus. UKM Puas dan berharap bisa diproduksi massal dan bisa membantu petani jamur,” kata Budi.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/08/18/190708871/mahasiswa-ub-gagas-teknologi-budidaya-jamur-tiram-lewat-smartphone

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke