KOMPAS.com - Meski pasien yang melalukan isolasi mandiri (isoman) umumnya tanpa gejala dan bergejala ringan, namun pasien isolasi mandiri masih memerlukan perawatan tepat, mulai dari obat-obatan, vitamin, hingga menu makanan tepat untuk tingkatkan imun.
Koordinator Pramusaji isolasi mandiri Dormitory Kampus C Universitas Airlangga (Unair), Renni Krisnawati mengatakan menu makanan untuk pasien isolasi mandiri berganti-ganti setiap pagi, siang dan malam dengan menu berbeda, kecuali snack dan susu.
Reni menekankan bahwa pasien isolasi mandiri dibiasakan makan secara teratur agar asupan tubuh dipenuhi dengan imun sesuai dengan asupan 4 sehat 5 sempurna.
“Untuk pembagian makanannya itu dilakukan per jam di mana ada makan pagi, snack, makan siang, kemudian snack, dan terakhir makan malam,” tuturnya seperti dirangkum dari laman Unair, Selasa (24/8/2021).
Pemilihan menu makanan per jam pun berbeda-beda. Reni mencontohkan, sesi makan pagi dilakukan pukul 06.00 WIB dengan konsumsi menu nasi, kuah soto, ayam suwir tetapi tidak digoreng, bihun, setengah telur rebus, kubis, dan buah potong semangka.
“Seluruh menu makanan tersebut sangat dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum jam 9 pagi,” paparnya.
Kemudian dilanjutkan dengan makanan snack seperti buah apel sekitar pukul 10.00 WIB.
Sejam kemudian, pukul 11.00 WIB, menu makanan yang disajikan adalah nasi putih dengan kombinasi lauk sayur asam, ikan mujair dengan digoreng sebentar dan ditambahkan tempe bacem, tumis tahu kecap, dan pelengkapnya buah pisang.
“Untuk menu makanan ini sebaiknya dikonsumsi sebelum jam 13.00 WIB,” tambahnya.
Perputaran roda juga berlaku sejam kemudian di mana dilanjutkan dengan pemberian konsumsi snack seperti telur rebus 1 dan susu. Sebelum maghrib juga disiapkan menu makanan untuk para pasien isolasi mandiri.
Beberapa menu di antaranya sup makaroni dengan lauk empal manis, perkedel manis, perkedel kentang kukus, tempe tumis sosis, dan tambahan pelengkap pepaya.
“Kami tetap menganjurkan agar seluruh menu makanan tersebut dikonsumsi sebelum pukul 19.00 WIB,” ucapnya.
Hal tersebut, lanjut dia, dilakukan untuk menghindari terlambat makan yang dapat menimbulkan sakit maag pada lambung.
Reni mengupayakan untuk menyesuaikan rasa masakan dengan rasa orang tidak sakit, tetapi tetap menghindari gorengan dan sambal.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/08/24/180000271/tingkatkan-imun-saat-isoman-ini-pilihan-menu-makan-ala-pakar-unair