Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bantu Kenali Jenis Rempah, Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Pemindai

KOMPAS.com - Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, masyarakat diajak untuk terus menjaga daya tahan tubuhnya.

Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah terpapar virus Covid-19.

Menjaga daya tahan tubuh ini bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi minuman herbal dari berbagai rempah yang banyak tersedia di Indonesia.

Seperti jahe merah, sereh, kunyit, ketumbar, lengkuas dan beberapa rempah lainnya.

Namun bagi sebagian orang, membedakan jenis rempah ini menjadi sesuatu yang cukup membingungkan.

Untuk memudahkan masyarakat dalam mengidentifikasi rempah yang tidak diketahui nama atau jenisnya, tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan suatu aplikasi pemindai bernama Rempah SIS (Scanner of Indonesian Spices).

Mahasiswa UGM ciptakan aplikasi REMPAHSIS

Aplikasi SIS ini dikembangkan Adha Maula Effendi, Rosalina Diani Prima Anargya, Iskan Mustamir dan Karunia Perjuangan Mustadl’afin.

"Melalui program PKM-KC, kita buat aplikasi ini dan berhasil mendapat pendanaan penuh dari Ditjen Dikti emdikbud Ristek. Saya yakin beberapa anak muda saat ini kurang familiar mengenal rempah yang ada di sekitarnya, bahkan yang ada di dapur sekalipun. Saya yakin tidak ada yang tahu nama dan jenisnya," ungkap Adha seperti dikutip dari laman UGM, Kamis (9/9/2021).

Menuru Adha, produk praktis sebagai hasil teknologi saat ini, seperti bumbu instan membuat masyarakat terutama generasi muda tidak begitu mengenali atau mengetahui nama dan bentuk rempah yang asli.

Bahkan untuk membedakan rempah yang satu dengan yang lainnya mungkin menjadi sesuatu yang cukup sulit dilakukan.

Padahal, rempah-rempah ini merupakan khazanah milik bangsa Indonesia.

"Ya semestinya masyarakat, termasuk generasi muda, tahu akan kearifan budaya yang ada di sekitarnya," tandas Adha.

Bantu masyarakat mengidentifikasi rempah

Melihat permasalahan ini, Adha dan tim membuat suatu aplikasi pemindai rempah yang dapat memudahkan masyarakat dalam mengidentifikasi rempah-rempah dengan teknik pemindaian.

Rosalina menambahkan, aplikasi ini dapat berfungsi sebagai katalog digital dari beberapa rempah yang ada di Indonesia.

Aplikasi ini juga akan menyediakan informasi tambahan mengenai rempah.

Seperti informasi ciri-ciri suatu rempah, khasiat, potensi, kandungannya hingga resep-resepnya.

Mulai dari ramuan herbal hingga masakan yang menggunakan rempah-rempah tersebut.

"Dengan informasi semacam ini diharapkan pengetahuan akan rempah dapat senantiasa hidup di masyarakat," imbuh Rosalina.

Melalui aplikasi ini, lanjut dia, masyarakat dapat memindai rempah yang tidak diketahui.

Aplikasi tersebut dapat memindai rempah secara langsung atau menggunakan foto rempah yang didapat dari galeri gawai.

"Dengan menggunakan teknik pemindaian, diharapkan masyarakat lebih mudah dalam mengetahui dan membedakan rempah-rempah dibandingkan harus mencarinya lewat internet. Aplikasi ini pun secara gratis tersedia melalui Google Play Store," imbuh dia.

Wujudkan Jalur Rempah di Indonesia

Sementara itu salah seorang pegiat sejarah sekaligus guru sejarah di salah satu SMA di Yogyakarta Rosita Nur Anarti mengaku senang dengan kehadiran aplikasi ini.

Dia berharap aplikasi ini dapat menghidupkan dan memelihara pengetahuan rempah yang ada di masyarakat.

"Nantinya masyarakat bisa mendukung usulan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia yang tengah diajukan Kemdikbud Ristek ke UNESCO," kata Rosita.

Pemerintah menargetkan Jalur Rempah menjadi salah satu warisan budaya UNESCO pada tahun 2024.

Kehadiran aplikasi ini dapat menjadi bukti bahwa rempah-rempah merupakan salah satu khazanah bangsa Indonesia yang terus diupayakan untuk dilestarikan.

Melalui aplikasi ini diharapkan pengetahuan akan rempah terus lestari di masyarakat.

Aplikasi ini berfungsi untuk menghidupkan pengetahuan rempah di masyarakat

"Selain itu, aplikasi ini juga berfungsi sebagai pelestari pengetahuan rempah itu dalam bentuk informasi digital," beber Rosita.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/10/071500271/bantu-kenali-jenis-rempah-mahasiswa-ugm-ciptakan-aplikasi-pemindai

Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke