Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intip Jurusan Kuliah yang Pernah Ditekuni 7 Presiden Indonesia

KOMPAS.com - Jurusan kuliah sangat beragam di perguruan tinggi, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Namun, apakah jurusan kuliah bisa menentukan karier kamu di masa depan?

Lalu, bagaimana dengan seorang Presiden Indonesia? Kira-kira jurusan kuliah apa yang diambil 7 presiden di Indonesia.

Ternyata, jurusan kuliah para presiden Indonesia tidak datang dari ilmu politik, hukum maupun pemerintahan.

Sebanyak 7 presiden Indonesia datang dari berbagai jurusan kuliah perguruan tinggi.

Mari kita intip jurusan kuliah yang pernah ditekuni 7 presiden Indonesia berdasarkan rangkuman Kompas.com, Jumat (10/9/2021).

1. Soekarno

Masyarakat Indonesia, pastinya mengetahui siapa presiden pertama di negeri Garuda, yakni Soekarno.

Soekarno menyelesaikan pendidikan setingkat SMA di HBS (Hoogere Burgerschool) Surabaya pada 10 Juni 1921.

Setelah tamat, dia melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi Technische Hoogeschool te Bandoeng yang saat ini lebih dikenal dengan nama Institut Teknologi Bandung (ITB).

Di ITB, Presiden Soekarno mengambil jurusan kuliah Waterbowkunde (tata bangunan air), tapi ternyanya dia lebih minat menjadi arsitek bangunan umum.

Dia dinyatakan lulus di ITB dan diwisuda pada Juli 1926 bersama 8 insinyur lainnya.

2. Soeharto

Setelah lulus SMP, Presiden Soeharto sebenarnya sempat berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun, hal itu tidak terlaksana akibat kendala ekonomi.

Hingga 1942, dia melihat pengumuman penerimaan anggota Koninklijk Nederlands Indisce Leger (KNIL) atau tentara kerajaan Belanda.

Setelah itu, dia mendaftarkan diri dan diterima sebagai tentara.

Namun sayangnya, dia hanya sempat bertugas selama tujuh hari dengan pangkat Sersan karena Belanda telah menyerah pada Jepang.

Soeharto juga diterima sebagai siswa di sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah.

Setelah enam bulan menjalani latihan dasar, dia tamat sebagai lulusan terbaik dan menerima pangkat kopral.

Soeharto terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, serta resmi menjadi anggota TNI sejak 5 Oktober 1945.

Di mulai dari situ, karir Soeharto menanjak hingga sampai menjadi Presiden Indonesia.

3. B. J. Habibie

Presiden yang terkenal jenius ini memilih jurusan kuliah Teknik Mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (saat ini bernama ITB). Dia kuliah di ITB tahun 1954.

Setahun setelahnya, tepatnya tahun 1955-1965, dia melanjutkan pendidikan di Aeronautika dan Astronautika (Teknik Penerbangan) dengan memilih spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang di Rhein Westfalen (RWTH) Aachen, Jerman Barat.

Habibie menerima gelar diploma insinyur tahun 1960 dan gelar doktor insinyur tahun 1965 dengan predikat summa cumlaude.

4. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Presiden Indonesia yang akrab disapa Gus Dur menerima beasiswa dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

Gus Dur mengambil jurusan kuliah Studi Islam di 1963.

Presiden keempat ini sangat menikmati hidupnya sebagai mahasiswa di Mesir.

Gus Dur juga terlibat aktif dalam Asosiasi Pelajar Indonesia dan menjadi jurnalis majalah perkumpulan tersebut.

Di Mesir, Gus Dur dipekerjakan di Keduataan Besar Indonesia.

Gus Dur juga sempat kuliah di Universitas Baghdad, dia di sana mengenyam pendidikan lewat jalur beasiswa.

Setelah lulus di Universitas Baghdad, Gus Dur meneruskan pendidikannya ke Belanda di Universitas Leiden.

Dari Belanda, Gus Dur pergi ke Jerman dan Prancis, sebelum kembali ke tanah air.

5. Megawati Soekarnoputri

Megawati Soekarnoputri melanjutkan kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad).

Namun, masa studinya tidak sampai selesai, hanya berlangsung pada periode 1965-1967, itu akibat kondisi politik yang tidak kondusif.

Saat situasi mulai membaik, satu-satunya presiden wanita di Indonesia ini kembali melanjutkan pendidikannya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Lagi-lagi, sayangnya Megawati tak menamatkan kuliahnya.

Sebab, sang ayah (Presiden Soekarno) meniggal dunia pada 1970.

Di UI, Megawati hanya menjalankan pendidikan di tahun 1970-1972.

6. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Selain Soeharto, SBY juga merupakan presiden yang berasal dari lulusan militer.

SBY menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973.

Setelah itu, dia melanjutkan studinya di American Language Course di Texas, Amerika Serikat pada 1976.

Di Amerika, SBY pun belajar di Airbone and Ranger Course pada 1976, Fort Benning dan Infantry Officer Advanced Course sejak 1982 hingga 1983.

Bahkan, SBY juga pernah mengambil kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman, di tahun 1984.

SBY meraih gelar doktor dalam bidang Ekonomi Pendidikan dari IPB tahun 2004.

Lalu tahun 2014, SBY meraih gelar Guru Besar Ilmu Ketahanan Nasional dari Universitas Pertahanan (Unhan).

7. Joko Widodo (Jokowi)

Presiden Jokowi yang masih menjabat sampai sekarang ini, pernah mengambil jurusan kuliah Kehutanan di UGM sampai lulus.

Dia lulus di UGM tahun 1985, setelah menyusun skripsi dengan judul "Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta".

Selama menimba ilmu di UGM, Jokowi aktif menjadi mahasiswa pencinta alam di bawah naungan Silvagama.

Nah itulah jurusan kuliah yang pernah diemban oleh 7 presiden Indonesia.

Faktanya, tidak selamanya jurusan kuliah menentukan karier kamu di masa depan. Paling penting mengejar cita-cita dengan usaha dan niat yang tulus.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/10/190000771/intip-jurusan-kuliah-yang-pernah-ditekuni-7-presiden-indonesia

Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke