KOMPAS.com - Kendati telah berulang kali memperoleh gelar juara dalam olimpiade serta kompetisi bidang Fisika, bukan berarti Mahasiswa Prodi Sarjana Fisika FMIPA Institut Teknologi Bandung (ITB), Arkananta Rasendriya tidak pernah gagal dalam berkompetisi.
Tak ada perasaan sedih di hati Arkananta ketika ia hanya mendapatkan medali perak di Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan (KNMIPA) 2021 lalu. Justru, ia merasa bersyukur karena kembali memperoleh pengalaman.
"Alhamdulillah. Terima kasih juga kepada para dosen pembina yang tidak pernah membuat saya down, tidak pernah mengatakan materinya susah, justru sebaliknya," ungkapnya seperti dirangkum dari laman ITB, Kamis (15/9/2021).
KNMIPA sendiri merupakan ajang kompetisi sains nasional untuk jenjang perguruan tinggi di Indonesia. Terbagi dalam beberapa bidang seperti Biologi, Kimia, Matematika, dan Fisika.
Selain mengikuti KNMIPA, Arkananta juga mencoba kompetisi dan kegiatan lain di tingkat pertama masa kuliahnya ini.
Hebatnya, ia bahkan menjadi Ketua Divisi Akademik di BPA FMIPA 2020 serta Anggota Divisi Kajian dan Riset Solve It ITB 2020/2021. Di luar ranah ITB, Arkananta juga berperan menjadi content creator Fisika QnA dan Bersains.
Ketertarikan dan prioritas jadi kunci berprestasi
Mengikuti kompetisi memang menjadi keinginan Arkananta sejak sekolah. Kala itu, berkeinginan meneruskan kiprah olimpiadenya hingga tingkat universitas.
Ia mengatakan, keinginan kuat tersebut "lahir" karena ia begitu tertarik dengan bidang fisika hingga membuatnya bercita-cita menjadi peneliti di bidang fisika.
“Pengalaman mengikuti olimpiade fisika membuat saya tertarik untuk masuk Prodi Fisika ITB. Ketika MA saya juga memiliki rencana ke depan untuk menjadi peneliti di bidang fisika,” jelas Arkananta.
Selain ketertarikan, ada hal lain yang membuat Arkananta mampu mengukir prestasi di bidang akademis.
Meskipun banyak kegiatan yang digelutinya, ia mengaku tetap menomorsatukan kuliah. Tidak ada yang bisa menggantikan prioritasnya itu.
“Apabila ada prioritas yang harus dipilih dan lawannya adalah kuliah, kuliah jelas nomor nol. Itu tujuan saya masuk ITB,” paparnya.
Kini, Arkananta bermimpi untuk dapat berkarier di bidang penelitian dan pengembangan. Rencana ke depannya ialah berkuliah hingga tingkat doktor.
“Target saya melanjutkan studi ke Jepang,” mimpi Arkananta.
Sebagai penutup, Arkananta berpesan agar proses perkuliahan dinikmati, terutama bagi mahasiswa tingkat pertama. Menurutnya, masih banyak kesenggangan waktu yang dapat diisi dengan kegiatan lain.
“TPB adalah masa-masa santai dan menyenangkan. Manfaatkan waktu TPB untuk menggali potensi diri,” pungkasnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/15/141235971/cerita-arkananta-mahasiswa-itb-peraih-beragam-prestasi-olimpiade