KOMPAS.com - Berawal dari keinginan untuk memberi kontribusi nyata terhadap penanganan Covid-19, mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) bernama Rio Arya Putra Mahendra tergerak menjadi relawan vaksinasi Covid-19.
Mahasiswa yang akrab dipanggil Rio itu bergabung menjadi relawan Covid-19 sejak bulan Juli 2021 hingga sekarang.
"Untuk pertama kali bergabung sekitar bulan Juli dan untuk sampai kapannya itu tidak ditentukan, akan tetapi bebas mau mengambil atau tidak jika ada tugas, jadi seperti part time gitu," kata dia melansir laman Unair, Kamis (16/9/2021).
Program relawan vaksinasi Covid-19 berada di bawah naungan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unair. Program itu terbagi menjadi dua shift, yaitu pagi dan siang yang bertempat di Grand City Surabaya.
Rio mengungkapkan, warga Surabaya sangat antusias untuk melakukan vaksinasi Covid-19, tercatat sebanyak 300 peserta yang mendapat vaksin setiap harinya.
"Alhamdulillah semakin banyak yang tervaksin akan secara langsung membentuk herd immunity," kata pria yang kuliah di Fakultas Kedokteran (FK) Unair.
Lanjut Rio bercerita, sebenarnya sangat banyak tenaga kesehatan Unair yang mengikuti program menjadi relawan vaksinasi Covid-19.
Seperti sivitas akademika Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Keperawatan, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
"Banyak mahasiswa yang ikut mulai dari angkatan 2020 sampai angkatan senior, profesi, sampai yang sudah bekerja, tetapi tetap disesuaikan kemampuan dan jobdesk yang ada," jelas dia.
Banyak pihak menjadi relawan vaksinasi Covid-19
Rio dan relawan lain tidak sendiri saat melakukan vaksinasi Covid-19, mereka berkolaborasi dengan puskesmas setempat guna lancarnya acara.
Adapun kegiatan yang dilakukan relawan saat vaksinasi Covid-19, mulai dari pendaftaran, cek kesehatan, pemberian vaksin, dan pemantauan setelah vaksin.
Kemudian, Rio mengaku selain menjadi relawan vaksinasi Covid-19, dia bersama lainnya juga turut andil dalam kegiatan pembagian masker serta sembako.
"Sebenarnya tidak hanya vaksin sih, tapi juga bagi-bagi masker dan sembako. Sayangnya untuk menjadi perawat di ruang isolasi Covid-19 belum diperbolehkan sama fakultas karena masih tahap menempuh studi," ucap mahasiswa asal Surabaya ini.
Dia berpesan kepada seluruh mahasiswa kesehatan, agar selalu memberikan sumbangsih terhadap penanganan Covid-19.
Sebab, peran mahasiswa sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara sebagai agent of change.
Kemudian, dia berharap masyarakat dapat semakin antusias terhadap program vaksinasi Covid-19 yang sedang dijalankan pemerintah.
Hal itu demi tercapainya herd immunity yang baik.
"Jujur ketika di masa pandemi ini pengalaman praktik (relawan vaksinasi Covid-19) itu minim sekali, kalau bukan kita yang inisiatif untuk mengembangkan hard skill dan soft skill terus siapa lagi, karena teori saja tidak cukup," tukas dia.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/16/172759071/cerita-unik-mahasiswa-unair-jadi-relawan-vaksinasi-covid-19