KOMPAS.com - Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan Fruit Audio Aroma yang merupakan inovasi media pembelajaran buah-buahan bagi anak tunanetra.
Para mahasiswa ini tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Melalui riset yang memadai tim PKM-KC FKIP UNS, media Fruit Audio Aroma ini telah dibuat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan tunanetra.
Karakteristik itu antara lain media yang berbentuk tiga dimensi (3D), memiliki audio, memiliki aroma, dan terdapat huruf braille.
Fruit Audio Aroma merupakan media pembelajaran inovatif berbentuk buah-buahan 3D. Selain memiliki bentuk 3D, bagian dalamnya memuat audio dengan tiga bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jawa.
Media pembelajaran bagi anak tunanetra
Audio tersebut disimpan melalui penyimpanan awan berupa Google Drive dan tersaji dalam bentuk QR Code yang dapat dipindai dengan aplikasi pemindai. Fitur lain yang dimiliki Fruit Audio Aroma terdapat pada aroma khas buah yang berasal dari parfum buah dan huruf braille yang diukir pada alas media.
Tim PKM-KC FKIP UNS ini beranggotakan 5 mahasiswa, yakni Egita Widya Astuti, Isnaini Nur Rohmatun, Ayu Resti Eka Pratiwi, Dewi Wahyu Nugrahani serta Danang Pamarsudi Lastomo.
"Media Fruit Audio Aroma dibuat dengan tujuan sebagai solusi untuk mengatasi masalah dalam proses pembelajaran ABK tunanetra terkait materi buah-buahan," kata ketua tim Egita seperti dikutip dari laman UNS, Kamis (16/9/2021).
Menurut Egita, dari media pembelajaran ini diperoleh manfaat yaitu untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kepekaan indera peraba, pendengar, dan penciuman pada anak tunanetra.
Selain itu, (Fruit Audio Aroma) dapat digunakan untuk mengajari keanekaragaman bahasa pada anak tunanetra.
Media pembelajaran yang inovatif dan kreatif
Kepala Program Studi (Kaprodi) PGSD Surakarta, Idam Ragil Widianto Atmojo menyampaikan, ide membuat media pembelajaran bagi anak tunanetra ini inovatif dan kreatif. Karena memadukan dan mengoptimalkan semua indra kecuali penglihatan.
"Diharapkan para tunanetra dapat dengan mudah memahami," tutur Idam Ragil Widianto Atmojo.
Dia juga turut mendukung pentingnya keberadaan dan pengembangan suatu media pembelajaran, khususnya bagi tunanetra yang belum banyak dikembangkan.
"Media pembelajaran sangat penting, media merupakan alat bantu untuk menyampaikan materi guna mencapai tujuan pembelajaran, media pembelajaran untuk tunanetra masih belum dikembangkan dengan baik," papar Idam Ragil.
Dosen pembimbing inovasi ini Septi Yulisetiani berharap media Fruit Audio Aroma dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan dan membawa tim menuju Pimnas 34.
"Semoga dengan diciptakannya Fruit Audio Aroma sebagai media pembelajaran untuk anak tunanetra dapat membawa manfaat bagi dunia pendidikan serta membawa tim PKM-KC ini untuk menuju Pimnas 34," tandas Septi Yulisetiani.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/17/085715871/kreatif-mahasiswa-uns-ciptakan-media-pembelajaran-bagi-anak-tunanetra