Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

SMK di Bantul Ciptakan Motor Listrik dari Bahan Daur Ulang Sepeda

KOMPAS.com - Pembuatan kendaraan listrik kini terus didorong sebagai alat transportasi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Perusahaan besar pun saat ini sudah banyak yang meluncurkan kendaraan dengan tenaga listrik.

Di Indonesia, beberapa perguruan tinggi juga telah menciptakan inovasi kendaraan listrik. Tak mau kalah dengan para mahasiswa di perguruan tinggi, pelajar SMK Ki Ageng Pemanahan di Jalan Parangtritis, Garselo, Patalan, Jetis, Bantul juga berhasil membuat motor listrik.

Bahkan motor listrik berukuran kecil ini sebagian besar menggunakan bahan daur ulang.

Guru dan siswa SMK membuat motor listrik

Kepala Bengkel SMK Ki Ageng Pemanahan, Wandi Purnomo menerangkan, pembuatan motor listrik bernama SMK KAP ini berawal dari adanya program dari Kemendikbud Ristek agar setiap SMK membuat suatu produk. Tentu produk tersebut harus ada kaitannya dengan jurusan yang ada sekolah tersebut.

"Sebenarnya awalnya itu mengarah ke videotron, tapi karena perlu biaya besar dan SDM juga terbatas jadinya kita beralih ke motor listrik," kata Wandi Purnomo seperti dikutip dari laman Direktorat SMK, Kemendikbud Ristek, Minggu (19/9/2021).

Menurut Wandi, pemilihan videotron dilatarbelakangi karena di SMK Ki Ageng Pemanahan Bantul memiliki dua jurusan yaitu mekatronika dan teknik komputer jaringan (TKJ).

Namun pembuatan videotron berubah menjadi motor listrik setelah Kemendikbud Ristek menganjurkan setiap sekolah untuk menggandeng perusahaan yang bergerak sesuai dengan jurusan yang ada di SMK KAP.

Wandi menerangkan, kemudian SMK KAP bekerja sama dengan PT Chikal Bakal Mandiri untuk memulai pembuatan motor listrik. Dalam pembuatannya, Wandi juga melibatkan 6 orang baik dari guru maupun siswa.

"Kita melibatkan 6 orang terdiri guru-guru, dan salah satunya dari industri. Selain itu untuk perangkaiannya melibatkan para siswa," tutur Wandi.

Gunakan bahan daur ulang

Pembuatan motor listrik itu berlangsung sejak bulan Juli. Mengingat pihaknya merakit 2 unit motor namun pada akhirnya hanya fokus pada satu unit motor saja.

"Sebenarnya kita sudah mau merakit 2 motor tapi satu masih kerangka saja. Sehingga belum ada tahap perakitan selanjutnya. Karena itu kita kan masih fokus menyempurnakan prototype yang pertama," imbuh Wandi

Disinggung soal komponen pembuatan motor, Wandi mengaku sebagian besar berasal dari bahan daur ulang dan sparepart sepeda. Sedangkan dayanya menggunakan baterai lithium 48 Volt.

"Kalau bahan kita sebagian daur ulang, kita pakai besi tidak terpakai dikumpulkan dipotong-potong terus dirangkai. Untuk baterainya seperti baterai laptop terus dirangkai pararel, kita pakai lithium 48 volt," jelasnya.

Motor listrik bisa tempuh puluhan kilometer

Dengan baterai tersebut, Wandi mengaku motor listrik SMK KAP bisa melaju puluhan kilometer. Terlebih motor listrik berukuran kecil ini bisa di-charge di mana saja.

"Untuk teknisnya kalau baterai penuh itu bisa menempuh jarak 30 kilometer. Dengan catatan pengisian baterai sekitar 1 jam, dan di bagian stang depan ada indikator untuk kapasitas baterai," ujarnya.

Wandi mengungkapkan, dimensi motor listrik ini memiliki panjang 120 cm dan tinggi sekitar 50 cm. Selain itu motor tersebut muat untuk 2 orang karena beban maksimal SMK KAP 150 kilogram.

"Untuk bannya pakai matic, seperti ban sepeda ukurannya dan beberapa sparepart pakai sparepart sepeda. Kalau kenapa ukurannya kecil ya karena motor listrik sepeda listrik familiar dengan bentuk motor biasa. Jadi kalau untuk bisa masuk ke pasaran kita bikin yang berbeda untuk menarik pelanggan," tandas Wandi.

Wandi mengaku telah mengujicoba SMK KAP di jalur Cinomati dan ternyata kuat menanjak. Pasalnya SMK KAP memiliki penggerak di bagian depan dan belakang sehingga menyerupai cara kerja mobil 4x4.

Terima pesanan motor listrik

Pihaknya mulai berani menerima pesanan motor listrik. Bahkan, dia menyebut saat ini sudah ada beberapa pesanan motor listrik.

"Harganya Rp 9 juta sampai Rp 10 juta. Tapi tergantung juga yang custom nanti maunya seperti apa. Kalau pesanan, Alhamdulillah kemarin dr Tirta buat 2 unit. Selanjutnya ada konsumen dari Dinas di Kulon Progo juga, ini saya baru membawa SMK KAP ke Kulon Progo," beber Wandi.

Wandi menambahkan, saat ini pembuatan di SMK KAP tidak lebih dari satu bulan. Hal itu berkaca dari pengalaman sebelumnya yang memakan waktu sekitar 2 bulan untuk menyelesaikan satu unit SMK KAP.

"Pembuatannya yang pertama memakan waktu 2 bulan karena banyak uji coba dan lain-lain. Nah, setelah uji coba besok target kita tidak sampai sebulan untuk membuat 1 unitnya," pungkas Wandi.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/19/170907171/smk-di-bantul-ciptakan-motor-listrik-dari-bahan-daur-ulang-sepeda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke