KOMPAS.com - Nilai kemampuan bahasa Inggris kini menjadi salah satu syarat wajib saat kamu akan melamar beasiswa kuliah, terlebih beasiswa jenjang S2 baik di dalam maupun luar negeri.
Kini, hampir semua universitas luar negeri memberikan persyaratan skor kemampuan bahasa Inggris, salah satunya TOEFL.
Hal ini penting untuk menunjukkan kemampuan bahasa Inggris baik lisan atau tulisan, mengingat sebagian besar perkuliahan akan menggunakan bahasa Inggris.
Tes TOEFL standar internasional
TOEFL sendiri merupakan sertifikat yang mampu memberikan informasi terkait sejauh mana level kemampuan kamu dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris terlebih pada lingkungan akademik.
Selain itu, pada perkuliahan luar negeri, sertifikat TOEFL menunjukkan bahwa kamu mampu membaca materi akademik dalam bahasa Inggris.
Merangkum laman konsultan pendidikan beasiswa luar negeri ICAN Education, tidak semua tes TOEFL diterima secara internasional sehingga kamu juga perlu mempersiapkan sertifikat tes ini sesuai kegunaannya.
Jangan sampai keliru, karena ada begitu banyak jenis TOEFL, dan yang paling populer adalah IBT dan ITP. Karena kekeliruan memilih jenis tes bisa membuat kamu batal diterima sesuai tujuan awal.
Misalnya, jika kamu ingin kuliah di luar negeri, maka gunakan tes TOEFL standar internasional yaitu IBT.
Tes TOEFL IBT langsung dari ETS, sehingga jika kamu berhasil memperoleh sertifikat, maka sertifikat tersebut sudah diakui oleh seluruh dunia. Berbeda dengan TOEFL ITP yang hanya merupakan tes diselenggarakan oleh perguruan tinggi dalam negeri dengan lembaga bahasa Inggris.
Jika kamu punya cita-cita kuliah ke luar negeri dan membutuhkan sertifikat TOEFL, maka jenis tes TOEFL yang harus kamu ikuti adalah IBT.
Namun, jika kamu ingin mendaftar dalam pekerjaan di BUMN, atau daftar CPNS, maka kamu cukup mengikuti TOEFL ITP.
Tes TOEFL IBT dilakukan secara online, karena merupakan internet based test. Untuk mengikuti tes tersebut kamu akan menggunakan media internet dengan ujian langsung dari pusatnya yaitu ETS, berbasis di Amerika Serikat.
Sampai saat ini, ada sekitar 4.500 lokasi penyelenggaraan tes TOEFL secara online di seluruh dunia.
Apabila tes TOEFL IBT secara online tidak mungkin dilakukan, maka panitia langsung menyiapkan PBT atau paper-based test. Tes TOEFL internasional tersebut berjalan secara online dengan seluruh bagian teks yaitu reading, listening, writing, dan speaking menggunakan internet.
Pada sesi speaking, kamu akan merekam suara pada komputer sehingga jawabannya akan langsung dikirimkan ke tim penguji.
Berapa nilai TOEFL beasiswa kuliah S1-S2?
Dalam sertifikat TOEFL tidak ada keterangan kamu lulus atau tidak, melainkan akan terdapat skor berupa angka.
Syarat TOEFL S2 luar negeri bisa mencapai 477 sedangkan syarat beasiswa S1 skor TOEFL yang dibutuhkan sekitar 425 atau 450.
Namun, untuk sejumlah beasiswa, skor TOEFL untuk persyaratan masuk ke universitas luar negeri bisa mencapai angka 550 (paper based) atau IELTS dengan skor 6.0.
Kebijakan masing-masing kampus juga dapat mempengaruhi berapa nilai skor yang harus kamu capai agar bisa diterima pada jurusan pilihan untuk menjalani program studi S2.
Persyaratan skor minimum dapat meningkat pada setiap jenjang pendidikan sehingga syarat TOEFL S1 umumnya lebih rendah jika dibandingkan dengan syarat Skor TOEFL kuliah S2.
Jika tujuan kamu adalah untuk memperoleh bantuan pendidikan berupa beasiswa, maka biasanya syarat TOEFL akan lebih tinggi misalnya pada LPDP bisa mencapai syarat skor TOEFL 500 pada pendaftaran program magister.
Masing-masing universitas atau penyedia dana bantuan pendidikan mempunyai kebijakan masing-masing terkait berapa skor minimal TOEFL.
Itulah mengapa jika kamu punya rencana kuliah ke luar negeri menggunakan tes TOEFL, usahakan agar skor sertifikat TOEFL sudah melebihi persyaratan.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/24/115145271/syarat-skor-toefl-untuk-daftar-beasiswa-s1-s2-mahasiswa-harus-tahu