KOMPAS.com - Di era globalisasi seperti saat ini, anak muda harus berani mengambil semua tantangan dan kesempatan yang ada di depan mata.
Dengan semua pengalaman yang dimiliki, diharapkan bisa makin mantap memasuki dunia kerja mendatang.
Seperti yang dilakukan mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Brian Ramadhan Pramasudi ini.
Tak hanya fokus menuntaskan studinya di ITS, dia justru tertantang untuk menjalani program gelar ganda di University of Queensland (UQ) Australia.
Satu-satunya mahasiswa ITS ikuti program gelar ganda
Brian juga menjadi satu-satunya mahasiswa ITS yang mengikuti program ini. Brian memantapkan niatnya mengikuti program ini usai menyadari pentingnya memiliki kualifikasi internasional dalam menyongsong dunia kerja di masa yang akan datang.
Program yang resmi disepakati sejak 2017 ini diikuti Brian setelah genap menjalani tiga semester di ITS. Dimulai sejak 22 Februari 2021, jika program ini menarik minatnya, karena seringkali digencarkan oleh departemen.
"Saya mencari tahu lebih dalam tentang program ini karena selain sangat tertarik saya bisa berkesempatan bersaing sekaligus dapat gelar yang tidak hanya diakui secara nasional, tetapi juga internasional," ungkap Brian seperti dikutip dari laman ITS, Sabtu (25/9/2021).
Selain alasan tersebut, Brian merasa program ini cocok diikuti karena mampu meningkatkan kemampuan adaptasinya dengan lingkungan baru.
Mulai dari suasana belajar yang baru, perbedaan waktu hingga 3 jam, dan penggunaan bahasa Inggris di segala aktivitas.
Syarat ikuti program gelar ganda
Brian mengungkapkan, meski awalnya kesulitan, lama kelamaan jadi terbiasa dan mampu berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negara lain. Interaksi dengan mahasiswa lain ini terjadi saat Brian mengerjakan tugas kelompok bersama.
"Saat ini sambil belajar untuk beradaptasi di dunia pekerjaan masa depan," tegas Brian.
Brian menambahkan, program kerjasama antara UQ dan ITS ini memiliki sistem pendaftaran yang lebih mudah dari program-program internasionalisasi lainnya.
Pasalnya program resmi antara Manajemen Bisnis ITS dengan UQ hanya butuh menyelesaikan tiga persyaratan utama, yaitu:
"Setelah itu, semua berkas dikirimkan ke Koordinator Internasionalisasi Departemen," tandas pemuda kelahiran 16 November 2001 ini.
Menjadi investasi dan jaminan masa depan
Menurut Brian, menjalani rentang program yang tak singkat, tentu perjalanan yang harus ditempuhnya pun juga tidak mudah.
Setelah menyelesaikan tiga semester pertama di ITS, ia harus menyelesaikan tiga semester berikutnya di UQ. Mengakhiri keseluruhan rangkap tugasnya, di semester 7 Brian akan kembali dan menuntaskan tugas akhirnya di ITS.
"Selama pandemi, semuanya masih online. Semoga saja masih ada kesempatan datang ke sana," kata Brian penuh optimis.
Walaupun membutuhkan perjuangan lebih, Brian mengaku, hal ini sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan.
Staf Internasionalisasi di Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Manajemen Bisnis ITS ini menjelaskan, mengikuti program internasionalisasi seperti ini menjadi investasi dan mempunyai jaminan cukup bagus untuk masa yang akan datang.
"Semoga di akhir dapat menjadi modal baik bagi saya untuk melanjutkan studi maupun berkarier kedepannya," tutup Brian.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/25/183304571/ikuti-program-gelar-ganda-cara-mahasiswa-its-siap-masuki-dunia-kerja