KOMPAS.com - Di internet, tentu kita pernah membaca tulisan mengenai imbauan untuk menerapkan hidup sehat. Atau pernah melihat artikel di majalah dinding yang mengajak kita menjaga kebersihan lingkungan.
Apakah siswa SMP sudah tahu atau belum persamaan antara kedua contoh tersebut? Persamaannya adalah kedua contoh itu termasuk ke dalam kategori teks persuasi.
Sebelumnya, apakah kamu paham apa itu teks persuasi? Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Jumat (8/10/2021), ini penjelasannya.
Teks persuasi adalah teks yang berisi ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah kepada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis teks tersebut.
Semua itu dilakukan karena penulis memiliki tujuan untuk membujuk atau mengajak pembacanya agar mengikuti atau melakukan ajakan, perintah, imbauan, atau bujukan yang disampaikan oleh penulis dalam teks tersebut.
Untuk memperkuat itu semua, umumnya penulis akan menggunakan argumentasi dan fakta yang mendukung. Argumentasi dan fakta akan memperkuat teks sehingga pembaca semakin yakin bahwa yang disampaikan oleh sang penulis adalah hal yang benar.
Ciri dari teks persuasi biasanya di dalamnya terdapat kalimat dan kata-kata yang berupaya mengajak dan memengaruhi pembacanya. Contohnya seperti kata sebaiknya, marilah, mulailah, ayo, janganlah, dan sebagainya.
Yuk ketahui struktur teks persuasi yang benar agar dapat memengaruhi pembacanya.
Pengenalan isu
Bagian pertama terdapat pengenalan isu. Penulis akan memberikan dan menyampaikan pengantar mengenai masalah yang menjadi dasar dari tulisan atau topik pembicaraannya.
Rangkaian argumen
Setelah menjelaskan mengenai isu yang akan dibicarakan, penulis harus memberikan beberapa argumen dan pendapat terkait dengan isu tersebut.
Untuk lebih meyakinkan pembaca, carilah fakta-fakta yang dapat memperkuat argumen-argumen tadi.
Pernyataan ajakan
Pada bagian ini merupakan inti teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca untuk melakukan sesuatu.
Pernyataan itu dapat disampaikan secara langsung (tersurat) atau secara tidak langsung (tersirat). Gunakanlah kalimat dan kata-kata yang bisa memengaruhi pembaca agar mengikuti ajakan atau larangan dari kita.
Penegasan kembali
Setelah mengajak, mengimbau, membujuk, atau melarang, di bagian ini penulis menegaskan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.
Biasanya ditandai dengan kata-kata seperti:
1. demikianlah
2. dengan demikian
3. oleh karena itulah
Kehadiran argumen berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan-ajakan itu.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/10/11/060700771/siswa-seperti-ini-struktur-teks-persuasi-yang-benar