KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) kembali menggelar pendidikan Program Guru Penggerak Angkatan 4.
Sebanyak 8.053 calon Guru Penggerak angkatan keempat yang berasal dari 146 kabupaten/kota akan menjalani pendidikan selama sembilan bulan untuk mendapatkan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi.
Selain 8.053 calon guru penggerak, program pendidikan selama sembilan bulan ini juga akan melibatkan para pengajar praktik sebanyak 1.641 peserta, fasilitator sebanyak 549 peserta dan juga akan melibatkan para instruktur terbaik sebanyak 50 orang.
Sebelumnya, sebanyak 2.395 dari 2.460 calon guru penggerak dan 507 pengajar praktik telah lulus mengikuti Pendidikan Guru Penggerak angkatan 1.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengatakan selamat kepada guru calon Guru Penggerak Angkatan keempat yang telah berhasil melalui proses seleksi yang sulit dan intensif.
"Saya yakin Bapak Ibu calon Guru Penggerak memiliki tekad yang kuat untuk memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak kita. Saya tahu bahwa pola pikir pikir dan semangat Bapak Ibu calon Guru Penggerak adalah sama dengan aspirasi kita untuk menyukseskan Merdeka Belajar,” ungkap Nadiem saat membuka secara resmi pendidikan Program Guru Penggerak Angkatan ke-4, Kamis (14/10/2021), seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.
Selama sembilan bulan, lanjut Nadiem, akan menjadi pembuktian pertama bagi para calon Guru Penggerak untuk bertemu dengan hal-hal baru yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
“Kalau Anda masih ragu, silakan tanya angkatan-angkatan sebelumnya. Tujuan dari program ini adalah memberikan bekal kemampuan kepemimpinan dalam pembelajaran dan pedagogi kepada guru,” ujar Nadiem.
Nadiem berharap para calon Guru Penggerak dapat menggerakkan komunitas belajar baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah untuk menjadi pemimpin pendidikan yang selalu memprioritaskan pemenuhan kebutuhan bagi peserta didik.
“Sembilan bulan ke depan akan menjadi waktu yang sangat berharga bagi Bapak/Ibu untuk mempersiapkan diri untuk menjadi duta belajar di sekolah dan daerah masing-masing,” ungkap Nadiem.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril, mengingatkan kembali kepada para calon Guru Penggerak bahwa pekerjaan di bidang pendidikan adalah sebuah upaya untuk membangun peradaban.
“Bukan hanya mengajar dan mendidik atau membahas kurikulum dan hasil belajar, namun untuk melahirkan generasi pembaharu yang akan menjawab panggilan dan tantangan zaman, baik masa kini maupun masa depan," ujarnya.
Iwan juga mengatakan melalui Program Guru Penggerak, pemerintah ingin menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara yakni membangun ekosistem pendidikan di Indonesia yang merdeka dalam belajar serta selalu berpihak kepada peserta didik.
“Berpihak kepada murid inilah yang harus menjadi orientasi utama setiap pendidik dan pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia,” tutur Iwan.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/10/15/121557371/8053-guru-ikut-pendidikan-program-guru-penggerak-angkatan-4