KOMPAS.com - Siapa yang tak mengenal Nurhayati Subakat, dia adalah Founder dan Komisaris Utama dari PT Paragon Technology and Innovation.
Perusahaan yang mengeluarkan kosmetik halal bermerek Wardah.
Apalagi Nurhayati Subakat pernah masuk dalam 100 tokoh wanita paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.
Nurhayati juga masuk dalam daftar 25 pebisnis yang memiliki dampak besar di dunia bisnis Asia versi Majalah Forbes.
Hingga kini, perusahaan yang didirikan perempuan berumur 71 tahun ini sudah memiliki 10 ribu karyawan.
Apalagi perusahaan kosmetik Wardah ini telah dikenal banyak kalangan dunia.
Nah, kesuksesan yang digapai Nurhayati Subakat ini tidak cuma-cuma. Karena, dia menjalankannya dengan kerja keras dan keuletannya selama ini.
"Lalu, kunci kesuksesan perusahaan kami juga adalah pendidikan. Karena pendidikan merupakan kunci lahirnya inovasi dari produk kami," ungkap Nurhayati dalam acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) Batch III, seperti ditulis Jumat (22/10/2021).
Sadar akan adanya pendidikan, membuat perusahaan memiliki kemauan untuk meningkatkan pendidikan bangsa ini.
Dia mengaku, banyak cara yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan pendidikan, salah satunya dengan cara memberikan beasiswa kepada masyarakat Indonesia.
"Ada Paragon Scholarship dalam memberikan beasiswa. Kita juga ada Paragon Innovation Fellowship, Jabar Innovation Fellowship, Lecturer Coaching Movement, Pelatihan Inspiring Lecturer, dan INS Kayu Tanam Restoration," sebut dia.
Tak hanya itu, Paragon juga membangun program Good Leader Good Teacher, Wardah Inspiring Teacher, Wardah Scholarship Program, dan Semua Murid Semua Guru.
"Itu semua dari kami untuk kemajuan pendidikan bangsa ini," ujar wanita kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat ini.
Pendidikan bagi kalangan tidak mampu
Pada awalnya, perusahaan fokus memberikan beasiswa untuk pendidikan dokter.
Namun, lambat laun membuat dirinya dan perusahaan mengubah sasaran, yakni untuk anak-anak berprestasi yang berasal dari keluarga tidak mampu.
"Pernah saya memperoleh surat dari seorang dokter, dia penerima beasiswa. Jadi memberi orang satu beasiswa, bisa mengangkat satu keluarga. Makanya itu, penting pendidikan bagi kami, khususnya perusahaan ini," tegas dia.
Pada konteks yang lebih luas, bilang dia, pendidikan pun bisa membuat suatu bangsa lebih maju di seluruh lini kehidupan.
Meski pendidikan itu penting, dia mengaku banyak orang yang sukses tanpa mengeyam bangku perguruan tinggi.
Namun, dengan pendidikan bisa mempercepat kesuksesan itu.
"Jadi saya menyebut pendidikan itu ibaratnya seperti jalan tol. Jalan tol yang membuat kehidupan lebih baik. Makanya kita terus memberi beasiswa kepada masyarakat," tutur dia.
Pengusaha harus lebih peduli ke pendidikan Indonesia
Dia berharap lebih banyak pengusaha yang peduli dalam membangun pendidikan Indonesia, seperti yang dilakukan perusahaannya saat ini.
Dia juga mengharapkan Paragon bisa bermanfaat terus bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam dunia pendidikan.
"Ini pekerjaan kita bersama, bagaimana seluruh masyarakat Indonesia memperoleh pendidikan layak," sebut wanita yang memiliki hobi traveling ini.
Pernah gagal jadi dosen
Dari kisah suksesnya dalam membangun perusahaan dan meningkatkan pendidikan, ternyata Nurhayati pernah gagal menjadi dosen.
Padahal, pada waktu itu Nurhayati merupakan lulusan terbaik ITB di tahun 1975.
"Tapi memang itu ketentuan Allah, saya pikir lulusan terbaik bisa menjadi dosen. Pada saat saya melamar dosen, saya tidak diterima, saya tidak tahu kenapa saya gagal menjadi dosen," ungkap dia.
Keinginan menjadi dosen merupakan permintaan dari almarhum ayahnya.
"Almarhum ayah selalu ingin anak perempuan lebih baik menjadi dosen. Ibu saya juga pernah bilang itu," terang dia.
Meski gagal menjadi dosen, dia tidak pantang menyerah hingga menjadi sekarang ini.
"Pernah kerja di sebuah Apotek di Tasikmalaya, pernah kerja sebagai apoteker juga di sebuah industri kosmetik. Pernah mendidikan perusahaan yang perusahahnnya pernah terbakar. Kemudian dia bangkit lagi karena memikirkan nasib karyawan dan utang. Akhirnya membuka kosmetik halal bernama Wardah, dan sukses sampai sekarang ini," kata dia.
Dari semua perjalanan karier yang dilaluinya, dia selalu mengingat pentingnya pendidikan bagi setiap orang.
"Jadi bisnis itu berkat pengalaman dan pendidikan. Itu yang harus selalu diingat dan dijalankan," tukas istri dari Subakat Hadi ini.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/10/22/143138171/kisah-nurhayati-subakat-founder-paragon-yang-peduli-pendidikan-bangsa