KOMPAS.com - Anak usia dini tentu sudah akrab dengan Alat Permainan Edukatif (APE). Alat permainan ini merupakan alat permainan yang dirancang dan digunakan oleh anak-anak usia enam tahun ke bawah. Tentu agar mereka mendapatkan pengalaman belajar yang kongkrit.
APE dapat menstimulasi aspek-aspek perkembangan anak, seperti nilai agama dan moral, fisik dan motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.
Selain itu, APE memiliki banyak manfaat untuk perkembangan anak diantaranya meningkatkan IQ, meningkatkan perkembangan fungsi panca indera, menstimulasi kemampuan pemecahan masalah, mengembangkan kreativitas serta melatih konsentrasi anak.
Misalnya balok yang digunakan anak untuk membangun sesuatu, dapat mengembangkan kreativitas, koordinasi mata dan tangan serta kemampuan visual spasial mereka.
APE ada yang dibuat oleh pabrik misalnya balok unit dan ada juga yang memanfaatkan lingkungan di sekitar kita seperti kerikil, pasir dan bahan alam lainnya.
Namun, APE yang digunakan oleh anak harus sesuai dengan usia perkembangannya. Oleh karena itu, orang tua harus selektif dalam memilih dan memberikan APE agar dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbud Ristek, berikut adalah 6 tips memilih alat permainan edukatif menurut Patti Romel, seorang Direktur Penelitian dan Pengembangan di Lakeshore Learning Materials:
1. Mengamati bentuk dan jenis permainan yang disenangi anak.
Misalnya jika anak menyukai karakter Dinosaurus, carilah alat main yang berfokus pada konsep prasejarah. Contoh lain, jika anak sudah nampak suka merangkai lego atau puzle, carilah permainan yang menggabungkan satu set balok alfabet untuk mendorong pengenalan huruf dan suara.
2. Ingatlah usia anak saat memilih mainan yang tepat.
Mainan seharusnya cukup menantang berkembangnya motorik atau intelektual anak. Namun juga harus menyenangkan, tidak terlalu sulit. Jangan sampai anak diberi permainan yang membuatnya frustasi sehingga tidak tertarik lagi untuk memainkannya.
3. Pilihlah alat main yang dapat digunakan dengan berbagai cara.
Anak dapat menggunakan untuk menemukan dan membangun kreasi mereka sendiri. Misalnya balok bisa digunakan untuk membangun istana, balok juga bisa digunakan anak sebagai jembatan.
Contoh lain juga seperti play dough yang merupakan jenis permainan yang bisa diberikan pada anak karena dapat digunakan berulang-ulang dengan cara yang berbeda. Jenis permainan seperti ini dapat mendukung perkembangan anak.
Selain itu, jenis permainan seperti itu membuka peluang bagi anak untuk tertarik pada STEAM (Science, Teknologi, Engineering, Art, dan Mathematic).
4. Pilih APE yang memicu imajinasi dan memberikan peluang untuk bermain pura-pura atau bermain peran.
Bermain pura-pura adalah cara yang bagus untuk mengembangkan kreativitas dan pada saat yang sama dapat mendukung keterampilan bahasa dan literasi.
Ketika anak-anak terlibat dalam permainan pura-pura, mereka membangun kosa kata baru saat mereka mengambil karakter yang berbeda dan memerankan situasi baru.
Misalnya, menggunakan peralatan dapur dan berpura-pura membuat makanan dan ada yang berpura-pura sebagai pelayan restoran. Tentu hal ini akan menjadi suatu hal berbeda yang menarik perhatian anak untuk terlibat aktif dalam permainan sehingga dapat menstimulasi perkembangan anak.
5. Pilih mainan yang mendorong anak untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan teman-temannya.
Jenis mainan seperti itu sangat penting untuk pengembangan keterampilan sosial di usia dini. Misalnya permainan menggunakan papan adalah pilihan yang dapat digunakan oleh anak.
Gunakan permainan papan yang sesuai usia yang menstimulasi keterampilan matematika dan bahasa serta aspek perkembangan lainnya. Hasil studi menunjukkan bahwa permainan papan dapat meningkatkan keterampilan matematika.
6. Cari mainan yang mendorong anak menjelajah lingkungan di sekitar rumah.
Mainan seperti itu dapat memicu rasa ingin tahu yang alami dan merangsang keinginan untuk belajar. Seperangkat teropong atau alat penangkap serangga akan mendorong anak-anak untuk bertanya berbagai macam.
Di sini, jawaban orang tua atau orang dewasa di sekitarnya dapat menginspirasi anak untuk menjadi peneliti atau menemukan sesuatu di kemudian hari.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/10/23/174341571/6-tips-memilih-alat-permainan-edukatif-bagi-anak-usia-dini