KOMPAS.com - Jalan tol kini menjadi sarana infrastruktur yang diminati oleh masyarakat. Tentu karena di jalan tol atau jalan bebas hambatan ini, bisa memangkas waktu lebih cepat.
Tetapi, mengemudi kendaraan di jalan tol membutuhkan keahlian dan ketertiban. Selain itu, kondisi pengemudi juga harus fit termasuk kendaraannya.
Namun, jika hanya ahli tapi tidak tertib dan menguasai rambu-rambu lalu lintas, pengemudi bisa menyebabkan kecelakaan.
Lantas, bagaimana tips aman berkendara di jalan tol? Melansir laman Universitas Surabaya (Ubaya), Dosen Teknik Mesin dan Manufaktur Ubaya, Yuwono Budi Pratiknyo, S.T., M.T., memberikan 5 tips aman berkendara di jalan tol.
Tentu dari tips ini juga diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan di jalan tol.
1. Jaga jarak
Hal yang perlu diperhatikan yaitu jaga jarak aman, sebab kecelakaan di jalan tol kerap kali melibatkan sejumlah kendaraan.
Yuwono menjelaskan, pengemudi bisa memperkirakan jarak kendaraan dengan kendaraan lain di depannya jeda tiga detik.
Hal tersebut dapat disesuaikan dengan kecepatan berkendara. Dengan waktu itu, pengemudi bisa merespon pengereman dalam waktu tiga detik.
"Kemampuan mobil dalam proses pengereman hingga menghentikan laju mobil antara 0,5 hingga 1 detik. Jadi waktu tiga detik itu aman proses pengereman," kata Yuwono Budi Pratiknyo.
Sehingga saat terjadi kecelakaan di depannya, pengemudi bisa menghindar pada waktu tiga detik tersebut.
2. Jaga kecepatan
Meski melaju di jalan bebas hambatan atau jalan tol, bukan berarti pengemudi bisa bebas melajukan kendaraannya. Hal ini karena di jalan tol ada batas laju kendaraan.
Batas kendaraan itu, tentu diatur sebagai batas aman. Sehingga pengendara roda empat bisa dengan nyaman melaju saat kondisi jalan kering maupun basah.
"Kalau di jalur kiri sekitar 60 kilometer/ jam, harusnya kalau menyalip ke kanan lalu ke kiri lagi," kata dia.
3. Melihat dan dilihat
Cara sederhananya, memelihara penglihatan sejauh mata memandang. Bukan hanya sekedar melaju, pengemudi harus mengerti kondisi lingkungan sekitar.
Pengemudi harus jeli melihat dari sinar lampu pengendara lain tapi juga menyalakan lampu kendaraannya.
Ada beberapa kasus, lampu kendaraan dimodifikasi sangat terang yang justru mengganggu pengendara lain.
"Sering kali, lampu rating dimodifikasi hitam yang dapat mengurangi pengendara untuk melihat," terangnya.
4. Cari potensi objek berbahaya
Hal ini berarti pengemudi harus mengantisipasi apa yang akan terjadi di depannya. Ia mencontohkan, pengendara harus bisa menangkap penglihatan dari jauh jika ada tikungan atau belokan.
Ini tentu untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko kecelakaan terutama di tikungan. "Misalkan di tol ada tebing, harus dilihat potensi bahaya disana misal kelongsoran," kata dia.
5. Cek fisik kendaraan
Tips terakhir ialah pengecekan fisik kendaraan seperti kondisi ban dan tekanan angin ban, kadar oli pada batas kapasitas oli yang dibutuhkan dan air radiator kendaraan.
"Makanya perjalanan jauh kita disarankan untuk beristirahat tiga sampai empat jam perjalanan karena pada kondisi ekstrim melaju terus misal dari Jakarta ke Surabaya bisa mengakibatkan rawan kecelakaan," tandas Yuwono.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/11/07/142844671/5-tips-aman-berkendara-di-jalan-tol-dari-akademisi-ubaya