KOMPAS.com - Peringatan Hari Ayah Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 November bisa menjadi momen ayah untuk hadir lebih lekat di kehidupan anak.
Peran ayah begitu penting, tak hanya dalam ekonomi keluarga, namun juga dalam tumbuh kembang anak serta pendidikan anak di rumah.
Peran seimbang antara ibu dan ayah adalah pilar peting dalam perkembangan kesejahteraan emosional anak. Itulah mengapa, dunia dan Indonesia memiliki baik Hari Ayah maupun Hari Ibu untuk mengingatkan peran penting keduanya dalam kehidupan seorang anak.
Sejarah peringatan Hari Ayah sedunia
Merangkum platform edukasi Zenius Education, peringatan Hari Ayah dimulai pertama kali pada tanggal 19 Juni 1910 di Spokane, Washington. Sekitar 58 tahun setelah Presiden Woodrow Wilson pertama kali meresmikan peringatan Hari Ibu.
Peringatan Hari Ayah bermula pada tanggal 5 Juli 1908 di sebuah gereja Virginia Barat, namun masih dilakukan secara eksplisit.
Tujuan utamanya adalah untuk mengenang 362 pria yang meninggal dalam ledakan Desember (tahun sebelumnya) di tambang Fairmont Coal Company di Monongah. Namun hanya dilakukan sekali, dan bukan sebagai hari libur tahunan.
Tahun berikutnya, dilansir dari Live Science, seorang wanita muda bernama Sonora Smart Dodd sedang duduk di gereja sambil mendengarkan khotbah peringatan Hari Ibu pada bulan Mei 1909.
Ibu Dodd sudah meninggal sejak melahirkannya, dan ia dibesarkan oleh ayahnya seorang diri, seorang veteran Perang Sipil bernama William Jackson Smart.
Dodd merasa ingin menetapkan hari khusus untuk orang tua laki-laki, seperti halnya Hari Ibu.
Dodd merasa ayahnya telah mengambil tanggung jawab yang besar seorang diri untuk membesarkannya yang baru lahir beserta lima orang anaknya yang lain, dan apa yang telah dilakukannya sangat perlu diapresiasi sebagai bentuk penghormatan.
Tahun berikutnya, Dodd memiliki rencana untuk memperingati Hari Ayah pada tanggal 5 Juni, tepat di hari ulang tahun ayahnya.
Dodd pergi ke gereja-gereja lokal, mengunjungi pemilik toko, dan pejabat pemerintahan untuk menggalang dukungan terhadap idenya yang ingin menyetarakan orang tua laki-laki. Ia lalu mengajukan petisi supaya hari tersebut diakui di kotanya.
Tapi, pengajuan tersebut tidak bisa secepat itu direalisasikan, Walikota Spokane membutuhkan banyak persiapan untuk mengatur peringatan Hari Ayah.
Setelah mundur dua minggu dari waktu yang diinginkan Dodd, akhirnya Hari Ayah diperingati pertama kali pada tanggal 19 Juni 1910.
Pada tahun 1924, Presiden Calvin Coolidge mendukung upaya Dodd untuk mengadakan Hari Ayah agar hubungan antara anak dan ayah menjadi lebih dekat. Hal itu bisa memberikan kesan dari anak kepada ayahnya.
Kemudian pada tahun 1966, Presiden AS ke-36, Lyndon Johnson memproklamasikan mengenai Hari Ayah. Namun, baru ada penandatanganan Keputusan Presiden No. 4127 sebagai hari libur pada tahun 1972 oleh Presiden Richard Nixon (Presiden AS ke-37) dengan tanggal resminya yaitu 18 Juni.
Hari Ayah Nasional
Untuk peringatan Hari Ayah Sedunia jatuh pada minggu ketiga bulan Juni, tapi berbeda dengan Indonesia yang memperingati Hari Ayah Nasional menjelang akhir tahun, tepatnya tanggal 12 November.
Peringatan ini diprakarsai oleh paguyuban bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) pada tahun 2014. Mereka mengadakan peringatan Hari Ibu di Solo dengan mengadakan sayembara menulis surat untuk ibu.
Ternyata, acara tersebut mendapatkan banyak perhatian dan mendapatkan sekitar 70 surat terbaik yang kemudian dijadikan buku.
Beberapa surat terbaik dibacakan oleh peserta yang terdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari anak SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa.
Setelah acara selesai, panitia dari PPIP mendapatkan pertanyaan dari salah satu peserta, “Kapan diadakan sayembara menulis surat untuk ayah? Kapan peringatan hari ayah? Kami pasti ikut lagi”.
PPIP kemudian mencari tahu kapan peringatan Hari Ayah Nasional hingga audiensi ke DPRD Kota Surakarta.
Sayangnya, PPIP tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Akhirnya, mereka melakukan berbagai kajian mengenai peringatan Hari Ayah. Hasilnya, PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah di Indonesia dan menetapkan tanggal 12 November sebagai Hari Ayah Nasional.
Deklarasi tersebut digabung dengan Hari Kesehatan dan mengambil semboyan “Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya”.
Pada hari dan jam yang sama, deklarasi tersebut juga dilakukan di Maumere, Flores, NTT. Deklarasi tersebut menghasilkan peluncuran buku berjudul Kenangan untuk Ayah yang berisi surat anak dari hasil sayembara menulis surat untuk ayah.
Setelah usai, panitia mengirimkan buku tersebut beserta piagam deklarasi Hari Ayah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Bupati Sabang, Merauke, Sangir, Talaud, dan Pulau Rote.
Kemudian, pada tanggal 12 November 2006, Presiden SBY mendeklarasikan Hari Ayah Nasional yang akan diperingati setiap tanggal 12 November.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/11/12/105510171/hari-ayah-nasional-dan-harapan-semoga-bapak-bijak-ayah-sehat-papah-jaya