Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mengisi Hidup Lebih Baik dan Optimal di Masa Pandemi

Penulis: Paulina Dewanti, Editor Elex Media Komputindo

KOMPAS.com - Apa bedanya paradigma, pola pikir, dan perilaku? Kalau dijabarkan, tentu saja akan menjadi panjang.

Steven Covey, dalam bukunya 7 Habits Of Highly Effective People, mendefinisikan paradigma sebagai cara kita memandang sesuatu, yaitu pandangan kita, kerangka acuan kita atau keyakinan kita.

Kalau pola pikir, menurut James Artur Ray, mindset atau pola pikir adalah sekumpulan kepercayaan yang memengaruhi sikap seseorang, atau suatu cara berpikir yang menentukan perilaku, pandangan, sikap, dan masa depan seseorang.

Sementara perilaku adalah apa yang kita lihat atau kasat mata terjadi, sementara mindset atau pola pikir ibarat niat yang menggerakkan perilaku tersebut, tidak kasat mata.

Dapat dikatakan, perilaku terjadi secara otomatis sesuai dengan mindset yang ada di benak kita masing-masing. Mindset-lah yang menggerakkan secara otomatis perilaku-perilaku kita.

Oleh karena itu, jika kita ingin mendapatkan perilaku yang kita inginkan maka mindset atau pola pikiri kitalah yang seharusnya dikelola. Namun bagaimana caranya?

Gunakan Rumus What You See Is What You Get

Dalam kehidupan sehari-hari, karena kita sering kali ingin segera mengubah perilaku seseorang yang kita anggap tidak sesuai dengan harapan. Akan tetapi, kita lupa mengubah mindset yang mendasari perilaku-perilaku tersebut.

Bukankah akan lebih mengena jika kita memperbaiki mindset kita terlebih dulu?
Mengubah mindset pun bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Butuh dialog, pertukaran pikiran hingga secara sukarela dapat diterima.

Paradigma dan mindset ini pun bersifat personal dan tertutup, cenderung disembunyikan, maka dibutuhkan rasa aman (secure) dan kepercayaan (trust) jika kita ingin menggali dan membicarakannya.

Mindset kita juga akan langsung berubah jika mengalaminya langsung, baik dalam peristiwa suka maupun duka.

Pengalaman langsung adalah salah satu alasan kuat kita mengubah mindset kita.
Kabar baiknya, mindset tidak bersifat permanen, semua bisa berubah jika kita menginginkan atau mengalami suatu keadaan yang memaksa kita mengubah cara berpikir kita.

Maka optimislah bahwa kita bisa mengubah semua perilaku buruk kita menjadi lebih baik, jika kita mau mengubah kebiasaan dan cara berpikir kita.

Pengalaman langsung merupakan salah satu faktor yang mampu mengubah mindset seseorang. Karena, hal ini yang dialami oleh penulis buku Your Mindset Your Destiny, Arvan Pradiansyah seorang motivator dan penyintas Covid-19.

Diceritakan oleh Arvan dalam bukunya, pada malam ketika saturasinya menyentuh angka 90, saat itulah pertama kalinya ia mendapat perubahan mindset mengenai Covid-19.
Malam itu ia merasakan ketakutan yang luar biasa.

"Hal yang sama dirasakan oleh anggota keluarga saya, terutama istri saya yang mulai menangis khawatir saya tak bisa diselamatkan," ujarnya.

Di balik kepanikan yang terjadi malam itu, ia memperoleh sebuah pencerahan—lebih tepatnya sebuah perubahan mindset, yaitu dari tidak percaya Covid menjadi percaya Covid.

Ini sebuah perubahan paradigma yang teramat penting. Tapi ini baru perubahan awal saja.

Pengalaman berikutnya, yaitu ketika dirawat 24 hari di rumah sakit, membawanya kepada perubahan dan pemahaman yang semakin mendalam.

Di dalam buku Your Mindset Your Destiny, Kisah Transformasi Pribadi melalui Covid-19, dijelaskan secara detail bagaimana perubahan mindset akan mengubah perilaku, dan akhirnya mengubah hidup seseorang.

Penasaran sama bukunya? Cek di sini: https://www.gramedia.com/products/your-mindset-your-destiny-kisah-transformasi-pribadi-melal

Pengen beli buku ini, tapi dompet tetap aman?

Klik ini: http://bit.ly/voucher_artikel

#SAHABATTANPABATAS
#ELEXMEDIAKOMPUTINDO

https://edukasi.kompas.com/read/2021/11/12/140816571/cara-mengisi-hidup-lebih-baik-dan-optimal-di-masa-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke