Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Penjelasan Fenomena Matahari Terbit Lebih Cepat, Siswa Perlu Tahu

KOMPAS.com - Sebagai pusat tata surya, Matahari selalu menjadi obyek penelitian para ilmuwan.

Matahari punya peran penting dalam peradaban hidup manusia. Selain sebagai sumber cahaya, Matahari juga menghasilkan energi yang dimanfaatkan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Tak hanya itu, Matahari juga memiliki peran pada kesehatan manusia khususnya dalam mensuplai Vitamin D untuk tubuh.

Matahari juga sering menunjukkan sejumlah fenomena lainnya, seperti Gerhana Matahari dan Halo Matahari.

Penjelasan Matahari terbit lebih cepat

Semua fenomana alam termasuk Matahari biasanya ada penjelasan ilmiahnya. Termasuk Matahari yang terbit lebih cepat juga ada penjelasan tersendiri dari para ilmuwan.

Fenomena ini juga dirasakan di Indonesia pada 13 hingga 18 November 2021. Matahari terbit lebih cepat bisa dirasakan di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Merangkum dari akun Instagram Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), fenomena Matahari terbit lebih cepat terjadi dua faktor, yakni:

1. Sumbu rotasi Bumi bagian selatan lebih dekat dengan Matahari.

Sedangkan di belahan Bumi Utara, Matahari akan terbit terlambat karena sumbu rotasi menjauhi Matahari. Kondisi ini disebut dengan gerak semu Matahari.

2. Kelengkungan orbit Bumi

Kemendikbud Ristek juga menjelaskan faktor kedua penyebab Matahari terbit lebih cepat karena parameter perata waktu atau selisih antara jam sejati yang ditunjukkan oleh bayangan matahari dengan jam rata-rata.

Perbedaan antara jam sejati dengan jam rata-rata dipengaruhi oleh kelengkungan orbit Bumi yang tidak benar-benar nol dan kemiringan sumbu Bumi.

Setelah membaca penjelasan ini, fenomena Matahari terbit lebih cepat bukan suatu tanda bencana. Kejadian ini bahkan tidak memberikan dampak apa pun dan sudah alamiah.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/11/19/190205871/ini-penjelasan-fenomena-matahari-terbit-lebih-cepat-siswa-perlu-tahu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke