Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bantu Tangani Kekerasan Seksual, Mahasiswa Unair Ciptakan Aplikasi Ini

KOMPAS.com - Menghentikan tindakan kekerasan seksual di kampus menjadi tugas semua pihak.

Saat ini perguruan tinggi telah mempunyai payung hukum yakni Permendikbud Ristek nomor 30 tahun 2021 untuk menindak segala tindakan kekerasan seksual di kampus.

Terinspirasi isu kekerasan seksual di kampus yang makin meresahkan, mahasiswa Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (Unair) membuat aplikasi khusus untuk membantu penanganan kekerasan seksual.

Berkat ide mereka membuat aplikasi ini, mahasiswa Fakultas Vokasi Unair yang tergabung dalam tim Glorya ini berhasil juara di Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA) 2021.

Aplikasi G-Friendly karya mahasiswa Vokasi Unair

Aplikasi yang diberi nama G-Friendly memenangkan posisi kedua bidang lomba karya tulis ilmiah kategori Soshum.

"Pada saat pengumuman berlangsung itu menjadi momen yang sangat mendebarkan. Kami tidak berharap lebih karena semua karya milik teman-teman juga sangat keren sekali. Alhamdulillah kami mendapatkan juara 2 pastinya sangat senang dan terharu," kata Ketua Tim Dinda Sumarti seperti dikutip dari laman Unair, Jumat (19/11/2021).

Dalam tim ini selain Dinda juga ada teman mahasiswa Fakultas Vokasi lain yakni Ainur Rohmah Eka Safitri, Kus Ita Wiji Asmunik dan Tri Sulis Setiyani.

Menurut Dinda, aplikasi G-Friendly adalah aplikasi berbasis Android yang memiliki empat fitur utama, yakni:

Aplikasi mudah digunakan

Dinda menerangkan, dalam fitur outlook, pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi terkait undang-undang kekerasan seksual dan data statistik perkembangan kasus kekerasan seksual.

Melalui aplikasi ini, lanjut Dinda, pengguna dapat melaporkan kasus kekerasan seksual. Lembaga negara terkait akan memproses laporan begitu data user tervalidasi.

Yang menarik, G-Friendly mampu membuat panggilan darurat. Bahkan aplikasi tersebut juga bisa melacak lokasi korban.

"Kami juga menambahkan fitur pendampingan dan konsultasi. Di mana nantinya aplikasi akan menghubungkan pengguna dengan pengacara sebagai pendamping dalam proses hukum. Di fitur ini pengguna juga bisa mendapatkan rekomendasi konsultasi psikolog daring," beber Dinda.

Terintegrasi dengan pihak kepolisian

Selain itu, aplikasi ini juga terintegrasi langsung dengan pihak kepolisian, P2TP2A, Kementerian PPPA dan Komnas Perempuan. Tim Glorya juga menggandeng organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam penyebarluasan dan pengoptimalan manfaat aplikasi.

"Aplikasi ini didesain user friendly, jadi masyarakat mudah menggunakannya. Adanya edukasi dan sosialisasi dari organisasi PKK dapat memudahkan masyarakat dalam memahami cara kerja aplikasi," terangnya.

Meski saat ini Aplikasi G-Friendly baru dibuat rancang bangunnya saja, Dinda dan tim berharap dapat terus mengembangkan aplikasi tersebut. Sehingga karyanya bermanfaat dan bisa ikut andil dalam penanganan kasus kekerasan seksual di Indonesia.

Kemenangan tim Glorya dalam ajang OLIVIA 2021 menjadi titik perjuangan baru bagi Fakultas Vokasi Unair. Selain G-Friendly, inovasi BioTec LZ karya tim Pavet Roar juga memenangkan juara II pada penyelenggaraan OLIVIA kali ini.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/11/20/103017671/bantu-tangani-kekerasan-seksual-mahasiswa-unair-ciptakan-aplikasi-ini

Terkini Lainnya

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Penjelasan MWA UI

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Penjelasan MWA UI

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke