Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intip Kisah Mahasiswa Unpad, Jadi Dalang Muda dengan Segudang Prestasi

KOMPAS.com - Sebagai generasi muda bangsa, sudah menjadi kewajiban untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia. Hal ini penting dilakukan agar kekayaan budaya Indonesia tidak diakui oleh negara lain.

Misalnya saja batik, angklung, wayang, reog hingga kuda lumping pernah diklaim menjadi kebudayaan asli negara Malaysia.

Generasi muda di Indonesia mungkin perlu mencontoh prestasi yang diraih mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Khanha Shandhika.

Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, Khanha menjadi peserta termuda pada Binojakrama Padalangan 2021.

Dalam termuda

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi tersebut tampil sebagai perwakilan Kabupaten Bandung. Dia berhasil meraih juara Pinilih I kategori dalang dalam ajang Binojakrama Padalangan 2021. Sebagai peraih juara pertama, Khanha juga berhak memboyong piala bergilir Bokor Emas Astagina.

"Alhamdulillah saya juga sebagai dalang termuda yang mendapat juara I sepanjang sejarah Binojakrama," terang Khanha seperti dikutip dari laman Unpad, Rabu (24/11/2021).

Khanha menerangkan, pada ajang tersebut, setiap peserta diminta untuk tampil selama satu jam membawakan galur carita wayang. Khanha tampil dengan membawa lakon 'Karna Tanding'.

"Karena lakon ‘Karna Tanding’ memuat dramatisasi yang tinggi, pengolahan cerita yang sangat kaya. Yang pertama untuk melatih kemampuan dalam penjiwaan tokoh wayang, yang kedua memang lakon ini ibarat jantungnya cerita Mahabharata – Baratayuda," beber Khanha.

Lahir dari keluarga dalang

Khanha mengaku, dunia pedalangan memang bukan hal baru baginya. Sejak usia tiga tahun, Khanha sudah diperkenalkan dengan wayang golek. Keluarga besarnya banyak yang berprofesi sebagai dalang dan seniman Sunda.

Selama ini, ia banyak mendapat pelatihan dari kakak dan pamannya yang juga dalang. Khanha merupakan cucu dari salah seorang maestro dalang di Indonesia yakni alm. Ade Kosasih Sunarya.

Bagi Khanha, menjadi dalang juga berarti melestarikan budaya. Ia pun ingin generasi muda lebih mengenal wayang golek.

"Harapan saya yang terbesar adalah ingin membawa kesenian wayang golek dikenal kembali generasi muda, generasi milenial. Istilahnya budaya Sunda itu henteu paremeun obor, tetap berada di keadiluhungannya," terang Khanha.

Ajak generasi muda apresiasi seni tradisi

Selain itu Khanha juga berharap agar generasi muda dapat mengapresiasi setiap seni tradisi yang ada, khususnya di Jawa Barat. Generasi muda pun perlu berperan dalam melestarikan budaya.

"Karena kalau bukan dilestarikan oleh kita, ya oleh siapa lagi? Karena martabat suatu bangsa bisa diukur dari budayanya. Kalau budayanya hancur maka bangsanya pun akan rusak," tandas Khanha.

Selain mengenalkan budaya, Khanha Shandhika juga menilai bahwa menjadi dalang juga berarti memperluas relasi. Terlebih dia juga sudah tampil di sejumlah daerah baik di dalam dan luar negeri.

Sejumlah prestasi pun pernah diraih Khanha. Mulai dari juara Garap Sabet tingkat Jawa Barat 2013, juara I Dalang Rancage Satatar Sunda 2016, Penyaji Terbaik Non-Rank Festival Dalang Nasional 2018, dan peraih Penghargaan kategori Budaya sebagai Dalang Berprestasi di Sabilulungan Award 2019.

Khanha juga kerap meraih prestasi di luar dunia dalang. Seperti pada kompetisi baca tulis sajak, mendongeng, pidato, sisindiran, dan ceramah.

Menurutnya, memilih pendidikan di Ilmu Komunikasi agar bisa mempertajam kompetensinya di dunia public speaking. Pasalnya dalang sangat identik dengan komunikasi.

"Dalang itu identik dengan komunikasi. Entah itu penjiwaan atau komunikasi tokoh wayang 1 dan wayang 2, juga komunikasi ketika dalang membaca situasi kondisi yang ada di sekitar panggung, penguasaan panggungnya," imbuh Khanha.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/11/25/080000371/intip-kisah-mahasiswa-unpad-jadi-dalang-muda-dengan-segudang-prestasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke