Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Workshop Unesa: Ini Tips Merintis Usaha dari Nol

KOMPAS.com - Menjadi seorang pengusaha bisa dimulai dari sekarang. Apalagi bagi seorang mahasiswa tak perlu menunggu sampai lulus kuliah baru memulai bisnis.

Untuk itu, mahasiswa juga perlu bekal agar siap menjadi entrepreneur sejak dini. Terkait hal itu, Program Studi Pendidikan Sains bersama Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Workshop Sosialisasi dan Pendampingan Penyusunan Proposal Kewirausahaan PKKM Center of Excellent (CoE) MBKM Program Studi Pendidikan Sains Unesa pada Sabtu (27/11/2021).

Pada kesempatan itu, narasumber acara ialah Alvian Ardianto yang merupakan owner dari TumbasMindo, Bakso Terminal 1974, Kripu, CEO Panca Warna Group dan Ketua TDA Lamongan 3.0.

Sebelumnya, Dr. Diah Astriani, M.Pd., selaku Ketua Tim Program Center of Excellent (CoE) Prodi Pendidikan Sains Unesa menyampaikan bahwa narasumber sangat luar biasa karena dapat sukses membangun bisnis kewirausahaannya baik dalam bidang kuliner maupun bidang lain, sehingga mampu menjadi seorang pengusaha muda.

Karenanya, ia berharap agar mahasiswa termotivasi untuk berani memulai usaha. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada peserta yang telah hadir secara luring.

Prof. Dr. Herman, M.Pd., selaku Ketua Jurusan IPA Unesa mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk memberikan pandangan bahwa lulusan IPA tidak hanya menjadi guru IPA, tetapi lulusan IPA juga mampu berkarir di bidang kewirausahaan.

Ia berharap, ilmu dan pengalaman dari narasumber bisa dimanfaatkan dan dijadikan bekal ke depannya. "Jangan sampai berpikir menyepelekan atau malah menutup diri dari hal-hal kewirausahaan," ujarnya dikutip dari laman Unesa.

Dari sekian jurusan yang ada di Unesa, jurusan IPA diberikan amanah menjadi Center of Excellent (CoE). Ia menambahkan, program tersebut merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di mana implementasinya harus mengacu pada MBKM sehingga mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan potensinya di samping apa yang menjadi profil prodi.

Dalam paparannya, Alvin Ardianto menyampaikan dalam tiga bagian dan sekaligus menjadi tahapan yang perlu diperhatikan dalam berwirausaha, yakni:

Tips merintis usaha dari nol

Profesional atau Enterpreneur?

Dijelaskan, dunia kerja di Indonesia terbagi menjadi dua, yakni profesional dan entrepreneur. Profesional lebih berfokus pada bekerja, berkarir dan mengisi lowongan kerja, sedangkan entrepreneur mengarah pada membuat usaha, berbisnis dan menciptakan lowongan kerja.

"Apapun keinginan kita, kita harus bersungguh-sungguh dalam mewujudkannya," tandasnya.

Bagi yang memilih jalan berwirausaha, tantangan pertama yang dihadapi yaitu bagaimana mengawalinya. Ia bagikan kiat memulai usaha atau bisnis.

  1. Diskusi dengan teman atau siapapun yang sudah terjun di dunia usaha.
  2. Mulailah dari hal yang dikuasai atau dipahami.
  3. Mulai dari yang kecil dan sesuaikan dengan kondisi sumber daya yang ada.
  4. Jalan (action) jangan banyak menghayal.

"Awalnya memang terasa pahit, tapi kalau ditekuni, hasilnya manis," terangnya.

Ada jalan setiap rintangan

Dalam memulai bisnis, hambatan dan rintangan merupakan hal yang biasa. Karena itu, pebisnis atau pengusaha harus memiliki:

  1. mentalitas yang kuat dan stabil
  2. ide dan rencana disertai harapan yang kuat
  3. ide dan rencana itu kemudian diturunkan ke dalam tindakan

Ia menjelaskan, awal berbisnis pertanyakan hal berikut:

Tentukan ide dasar agar bisnis mengakar

Seorang pengusaha harus mampu menentukan ide dasar. Selanjutnya harus memberikan nilai tambah dengan strategi SCAMPER. Strategi yang dimaksud yaitu:

  • Subtitute atau pengganti
  • Combine atau kombinasi
  • Adapt atau adaptasi
  • Modify atau modifikasi
  • Put to Another Use atau penggunaan fungsi yang lain
  • Eliminate atau mengeliminasi
  • Reverse atau membalikkan

Selanjutnya adalah melakukan praktek. Dalam melakukan praktek terdapat poin-poin penting perlu dijawab:

  • Menyasar siapa?
  • Bersaing dengan siapa?
  • Membuat apa?

Setelah menemukan ide, selanjutnya diturunkan ke rencana. Awal-awal perlu dipikirkan, rancangan bisnis, rinciannya, hingga anggaran dan penjadwalannya.

Tidak ada bisnis yang gagal

Setelah ide ditemukan dan rencana ditentukan, tahapan selanjutnya adalah melaksanakan. Dalam tahap ini, bisa menggunakan rumus 21 hari, yang dimaksudkan untuk:

1. Membangun, seperti membuat proposal, sampai membangun bisnisnya.

2. Eksekusi sambil mempelajari apakah sudah layak produk dijual, tetapi jangan hanya diujikan ke orang terdekat saja, tetapin ke orang lain juga.

3. Evaluasi, dari tujuan sebelumnya dapat dievaluasi agar mengetahui kekurangan.

Kemudian setelah sampai 7 hari, dapat ditentukan, bisnis tersebut dilanjut atau di eksekusi kembali, karena menurutnya tidak ada bisnis gagal. "Semua tergantung kita yang menyikapinya, yang ada adalah bagaimana kita mengambil keputusan dari situasi tersebut," jelasnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/11/30/100306771/workshop-unesa-ini-tips-merintis-usaha-dari-nol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke