KOMPAS.com - Berprestasi tak harus ditunjukkan dengan nilai akademik yang tinggi. Tapi, prestasi bisa diraih dari mana saja. Bahkan meski di tengah keterbatasan.
Seperti siswi SDN Junrejo 02, Kota Batu, Jawa Timur, Dhafira Rizki Amalia, tetap produktif dan berprestasi di kancah nasional maupun internasional walaupun punya keterbatasan.
Melansir laman Direktorat SD Kemendikbud Ristek, Jumat (3/12/2021), Dhafira merupakan satu dari 8 anak Indonesia yang masuk dalam finalis ilustrasi level internasional yang dikirim oleh UNESCO dan Kemendikbud Ristek, dan berhasil meraih Juara 2 BHB ENIKKI FESTA 2021-2022.
Siswi ini memiliki fisik yang sempurna seperti anak pada umumnya. Namun di balik itu gadis kecil kelahiran 2010 ini mengidap sakit kejang yang bisa datang sewaktu-waktu, bahkan bisa mengarah pada hal yang fatal.
Punya bakal melukis
Sejak di TK, nyaris semua aktivitas Dhafira membutuhkan pendampingan. Bahkan karena sakit yang dideritanya tersebut, hingga saat ini Dhafira harus terus melakukan perawatan jalan dua minggu sekali.
Karena sakitnya itu, Dhafira mengalami ketertinggalan pelajaran, pergaulan dengan lingkungan sosial, dan tidak bisa beraktivitas secara bebas. Namun ia tidak meratapi kekurangannya itu.
Justru ia menemukan hikmah di baliknya. Yaitu dengan melakukan kegiatan melukis untuk mengisi waktu luangnya. Dhafira merasa bersyukur di balik keterbatasan aktivitasnya ia masih dapat produktif.
"Aku tidak bisa melakukan kegiatan seperti teman-teman lain, takut jatuh seperti waktu kelas 2 dulu, yang menyebabkan kepala berdarah dan harus dilarikan ke rumah sakit," ujarnya dikutip dari laman Direktorat SD.
"Menggambar adalah pilihan yang pas untuk mengisi waktu luang. Karena menggambar bisa dilakukan dengan duduk yang tidak berisiko saat kejang tiba-tiba datang," ucap Dhafira.
Dampak lain dari sakit yang diderita Dhafira adalah ia masih kesulitan merangkai kata menjadi kalimat untuk komunikasi. Karena itu ia masih harus mendapatkan bimbingan membaca, menulis dan berhitung.
Itulah alasan orangtuanya memilih SDN Junrejo 02 Kota Batu sebagai tempat Dhafira sekolah. SDN Junrejo 02 memiliki kelas inklusi dan lokasinya dekat rumah.
Ia berharap pemerintah dapat menyediakan pelajaran khusus menggambar untuk anak-anak berbakat. "Aku berharap di sekolah-sekolah ada pelajaran menggambar khusus untuk anak berbakat," tuturnya.
Dhafira bercerita awal mula bisa mengikuti ajang ilustrasi level internasional. Informasi awal didapat dari teman ayahnya yang memiliki sanggar lukis di Jakarta. Saat mendapat informasi itu ayah Dhafira langsung mengurus semua persyaratan untuk mengikuti ajang tersebut.
"Ayah dikasih tahu sama temannya yang punya sanggar melukis di Jakarta, bahwa ada sayembara BHB ENIKKI FESTA 2021-2022. Kemudian ayah langsung mendaftarkan aku sebagai peserta," ujar Dhafira.
Tak disangka-sangka, siswi kelas 5 SD ini berhasil meraih Juara 2 BHB ENIKKI FESTA 2021-2022.
Tetap produktif dan berprestasi
Sedangkan di tingkat nasional, Dhafira pernah meraih juara 2 pada event di Yogyakarta bulan Maret 2021. Sebelumnya Dhafira juga sudah meraih banyak prestasi.
Antara lain juara 1 melukis se-Kota Batu pada tahun 2014, mengikuti pameran bersama bertajuk "Melipat Jarak" di Trenggalek pada tahun 2020, mengikuti pameran bersama di Semarang tahun 2020, dan juara 2 melukis se-Malang Raya yang diselenggarakan oleh UMM pada tahun 2021.
Selain aktif mengikuti berbagai ajang perlombaan dan pameran, dalam keterbatasannya Dhafira tetap semangat beraktivitas. Ia rutin mengajari teman-teman sekolahnya menggambar dan melukis di halaman sekolah pada kegiatan ekstra kurikuler.
Di balik prestasi Dhafira, ada peran penting orangtua yang sangat membantu anak dengan keterbatasan ini dalam menghadapi semuanya. Baik dalam menjalankan rutinitas sehari-hari maupun dalam berlatih untuk mencapai prestasi.
Akhmad Ramadhan, ayah Dhafira menuturkan ia sangat senang dan bahagia menyaksikan pertumbuhan Dhafira yang luar biasa meskipun di tengah keterbatasan.
Akhmad Ramadhan berharap kegiatan lomba ataupun sayembara seperti BHB ENIKKI FESTA konsisten dilaksanakan sebagai media eksistensi bagi anak-anak bertalenta.
"Tentu saja saya senang dan bahagia melihat prestasi yang diraih oleh Dhafira. Saya tidak menyangka ia sampai ke titik saat ini. Oleh karena itu saya berharap acara seperti ini terus ada untuk anak-anak yang bertalenta," harap Akhmad Ramadhan.
Sebagai orangtua yang memiliki anak dengan keterbatasan, Akhmad beserta istrinya Siti Zulaichah terus memberikan dukungan dan dorongan kepada anaknya agar tetap tumbuh, produktif dan berprestasi.
"Kebetulan bunda-nya Dhafira guru di SMK Kota Wisata Batu. Kami berdua selalu menekankan tentang betapa penting untuk terus belajar, meskipun telah tertinggal oleh teman-teman sebayanya. Itulah yang dilakukan Dhafira, terus belajar dan berkarya," tandasnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/12/05/105813971/siswi-sd-ini-produktif-dan-berprestasi-meski-di-tengah-keterbatasan