KOMPAS.com - Sebagai orangtua dengan anak usia dini, ada sejumlah kebutuhan dasar anak yang perlu dipenuhi. Terlebih pascapandemi Covid-19, ada banyak perubahan terkait kebutuhan anggota keluarga.
Dalam upaya menghindari dampak Covid-19, kebutuhan makanan yang bergizi menjadi semakin diutamakan.
Ketua Program Studi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim mengatakan kebutuhan dasar anak usia dini mencakup 4 hal, tidak hanya soal makan.
"Yakni kesehatan, pendidikan, pengasuhan dan perlindungan," ujarnya dilansir dari laman Anggunpaud. Keempat hal itu, sangat dibutuhkan anak usia dini, yakni usia 1- 6 tahun.
Empat kebutuhan dasar anak-anak
1. Kesehatan
Kesehatan menjadi poin utama saat memenuhi kebutuhan anak. Hal dilakukan orang tua dengan selalu memberikan makanan yang dengan gizi seimbang. Serta, makanan bernutrisi, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Pendidikan
Salah satu hal yang harus diperhatikan orang tua adalah pendidikan. Bahkan, pendidikan wajib diberikan kepada anak-anak karena itu adalah hak mereka.
Orang tua hendaknya memberikan stimulasi yang tepat sesuai tumbuh kembang anak. Hal itu penting untuk perkembangan kognitif, psikomotorik, dan psikologis anak;
3. Pengasuhan
Pengasuhan, memang bisa diperoleh di bangku sekolah. Tetapi pengasuhan yang utama adalah dari orang tua.
Pemberian kebutuhan akan Kesehatan dan Pendidikan tersebut tak terlepas dari pola asuh. Orang tua hendaknya memberikan pola asuh yang efektif dan positif.
4. Perlindungan
Perlindungan di sini, bukan berarti mengamankan anak dari serangan orang asing, cuaca ekstrem, atau hal berbahaya yang bisa saja ditemui di luar rumah.
Di dalam rumah, orang tua juga harus melindungi anak. Bukan melindungi dari bahaya menggunakan alat-alat berbahaya di rumah.
Maksudnya, orang tua membatasi penggunaan gawai dan pengelolaan emosi yang tepat. Karena, jika tidak dikontrol dengan tepat, bahaya dari gawai bisa berdampak serius pada tumbuh kembang anak.
Agar keempat kebutuhan dasar bagi anak usia dini itu bisa dilakukan, orang tua hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana dan konkret dan disampaikan dengan penuh ekspresif.
“Gunakan cara-cara sesimpel mungkin dan dengan bahasa dan gaya yang menarik perhatian anak, “ ujar bunda Romi.
Ia juga mengingatkan, bahwa anak usia dini itu rentang konsentrasinya terbatas. Sehingga tidak bisa menerima paparan stimulasi yang berkepanjangan. “Perlu ada jeda beberapa waktu agar anak kembali semangat dan konsentrasi, “katanya.
Tidak kalah penting, anak usia dini itu bisa dikatakan peniru ulung. Karena itu, orang tua perlu mengajarkan dengan contoh serta menghindari labelisasi anak, seperti menyebut bodoh, tolol, dan lain-lain.
Agar kebutuhan dasar anak usia dini itu bisa tercapai sebaik-baiknya, Bunda Romi memberikan beberapa tips atau panduan bagi orang tua, yaitu :
Rutin memantau tumbuh kembang anak. Hal itu bisa dilakukan melalui keaktifan di layanan seperti posyandu, klinik kesehatan ibu dan anak dan unit kesehatan lainnya;
1. Lakukan stimulasi melalui berbagai aktivitas di rumah sesuai karakteristik perkembangan anak.
2. Lakukan sinergi dengan satuan Pendidikan seperti PAUD.
3. Lakukan komunikasi efektif sesuai usia.
4. Terapkan pola asuh efektif sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi anak.
5. Terapkan pengawasan penggunaan gawai.
6. Kelola emosi orang tua dan ajarkan anak mengelola emosinya.
7. Bekali anak dengan berbagai kecakapan hidup.
8. Bekali anak dengan kemampuan mengatur diri sendiri.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/12/06/170022671/psikolog-4-kebutuhan-anak-yang-wajib-dipenuhi-orangtua